KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk kelima kalinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan perombakan kabinet. Menjadi tak biasa, perombakan kabinet kali ini dilakukan menjelang habis masa jabatannya yang tersisa dua bulan lagi.
Pada reshuffle kabinet sebelumnya, publik memahami urgensi pergantian menteri kala itu benar-benar berbasis kinerja. Namun, pada perombakan kali ini pertimbangan berbasis kinerja sungguh tak masuk di nalar publik. Kalaupun kinerja menteri yang diganti dianggap kurang, solusinya bukan dengan reshuffle. Tapi fokus saja pada konsolidasi internal pemerintah demi memacu kinerja di akhir masa jabatan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan