Meski BI Menahan Suku Bunga, Perbankan Masih Tetap Harus Efisien

Rabu, 27 Februari 2019 | 08:44 WIB
Meski BI Menahan Suku Bunga, Perbankan Masih Tetap Harus Efisien
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan sepanjang tahun 2018 cukup aktif melakukan efisiensi. Tujuannya, guna mempertahankan pendapatan. Apalagi biaya dana bank terkerek penyesuaian kenaikan suku bunga acuan.

Data Statistik Perbankan Indonesia milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan pada akhir Desember 2018 rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perbankan membaik menjadi 77,86%. Nilai ini turun 78 basis poin (bps) dari posisi Desember 2017 sebesar 78,64%.

Biaya operasional industri perbankan pada tahun 2018 sebesar Rp 638.99 triliun naik 5,93% year on year (yoy) dari Rp 603,17 triliun di 2017. Namun kenaikan pendapatan operasional sebesar 7% menjadi Rp 820,64 triliun mampu menahan beban operasional.

Bank BNI misalnya, mampu meningkatkan efisiensi pada tahun 2018 lalu. Tecermin dari BOPO secara konsolidasi membaik dari 71% di 2017 menjadi 70,01% di 2018. Begitupun secara individu membaik dari 70,99% menjadi 70,15% di 2018.

Direktur Keuangan Bank BNI Anggoro Eko Cahyo menyatakan pihaknya akan menjaga BOPO di kisaran 70,8%. Anggoro mengaku nilai ini naik dibandingkan tahun 2018. Lantaran mengimbangi upaya meningkatkan rasio coverage terhadap kredit bermasalah yang jauh lebih tinggi.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja juga menyebut akan mempertahankan efisiensi tahun ini. Parwati menyebutkan, upaya efisiensi sudah ia terapkan sejak lama.

"Terlihat dari rasio efisiensi yang terus membaik. Ini bukan saja untuk mempertahankan pendptan tapi terutama juga untuk kedepannya, karena kita tidak bisa berasumsi net interest margin (NIM) akan relatif tebal terus seperti sekarang," terang Parwati.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi sepakat bank harus mempertahankan efisiensi. Ia menilai langkah ini guna menghadapi penerapan standar akutansi International Financial Reporting standards (IFRS) pada tahun depan.

Desember 2018 lalu rasio BOPO perbankan membaik menjadi 77,86% turun 78 basis poin dibandingkan posisi Desember 2017.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler