Menjadi Perusahaan Distribusi Energi, HITS Memacu Bisnis FSRU

Rabu, 28 Juli 2021 | 06:00 WIB
Menjadi Perusahaan Distribusi Energi, HITS Memacu Bisnis FSRU
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan pelayaran mulai menjajaki bisnis Floating Storage Regasificatioun Unit (FSRU). Secara sederhana, FSRU merupakan  struktur terapung atau kapal yang berfungsi untuk penyimpanan dan proses regasifikasi gas di lautan lepas.

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) mengintip prospek FSRU sejak dua tahun lalu. Pada 2019, HITS mencanangkan arah baru kebijakan dari perusahaan pelayaran menjadi perusahaan distribusi energi. FSRU akan menjadi akar bisnis baru HITS di masa depan. 
 
Transformasi ini dilakukan seiring program pemerintah yang mendorong badan usaha untuk membangun FSRU dalam rangka memenuhi kebutuhan domestik dan peluang bisnis LNG yang terus berkembang.
 
Melalui PT GTS Internasional (GTSI), HITS menjalankan usaha layanan di seluruh rantai pasokan LNG dengan kapal berteknologi tinggi. Pada tahun ini, Humpuss Intermoda berencana  membangun satu unit FSRU baru. 
 
Direktur GTS Internasional, Dandun Widodo menjelaskan, tahun ini pihaknya akan membangun FSRU dengan kapasitas tangki 15.000 meter kubik.  "Nilai investasinya US$ 50 juta yang akan melayani listrik di area Sulawesi Utara seperti ke Amurang, Gorontalo dan wilayah lainnya," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (27/7). 
 
Ihwal proyek FSRU ini, lanjut Dandun, karena anak usaha GTSI memenangi tender pengadaan FSRU tahun 2019 lalu. Adapun pemilik proyek itu adalah PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG). 
 
Dandun melihat peluang FSRU di Indonesia sangat besar dengan adanya perubahan kebijakan pemerintah yang akan mengalokasikan gas ke dalam negeri seiring pelaksanaan mega proyek 35.000 Megawatt (MW). 
 
Pada 19 September 2020, HITS melalui salah satu anak usahanya, PT  Sulawesi Regas Satu yang bekerja sama dengan PLN GG telah mengoperasikan secara komersial FSRU di kapal pembangkit listrik Amurang, Sulawesi Utara untuk kepentingan PLN. 
 
Satu lagi, Proyek Jawa Satu FSRU juga telah selesai pada pertengahan Februari 2021. FSRU tersebut berada di lepas pantai Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat untuk mendukung PLTGU Jawa-1.
 
FSRU Jawa Satu merupakan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung yang menjadi bahan bakar turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, gas dikirim melalui pipa sepanjang 21 kilometer ke fasilitas pembangkit untuk memproduksi setrum hingga 1.760 Mega Watt. 
 
Di sepanjang 2020, pendapatan dari segmen FSRU berkontribusi sebesar US$ 4,01 juta terhadap kinerja HITS. Namun demikian, profitabilitas segmen usaha ini masih negatif US$ 3,75 juta. 
Secara umum, tahun lalu HITS mengantongi pendapatan US$ 90,25 juta, tumbuh 4,63% year-on-year (yoy).    

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil
| Selasa, 26 November 2024 | 18:49 WIB

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil

Beberapa nama calon menteri yang diumumkan Donlad Trump masuk kabinetnya, tidak pro terhadap energi hijau.

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)
| Selasa, 26 November 2024 | 18:26 WIB

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)

Harga penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) kadang dinilai tidak menarik, karena lebih mahal dari harga IPO. 

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I
| Selasa, 26 November 2024 | 17:58 WIB

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I

Belum ada isu spesifik yang dianggap bisa menyurutkan minat perusahaan mineral dan batubara masuk ke pasar modal tahun depan.

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif
| Selasa, 26 November 2024 | 17:25 WIB

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif

Ekspansi organik yang dilakukan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dinilai menjadi amunisi bagi pertumbuhan kinerja di masa depan.

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun
| Selasa, 26 November 2024 | 09:01 WIB

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun

Estimasi setoran pajak rokok pada tahun depan, naik tipis dibandingkan dengan estimasi setoran pajak rokok 2024

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur
| Selasa, 26 November 2024 | 08:51 WIB

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) juga ikut menolak kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 12%

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset
| Selasa, 26 November 2024 | 08:42 WIB

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset

Ekonom memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak mungkin mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA
| Selasa, 26 November 2024 | 08:05 WIB

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA

Perdagangan saham BBCA oleh investor asing institusi sepanjang pekan lalu didominasi oleh transaksi beli.

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)
| Selasa, 26 November 2024 | 08:00 WIB

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)

Pada 21 November 2024, PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan CTBN.

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia
| Selasa, 26 November 2024 | 07:55 WIB

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia

Aksi ini memberikan BUMA International kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia.​

INDEKS BERITA

Terpopuler