Metropolitan Land Bidik Pertumbuhan Dua Digit

Sabtu, 18 Mei 2019 | 08:18 WIB
Metropolitan Land Bidik Pertumbuhan Dua Digit
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selepas Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, PT Metropolitan Land Tbk (Metland) ingin menggenjot pertumbuhan kinerja. Manajemen Metropolitan Land membidik marketing sales tahun ini mencapai Rp 2,2 triliun, lebih tinggi dibandingkan target sebelumnya Rp 2 triliun.

Emiten berkode saham MTLA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memprediksikan pendapatan terbesarnya masih akan berasal dari proyek existing dan proyek joint operation dengan Keppel Land, yakni Perumahan Riviera Puri.

Selain itu, pada tahun ini Metropolitan Land juga akan melanjutkan pemasaran proyek Metland Cyber City dan Royal Venya Ubud. Mereka juga akan menyelesaikan proyek Apartemen Kaliana yang pada kuartal keempat nanti mulai serah terima.

Untuk memuluskan agenda bisnis tersebut, manajemen MTLA mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar pada tahun ini. Perusahaan ini akan menggunakan Rp 500 miliar untuk menyelesaikan proyek existing, dan Rp 200 miliar untuk mendukung akuisisi lahan.

Hingga kuartal pertama tahun ini, Metropolitan Land telah menggunakan dana belanja modal sebesar Rp 115 miliar. Penyerapan dana belanja modal tersebut akan semakin besar mengikuti progres penyelesaian proyek. Misalnya, proyek Royal Venya Ubud di tahap pertama yang meliputi 23 vila dan satu hotel saja akan menyerap investasi sebesar Rp 120 miliar.

Manajemen Metropolitan Land optimistis pada tahun ini bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup baik ketimbang tahun lalu.

"Kalau dari sisi pendapatan, pada tahun ini akan tumbuh tinggi sekali, double digit. Sedangkan laba kami tidak setinggi itu, tetapi naik high single digit," ujar Olivia Surodjo, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MTLA, kepada KONTAN, kemarin.

Selain ketiga proyek yang tengah dituntaskan, MTLA masih memiliki proyek penjualan untuk Metland Menteng, Metland Puri, Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Cibitung, M Gold Tower Apartement, dan Kaliana Apartment.

Kendati kinerjanya pada kuartal pertama menurun, Metropolitan Land optimistis kinerja keuangannya untuk sepanjang tahun 2019 akan tumbuh lebih baik.

Pada kuartal pertama tahun ini, MTLA hanya mencatatkan pendapatan sebesar Rp 257,66 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah 23,71% dibandingkan pendapatan di kuartal pertama tahun lalu Rp 318,76 miliar. Olivia menjelaskan, penurunan terjadi karena penjualan plot land di kuartal pertama tahun lalu memang tinggi.

"Kalau kuartal pertama tahun ini kami tidak ada penjualan plot, makanya turun. Akan tetapi dibandingkan kuartal I-2017, kenaikannya masih lumayan," lanjut Olivia.

Dia memproyeksikan pendapatan pada semester kedua tahun ini akan meningkat cukup signifikan. Salah satu pemicunya adalah kontribusi pendapatan yang diperoleh dari proyek Riviera mulai dibukukan pada semester kedua nanti.

"Kami pasti akan catch up target karena ada marketing sales yang tahun sebelumnya, terutama proyek kerjasama kami Riviera yang baru akan ada pembukuan di semester kedua. Jadi revenue kami akan melompat tinggi," ungkap Olivia.

Oleh karena itu, dengan kinerja yang lebih baik, manajemen Metropolitan Land mengharapkan imbal hasil kepada para pemegang saham juga akan lebih besar.

Metropolitan Land membagikan dividen tahun buku 2018 sebesar Rp 9,4 per saham. Ini lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,8 per saham. Pada tahun depan, manajemen Metropolitan Land menargetkan jumlah dividen akan lebih besar lagi.

"Laba bersih pada tahun ini pasti meningkat, sehingga dividen tahun depan pasti akan naik juga. Mengenai persentase kenaikannya, kami belum bisa mengemukakannya sekarang," kata Olivia.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks
| Senin, 29 Desember 2025 | 13:14 WIB

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks

Prospek minyak sawit 2026 tetap atraktif dengan harga US$1.050-1.150/ton didukung biodiesel B50 & permintaan global, meski regulasi kompleks.

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 10:19 WIB

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026

Saham grup Happy Hapsoro reli agresif 2025 didorong politik & korporasi. Prospek 2026 atraktif tapi rawan koreksi spekulasi.

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:30 WIB

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi

Nilai outstanding kredit UMKM perbankan masih terus menurun, sementara tingkat kredit bermasalah juga masih naik

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:16 WIB

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau

Permintaan aset safe have terus mendaki di sepanjang tahun 2025. Dalam sebulan terakhir, mayoritas harga saham emiten emas melonjak tinggi.

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:09 WIB

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar

Penyetoran modal ini berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PUT IV HMETD).​

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:05 WIB

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi

 Pada tahun 2030, emiten pengelola jaringan restoran KFC Indonesia itu menargetkan bisa memiliki 1.000 gerai. ​

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 08:57 WIB

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih bertahap pada tahun depan, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir. 

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

INDEKS BERITA

Terpopuler