Berita

Menjaring Saham Saat Indeks Loyo

Selasa, 14 Mei 2024 | 06:00 WIB
Menjaring Saham Saat Indeks Loyo

ILUSTRASI. Suasana di ruang utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (19/4/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai libur panjang akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,15% ke level 7.099,26 Senin (13/5). Laju IHSG diikuti mayoritas indeks, termasuk indeks saham blue chip LQ45 dan IDX30.LQ45 menguat 0,24% dan IDX30 hanya naik tipis 0,06% secara harian. 

Namun sejak awal tahun, kinerja kedua indeks ini masih suram dengan level pelemahan  jauh lebih dalam dari IHSG. Saat IHSG dalam posisi -2,39%, LQ45 anjlok -7,73% dan IDX30 ambles -8,39%.

Padahal hingga akhir kuartal I-2024, performa LQ45 dan IDX30 masih unggul ketimbang IHSG. Kala itu, IHSG hanya menguat 0,22% sejak awal tahun 2024. Sedangkan LQ45 naik 1,59% dan IDX30 menguat 1,20%.

Baca Juga: Menangkap Peluang dari Minggatnya Asing

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyoroti sejumlah faktor yang membuat LQ45 melorot.

Pertama, rilis kinerja kuartal I-2024 sudah priced in dan emiten yang telah membagikan dividen cenderung mengalami tekanan harga. Kedua, tekanan suku bunga di level tinggi yang berpotensi bertahan dalam waktu lebih panjang.

"LQ45 dan IDX30 memiliki konstituen hampir serupa," kata Audi kepada KONTAN, Senin (13/5).

Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus sependapat, belum adanya tanda penurunan suku bunga dalam waktu dekat menjadi katalis negatif pasar saham. Soal kinerja LQ45 dan IDX30 yang anjlok, Daniel lebih menyoroti kontribusi dari emiten perbankan big caps yang sedang melandai.

Mencuil cuan

Terlepas dari kondisi tersebut, ada peluang untuk mencuil cuan saat performa LQ45 dan IDX30 sedang lunglai. Bagi investor jangka panjang, situasi saat ini bisa menjadi peluang untuk mengoleksi saham-saham blue chip dengan strategi buy on weakness.

Menurut Daniel, investor bisa memanfaatkan "diskon"  saham BBRI, BBNI dan TLKM, serta EXCL untuk jangka pendek. Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga melirik saham emiten perbankan dan telekomunikasi. 

Sedangkan Audi menyarankan buy TLKM target di Rp 4.300, INDF target di  Rp 8.300, dan ANTM  dengan target harga di  Rp 1.970 per saham.

Terbaru