MIKA Memperbesar Porsi Pendapatan dari BPJS

Selasa, 14 Mei 2019 | 16:03 WIB
MIKA Memperbesar Porsi Pendapatan dari BPJS
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah resmi memasuki pasar BPJS Kesehatan sejak tahun lalu, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk berupaya terus memperbesar porsi pendapatan dari pasien peserta Jaminan Kesehatan Kartu Indonesia Sehat alias JKN-KIS.

Aditya Widjaja, Investor Relation Mitra Keluarga menjelaskan, Mitra Keluarga baru memasuki pasar BPJS Kesehatan tahun lalu. Mereka masih mengantongi izin penyelenggaraan BPJS Kesehatan sampai akhir 2019.

Saat ini, ada rumahsakit di bawah naungan Mitra Keluarga hasil akuisisi, yakni Kasih Group, yang belum terakreditasi BPJS. "Sebelum 30 Juni, kami akan daftarkan dan akreditasi ulang. Tapi secara keseluruhan, kami tidak ada masalah soal birokrasi akreditasi ulang BPJS Kesehatan," jelas dia kepada KONTAN, Senin (13/5).

Emiten bersandi saham MIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini baru menyelesaikan akreditasi ulang atau reakreditasi semua unit rumahsakit yang mereka kelola agar tidak diputus kontrak sebagai penyelenggara layanan kesehatan BPJS Kesehatan.

Sebelumnya diberitakan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo mendorong rumahsakit untuk melakukan proses akreditasi ulang atau reakreditasi agar tetap bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Berhubung baru menapaki pasar BPJS pada tahun lalu, Aditya mengaku besaran pendapatan dari program BPJS Kesehatan belum maksimal. Bahkan di akhir tahun 2018, pendapatannya hanya menyumbang 8% dari total pendapatan MIKA.

"Tahun lalu pendapatan dari BPJS Kesehatan masih kecil karena baru mulai. Kami sibuk sosialisasi dan mendekati pihak Puskesmas agar pasien direferensikan ke kami," ungkap dia.

Aditya tidak menargetkan besaran pendapatan secara khusus dari fasilitas BPJS Kesehatan tahun ini. Namun, secara kasar, MIKA mencatat pertumbuhan eksposur BPJS Kesehatan pada kuartal I 2019 meningkat sebesar 12%–13% dibandingkan tahun lalu.

Menilik laporan keuangan kuartal I-2019, pendapatan Mitra Keluarga naik 15,80% menjadi Rp 804,63 miliar dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp 694,83 miliar. Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh pasien rawat inap yang terjangkit demam berdarah (DBD). Secara khusus, fasilitas rawat inap juga terdongkrak sebesar 15%–18% karena faktor yang sama.

"Ini merupakan pola awal tahun. Karena cuaca yang tidak menentu, banyak pasien terjangkit DBD. Ini yang menyumbang pendapatan besar di kuartal pertama 2019. Bahkan dari sini, kami memiliki modal yang cukup sampai akhir tahun nanti," ucap Aditya.

Mitra Keluarga juga berencana membangun satu rumahsakit di Surabaya pada tahun depan dengan alokasi dana belanja 2019 senilai Rp 330 miliar, serta carry over tahun 2018 senilai Rp 200 miliar.

Di sisi lain, MIKA telah mengakuisisi RS Bina Husada dan RS Mutiara Hati pada Januari tahun ini. Dengan strategi tersebut, manajemen Mitra Keluarga membidik peningkatan pendapatan sebesar 11%–13% di sepanjang tahun ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Wah, UBS Malah Memangkas Kepemilikan di Bumi Resources (BUMI), Ada Apa?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:29 WIB

Wah, UBS Malah Memangkas Kepemilikan di Bumi Resources (BUMI), Ada Apa?

Manajemen BUMI, dalam keterangannya, Senin (22/12) menyebutkan, tujuan UBS menjual saham BUMI untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien.​

Wintermar (WINS) Berharap Cuan Angkutan Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 08:25 WIB

Wintermar (WINS) Berharap Cuan Angkutan Migas

Manajemen WINS masih optimistis masih mampu menutup kinerja 2025 dengan positif, hal ini dipicu  kenaikan harga sewa kapal.

Pendapatan Berulang Dari Bisnis Hotel SMRA Diprediksi Terus Tumbuh Hingga 2027
| Jumat, 26 Desember 2025 | 08:05 WIB

Pendapatan Berulang Dari Bisnis Hotel SMRA Diprediksi Terus Tumbuh Hingga 2027

Kawasan penyangga seperti Summarecon Bekasi, Summarecon Serpong, dan Summarecon Tangerang diprediksi tetap menjadi primadona.

Asri Karya Lestari (ASLI) Menggarap Aneka Pryek di 2026
| Jumat, 26 Desember 2025 | 08:05 WIB

Asri Karya Lestari (ASLI) Menggarap Aneka Pryek di 2026

ASLI melakukan penyesuaian dengan memfokuskan diri pada pelanggan existing yang aktivitas proyeknya masih berjalan.

Danantara Fokus Garap Enam Proyek Hilirisasi
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:45 WIB

Danantara Fokus Garap Enam Proyek Hilirisasi

Pada fase pertama atau tahap awal, Danantara akan memulai pembangunan lima hingga enam proyek hilirisasi strategis.

Laju Bisnis Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) di Ujung Tahun
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:31 WIB

Laju Bisnis Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) di Ujung Tahun

Secara total, volume lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek meningkat 12,1% dibandingkan lalu lintas di hari normal.

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)

Pelaku pasar masih wait and see terhadap dinamika geopolitik global, meski belum memicu volatilitas yang signifikan.

Industri Tekstil Masuk Zona Merah Perbankan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:25 WIB

Industri Tekstil Masuk Zona Merah Perbankan

Akses permodalan atau kredit perbankan menjadi salah satu kendala yang dihadapi pengusaha di industri TPT.

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:20 WIB

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan

Mayoritas bank beraset besar masih mencatatkan kenaikan beban pencadangan atau biaya provisi hingga November 2025. ​

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:00 WIB

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) perbankan kian tertekan. Penyusutan outstanding jenis kredit konsumtif ini semakin dalam hingga November 2025. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler