Menuai Berkah Sumber Global Energy (SGER) dari Jualan di Negeri Orang

Sabtu, 02 Juli 2022 | 04:15 WIB
Menuai Berkah Sumber Global Energy (SGER) dari Jualan di Negeri Orang
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang masih di atas angin mendorong kinerja PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) ke level lebih tinggi. Emiten yang bergerak di bidang perdagangan (trading) batubara ini menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 5 triliun.

Angka ini meningkat dari realisasi pendapatan SGER di tahun lalu sebesar Rp 3,92 triliun. Jumlah tersebut melonjak 93,10% dari realisasi pendapatan di tahun 2020 yang sebesar Rp 2,03 triliun.

Kenaikan kinerja tersebut, menurut Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas, akan terdorong oleh kinerja operasional SGER. Perusahaan ini menargetkan bisa mengapalkan 4,5 juta ton batubara tahun ini. Welly menyebut, tahun ini SGER meningkatkan volume penjualan batubara lokal melalui anak usahanya, PT Sumber Mineral Global Abadi. 

Baca Juga: Harga Batubara Acuan (HBA) di Juli 2022 Turun Menjadi US$ 319 Per Ton

SGER juga menambah penjualan di Asia melalui anak perusahaannya, yakni Hineni Resources Pte Ltd di Singapura. Welly menuturkan, di pasar Asia, SGER telah menjual batubara ke Vietnam, Korea Selatan, Bangladesh, India, China dan Filipina. 

Ke depan, Welly memandang pasar ekspor batubara masih sangat baik. Pandangan ini diperkuat dengan strategi perusahaan yang agresif untuk meningkatkan penjualan hingga Eropa. Saat ini, SGER juga telah mengirim ke Rotterdam, Belanda. 

Selain itu, SGER juga dalam proses pengiriman ke Polandia dan tengah bernegosiasi dengan negara Eropa lainnya. "Sedangkan untuk pasar Asia, saat ini SGER tengah bernegosiasi dengan negara Malaysia," terang Welly.

Tren peningkatan penjualan di pasar ekspor sepertinya masih akan berlanjut di tahun ini. Ini nampak dari volume pengapalan SGER yang masih tumbuh, meski pemerintah melarang ekspor batubara di awal tahun ini. 

Selama kuartal I lalu, pengiriman batubara SGER telah tumbuh 128,17% menjadi 870.470,36 metrik ton (MT) dari kuartal I tahun 2021 sebesar 379.806,59 MT. 

Baca Juga: Harga Batubara Tinggi, Sumber Global Energy (SGER) Targetkan Penjualan Rp 5 Triliun

Sementara volume penjualan ekspor SGER pada tiga bulan pertama 2022 mengalami kenaikan 119,83%. Welly menyebut, peningkatan terjadi karena di periode yang sama anak usaha SGER membukukan volume 519.864 MT.

Penjualan pasar lokal

SGER juga menggenjot penjualan di pasar lokal. Volume penjualan ke pasar lokal pada kuartal I-2022 mencapai 153.744,27 MT. Jumlah ini melonjak 185% dari realisasi shipment di kuartal I-2021 yang mencapai 53.801,59 MT. 

Welly mengatakan, penjualan lokal dilakukan melalui anak perusahaan SGER, yaitu PT Sumber Mineral Global Abadi, yang telah memasok batubara ke sektor refinery dan industri semen. "Di samping itu SGER telah mengikat perjanjian alias offtake beberapa tambang baru guna memperkuat suplai batubara," jelas Welly. Per kuartal pertama 2022, SGER membukukan pendapatan senilai Rp 900,53 miliar, atau tumbuh 137,83% secara tahunan. 

SGER juga sukses membukukan laba bersih Rp 57,76 miliar, atau meroket 950,2% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 5,50 miliar. Ke depan, SGER telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis. 

Baca Juga: Tahun Ini, Sumber Global Energy (SGER) Bidik Pendapatan Rp 5 Triliun

Salah satunya SGER melakukan diversifikasi penjualan di logam nikel pada triwulan pertama 2022. Ini dilakukan oleh PT Sumber Mineral Global Abadi. Welly meyakini, penjualan nikel ini akan memberikan dampak pertumbuhan penjualan. SGER juga telah offtake dengan beberapa tambang nikel untuk memastikan ketersediaan. 

SGER juga diversifikasi ke energi terbarukan dengan mengakuisisi PT Jabar Bersih Lestari. Perusahaan ini merupakan badan usaha yang dibentuk konsorsium perusahaan pekerjaan penyediaan infrastruktur tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) regional dari provinsi Jawa Barat, bersama-sama dengan PT Jasa Sarana selaku Badan Usaha Milik Provinsi Jawa Barat. 

Proyek waste to energy ini merupakan proyek kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU) yang melibatkan pemerintah provinsi Jawa Barat, Depok, Bekasi dan Tangerang Selatan. Kerjasama ini terkait pengolahan sampah yang menghasilkan refuse derived fuel (RDF) sebagai energi alternatif pembakaran. Ini merupakan proyek pertama dan menjadi pelopor pengolahan sampah secara modern dalam skala besar di Indonesia. 

Baca Juga: Sumber Global Energy (SGER) Menebar Dividen Rp 17 per Saham, Simak Jadwalnya

SGER, melalui anak usahanya PT Jabar Bersih Lestari, saat ini menjadi perusahaan pertama di Bursa Efek Indonesia yang mengembangkan energi baru dan terbarukan. Total investasi dari mencapai US$ 69 juta. Fase pertama sebanyak 720 metrik ton sampah dapat diterima pada akhir Juni 2022. Sedangkan penyelesaian fase kedua ditargetkan di Agustus 2023. SGER telah menunjuk PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) sebagai financial konsultan.       

Royal Membagi Dividen 

Berhasil membukukan kinerja mentereng, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) cukup ikhlas membagi kebahagiaan kepada pemegang saham. Dalam RUPS tahunan yang digelar 21 Juni 2022, SGER membagikan dividen sebesar Rp 57,47 miliar dari laba bersih. Ini artinya setiap pemegang saham akan menerima Rp 26 per saham. 

Dividen ini juga memperhitungkan waran yang telah dikonversi seluruhnya menjadi saham. Jumlah dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim Rp 9 per saham yang telah dibayarkan pada 24 Desember 2021. Sehingga sisanya sebesar Rp 39,84 miliar atau Rp 17 per saham akan dibagikan pada 20 Juli 2022. 

Emiten yang melantai di BEI pada 10 Agustus 2020 ini membukukan laba bersih senilai Rp 200,45 miliar sepanjang 2021. Jumlah ini melesat 550% secara tahunan. Kemarin, saham SGER ditutup di Rp 1.415 per saham.       

Baca Juga: Sumber Global Energy (SGER) Diversifikasi Bisnis ke Sektor Nikel       

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA