Millenium Pharmacon International (SDPC) Menambah Gudang Baru di Bekasi

Sabtu, 30 Desember 2023 | 06:20 WIB
Millenium Pharmacon International (SDPC) Menambah Gudang Baru di Bekasi
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millennium Pharmacon International Tbk kembali ekspansi. Belum lama ini, emiten berkode saham SDPC itu mengakuisisi tanah dan bangunan di Bekasi senilai Rp 44 miliar. Bangunan itu akan digunakan sebagai pusat pergudangan bagi distributor farmasi tersebut.

Tentu ada alasan SDPC menjadikan Bekasi sebagai lokasi gudang baru perusahaan tersebut. Ahmad Bin Abu Bakar, Direktur Utama Millennium Pharmacon mengatakan, Bekasi merupakan daerah dengan posisi strategis untuk lokasi pergudangan.

"Dukungan pemerintah dan infrastruktur di sana juga sudah memadai dan kami sudah memenuhi persyaratan regulasi untuk bisnis," ujar Ahmad, Kamis (28/12).

Gudang baru SDPC di Bekasi berada di lokasi yang dekat dengan gudang pusat perusahaan yang sudah ada, yakni di Cakung, Jakarta Timur. Dengan jarak yang saling berdekatan, keberadaan gudang di Bekasi tidak akan mempengaruhi biaya pengeluaran baik dari sisi SDPC maupun prinsipal perusahaan tersebut.

Tidak hanya itu, gudang baru di Bekasi ini juga dekat dengan kantor cabang SDPC yang berada di kota yang sama. Ini akan berdampak positif bagi efektivitas kinerja operasional SDPC pada masa mendatang.

Asal tahu saja, untuk membiayai akuisisi lahan dan bangunan di Bekasi senilai Rp 44 miliar, SDPC memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). SDPC membeli lahan dan bangunan di sana dari PT Sinar Elang Sakti Mas.

Usai mengembangkan gudang di Bekasi, Ahmad menuturkan, sejauh ini belum ada rencana penambahan gudang baru lagi yang akan dilakukan pada 2024. Walau begitu, Manajemen SDPC memastikan perusahaan akan tetap berekspansi menambah gudang di level cabang hingga membuka cabang-cabang baru di beberapa lokasi.

"Skema pelaksanaan rencana bisnis ini akan kami finalisasi segera pada awal tahun 2024," kata Ahmad.

Selain itu, SDPC bersiap untuk kembali menambah prinsipal baru di tahun depan guna mendukung bisnis distribusi farmasi perusahaan. Walau belum diketahui nama prinsipalnya, SDPC akan fokus mencari prinsipal baru di bidang produk OTC atau obat yang dijual bebas serta alat kesehatan.

Tak menutup kemungkinan, SDPC juga menambah prinsipal produk baru di luar sektor farmasi, dengan mempertimbangkan faktor efisiensi dan juga biaya.

Dengan adanya sejumlah rencana bisnis tersebut, SDPC optimistis bisa meraih pertumbuhan pendapatan sekitar 6% sampai 7% pada tahun 2024 mendatang, sambil berharap bisa meraih laba bersih lebih tinggi dari tahun 2023.

Bagikan

Berita Terbaru

Kalbe Farma Tbk (KLBF) Terseret Sentimen Daya Beli dan Rupiah
| Senin, 06 Oktober 2025 | 22:43 WIB

Kalbe Farma Tbk (KLBF) Terseret Sentimen Daya Beli dan Rupiah

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus menggelar ekspansi dan inovasi untuk memperkuat daya saing jangka panjang

ESG Deltamas (DMAS): Sediakan Fasilitas Hijau nan Premium untuk Tamu Industri
| Senin, 06 Oktober 2025 | 08:22 WIB

ESG Deltamas (DMAS): Sediakan Fasilitas Hijau nan Premium untuk Tamu Industri

Menengok langkah PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) untuk menggaet pembeli lahan industri dengan fasilitas hijau nan premium.

Mengenal Saham-Saham Penggerak dan Pemberat IHSG
| Senin, 06 Oktober 2025 | 08:22 WIB

Mengenal Saham-Saham Penggerak dan Pemberat IHSG

Sangat jarang kita menyaksikan IHSG menguat saat rupiah loyo dan investor asing marak net sell. Indeks justru menembus all time high

Masih Berpeluang Menguat Lagi, Simak Proyeksi Hari Ini, Senin (6/10)
| Senin, 06 Oktober 2025 | 08:02 WIB

Masih Berpeluang Menguat Lagi, Simak Proyeksi Hari Ini, Senin (6/10)

Ada berbagai sentimen yang akan memengaruhi pergerakan pasar. Salah satunya, rilis data Indeks Keyakinan Konsumen 

Bukan Kredit Bank, Emiten Malah Gencar Mencari Pendanaan Lewat Rights Issue
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Bukan Kredit Bank, Emiten Malah Gencar Mencari Pendanaan Lewat Rights Issue

Ini juga mematahkan anggapan pemerintah, bunga turun akan menyebabkan permintaan kredit bank meningkat. 

Mengais Sisa Peluang Saat Investor Asing Hengkang
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:27 WIB

Mengais Sisa Peluang Saat Investor Asing Hengkang

Fundamental IHSG dinilai rapuh lantaran investor asing masih doyan melakukan aksi jual (net sell) di pasar saham Indonesia.

IHSG Terus Melesat, Cermati Fundamental, Jangan Asal Membeli Saham
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:14 WIB

IHSG Terus Melesat, Cermati Fundamental, Jangan Asal Membeli Saham

Investor ritel pada umumnya irasional. Dalam beberapa tahun terakhir, saham-saham emiten konglomerat jadi incaran investor. 

Cadangan Devisa Diramal Kembali Ambles
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:37 WIB

Cadangan Devisa Diramal Kembali Ambles

Posisi cadangan devisa per September berpotensi menyusut US$ 2,5 miliar dari posisi Agustus         

Surat Perbendaharaan Jadi Andalan Pembiayaan
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Surat Perbendaharaan Jadi Andalan Pembiayaan

Dana pemerintah untuk memenuhi kebutuhan awal tahun diramal masih cukup, namun kas bisa bergeser karena beberapa hal

Pecah Rekor, Harga Logam Mulia Semakin Mempesona
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pecah Rekor, Harga Logam Mulia Semakin Mempesona

Tak hanya emas, komoditas logam lain seperti seperti perak dan tembaga juga terus meroket seiring meningkatnya permintaan safe haven.

INDEKS BERITA