Merdeka Copper Keduk Emas Lebih Banyak Tahun Ini

Rabu, 19 Juni 2019 | 06:45 WIB
Merdeka Copper Keduk Emas Lebih Banyak Tahun Ini
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bakal menggenjot volume produksi di sepanjang tahun ini. Emiten yang punya konsesi tambang di Banyuwangi, Jawa Timur dan Gorontalo, itu memproyeksikan produksi emas sebanyak 180.000 ounces (oz) hingga 200.000 oz. Target itu meningkat 7,46%-19,40% dibandingkan realisasi produksi 2018 sebanyak 167.506 oz.

Sekretaris Perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, Adi Adriansyah Sjoekri, menyebutkan, melalui anak usahanya PT Bumi Suksesindo (BSI) yang mengoperasikan tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, MDKA berhasil memproduksi emas dan perak masing-masing sebesar 46.515 oz dan 63.977 oz.

MDKA juga mengoperasikan tambang tembaga melalui PT Batutua Tembaga Raya (BTR) di Wetar, Maluku Barat, mulai tahun lalu. Hingga kuartal pertama tahun ini, Merdeka Copper telah mengeduk tembaga seberat 4.616 ton dari total target 21.000 ton. Sedangkan realisasi produksi tembaga pada tahun lalu mencapai 17.017 ton.

Adi menjelaskan, pada tahun ini manajemen MDKA akan mengoptimalkan produksi emas dan mineral melalui anak perusahaan. Ada beberapa agenda yang bakal dijalankan, salah satunya menggelar eksplorasi di tiga lokasi yakni proyek tambang emas dan perak Tujuh Bukit di Jawa Timur, tambang tembaga Pulau Wetar di Maluku Barat, serta tambang emas Pani, Gorontalo.

Di proyek tambang Tujuh Bukit, MDKA berencana meningkatkan produksi pada lapisan oksida dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton bijih yang diremukkan, ditumpuk dan ditempatkan untuk irigasi. Total kebutuhan dana untuk proyek ini US$ 41 juta.

Untuk mendukung rencana tersebut, MDKA juga mengerek kapasitas heap leach pad dari 36 juta ton menjadi 56 juta ton. Target ini diharapkan rampung pada tahun ini.

Selain proyek Tambang Tujuh Bukit, MDKA menggenjot produksi tambang Pani di Gorontalo. Mereka optimistis tambang ini mampu memberikan dampak positif bagi keberlangsungan operasional dan produktivitas MDKA .

Merdeka Copper telah mengakuisisi saham di proyek tambang Pani senilai 68,93% saham. "Tahun ini kami fokus memperkuat bisnis pertambangan dan penjualan emas, serta tembaga dengan mengoptimalkan potensi sumber daya mineral dari masing-masing anak usaha," kata Adi.

Untuk proyek tembaga Wetar, manajemen Merdeka Copper sedang mengembangkan Pit Lerokis, yang berjarak sekitar 14 km dari tempat pelindian milik mereka. Nantinya, Lerokis akan menjadi tambang terbuka kedua di proyek tembaga Wetar dan ditargetkan bisa memulai produksi secara komersial pada tahun ini. Cadangan tembaga yang ada di tambang Wetar mencapai 93.000 ton.

Secara keseluruhan, Merdeka Copper akan melakukan eksplorasi seluas 12.000 ha. Saat ini, manajemen masih menunggu perizinan untuk aktivitas eksplorasi itu.

Capex US$ 160 juta

Tahun ini MDKA mengalokasikan belanja modal US$ 160 juta. Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman bank.

Adi menyatakan mereka akan menggunakan belanja modal untuk mengoptimalkan operasional tambang. Sampai kuartal I 2019 sudah terserap US$ 34 juta, ungkap dia, kemarin.

Alokasi belanja modal pada kuartal pertama tahun ini digunakan untuk mengembangkan Tambang Tujuh Bukit serta tambang Tembaga di Pulai Wetar. Pada tahun ini MDKA juga bakal melakukan eksplorasi, yang saat ini masih menunggu izin. Adi memperkirakan biaya pengeboran di satu wilayah bisa menelan dana US$ 1 juta hingga US$ 2 juta. MDKA memproyeksikan proses eksplorasi bakal rampung selama enam bulan, terhitung setelah mendapatkan izin.

Pada awal tahun ini, Merdeka Copper sudah mengantongi pinjaman bank sebesar US$ 75 juta. Hingga kuartal pertama tahun ini, Merdeka Copper membukukan pendapatan sebesar US$ 91,70 juta, tumbuh 27,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 71,88 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea

Hingga kuartal III-2024, HERO berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 184 miliar, atau meningkat 868,42% 

INDEKS BERITA

Terpopuler