Menyeleksi Emiten Sektor Aneka Industri

Kamis, 24 Januari 2019 | 06:51 WIB
Menyeleksi Emiten Sektor Aneka Industri
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif tahun ini. Bila dihitung sejak awal tahun hingga Rabu (23/1), indeks saham sudah menguat sekitar 4,14%.

Tentu saja, tidak semua sektor saham mencetak penguatan setinggi IHSG. Saham aneka industri mencetak kinerja paling buntut dibanding sektor lainnya. Indeks saham sektor aneka industri cuma naik 0,85% sejak awal tahun.

 

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, indeks sektor aneka industri sulit menguat tajam lantaran tertekan penurunan harga saham PT Astra International Tbk (ASII). Maklum, bobot ASII di sektor ini mencapai hampir 80%. Sejak awal tahun, harga ASII turun 0,61%.

 

Selain itu, sejumlah saham sektor aneka industri terkena sentimen penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebut, banyak emiten pengisi sektor aneka industri bisnisnya berorientasi ekspor. Karena itu, penguatan rupiah memberi sentimen negatif pada harga sahamnya.

 

Hans menilai tahun ini kurs rupiah akan kuat. Sentimen negatif perang dagang mulai reda dan suku bunga tidak lagi naik tinggi. "Arahnya rupiah akan kuat tahun ini, ditambah lagi asing terus masuk," ujar Hans, kemarin. Karena itu, indeks sektor aneka industri akan sulit naik tinggi tahun ini.

 

Meski begitu, sejumlah saham aneka industri menarik dilirik. "Rekomendasi kami adalah ASII, GMFI, MASA, IMAS dan GJTL," beber Achmad. Ia menilai MASA, GJTL dan GMFI menarik untuk trading.

 

Achmad menuturkan, IMAS akan terkerek sentimen positif lantaran baru mendapat dana segar baru. Sementara untuk ASII, ia menyarankan investor masuk saat harga di Rp 7.900–Rp 8.100.

 

Kinerja Emiten Sektor Industri
Kode Saham Naik (%) Kode Saham Turun (%)
IMAS 45,37 PTSN 19,6
INDR 21,52 JECC 19,55
GDYR 18,04 JSKY 15,2
GMFI 17,59 SSTM 11,2
GJTL 16,15 MYTX 6,6

 

 

Sumber: Bloomberg/diolah

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler