Menyikapi Kabar Baik

Selasa, 01 Maret 2022 | 09:00 WIB
Menyikapi Kabar Baik
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar baik datang dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes memprediksi, kasus Covid-19 secara nasional bakalan turun dalam dua pekan mendatang. Menteri Kesehatan Budi  Gunadi menyodorkan data sebagai berikut. 

Provinsi-provinsi besar seperti DKI jakarta dan Banten sudah mengalami penurunan kasus Covid-19. Daerah lain yang juga mengalami penurunan kasus antara lain Jawa Tengah, Banten, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat. 

Sebagai gambaran saja, kasus harian Covid-19 sempat mencapai titik tertinggi pada 16 Februari 2022 di mana jumlahnya mencapai 64.718 kasus. Sejak saat itu, kasus korona nasional terus mengalami fluktuasi namun tidak sampai melebihi kasus 16 Februari 2022. Dari data-data tersebut lah, Menkes berkeyakinan kasus korona nasional bakal segera melandai dalam waktu dekat. 

Namun yang perlu diingat, penurunan kasus Covid-19 bukan berarti bahwa Indonesia telah lepas dari masa krisis gelombang varian omicron. Itu sebabnya, epidemiolog berpesan, agar pemerintah tidak langsung melonggarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat alias PPKM. 

Yang terjadi saat ini, PPKM yang ditetapkan pemerintah sedikit kendor. Terbukti dari banyaknya warga yang berlibur saat long weekend kemarin ke area wisata Puncak tanpa ada pembatasan pengunjung. Melansir Kompas.com, Kawasan Wisata Puncak Jawa Barat diserbu oleh 82.000 kendaraan selama tiga hari beruntun. Akibatnya, kawasan Puncak macet parah. 

Dari kejadian ini, dikhawatirkan kasus Covid-19 bisa kembali melonjak. Saat kasus menyebar, kelompok lansia, penyandang komorbid dan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terserang Covid-19. Jangan sampai, angka kematian di Indonesia akibat Covid-19 ikutan naik. 

Belajar dari gelombang-gelombang Covid-19 sebelumnya, WHO pernah memperingatkan, penurunan kasus juga diikuti oleh kemunculan virus korona varian baru lain yang bisa jadi lebih berbahaya dan bisa menyebar ke seluruh dunia. Kata kuncinya adalah penurunan kasus bukan berarti pandemi akan segera berakhir.

Itu sebabnya, pemerintah tak boleh kendor dalam mengatur kegiatan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat pun harus tetap mawas diri dalam menyikapi kabar baik dari pemerintah. Tetap berkomitmen dalam menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler