Minat Investor Tinggi, Rivian Menaikkan Harga Saham IPO

Sabtu, 06 November 2021 | 08:42 WIB
Minat Investor Tinggi, Rivian Menaikkan Harga Saham IPO
[ILUSTRASI. Rivian memperkenalkan mobil pickup R1T yang sepenuhnya ditenagai listrik pada gelaran Los Angeles Auto Show di Los Angeles, California, AS, 27 November 2018.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Minat investor yang tinggi terhadap bisnis electric vehicle menebalkan kepercayaan Rivian Automotive dalam menggelar penawaran publik perdana. Perusahaan yang didukung Amazon.com Inc, pada Jumat (5/11), menaikkan secara signifikan harga penawaran saham yang diharapkan, dengan menargetkan valuasi hingga US$ 65 miliar, atau setara Rp 930,8 triliun.

Nilai itu jauh di atas valuasi yang diusung Rivian hingga awal pekan ini, yaitu lebih dari US$ 53 miliar, atau sekitar Rp 759 triliun. 

Dengan valuasi terbarunya, Rivian berharap dapat menjual 135 juta saham dalam kisaran harga US$ 72 hingga US$ 74 per saham. Dana yang bisa dikumpulkan perusahaan melalui IPO, yang dijadwalkan pada 9 November di Nasdaq, mendekati US$ 10 miliar. 

Baca Juga: Wall Street rekor tertinggi lagi, data laporan pekerjaan AS yang kuat jadi pendorong

Harga penawaran bergeser naik  mengikuti kesuksesan roadshow yang digelar perusahaan pekan ini. Banyak investor besar di Wall Street bertaruh Rivian akan menjadi pemain besar berikutnya di sektor yang kini didominasi Tesla.

Jika IPO-nya berjalan sesuai rencana, Rivian akan masuk ke dalam kelompok emiten yang mampu mengumpulkan lebih dari US$ 8 miliar melalui IPO di bursa Amerika Serikat (AS). Selama satu dekade terakhir, cuma Facebook dan Alibaba yang mampu mencetak rekor itu. 

Kendati belum membukukan penjualan secara secara signifikan, startup yang bergerak di lini EV itu mampu melampaui Fiat Stellantis NV, yang punya beragam merek, di sisi kapitalisasi pasar. Bahkan, Rivian berpeluang menyaingi produsen otomotif raksasa AS, yaitu Ford dan General Motors. 

Rivian telah banyak berinvestasi untuk meningkatkan produksi, termasuk untuk truk pickup R1T all-electric kelas atas yang diluncurkan pada bulan September, mengalahkan persaingan dari saingan mapan seperti Tesla Inc, General Motors dan Ford.

Perusahaan memiliki sekitar 55.400 praorder R1T dan R1S di Amerika Serikat dan Kanada, pada 31 Oktober.

Rivian mengatakan telah memulai pengiriman R1T dan telah mencatat pendapatan untuk tiga bulan yang berakhir 30 September. Namun kerugian bersih untuk periode itu diperkirakan meningkat karena biaya produksi yang lebih tinggi.

Baca Juga: S&P 500 perpanjang rekor, wajah bursa Asia beragam pada Jumat (5/11) pagi

Pasar EV sedang booming karena konsumen lebih sadar lingkungan dan dipandang sebagai simbol kemewahan bagi banyak merek. Tesla menghasilkan rekor jumlah mobil pada kuartal terakhir, menunjukkan permintaan yang kuat untuk mobil listrik.

Amazon telah memesan 100.000 van pengiriman listrik Rivian sebagai bagian dari upaya raksasa e-commerce yang lebih luas untuk mengurangi jejak karbonnya.

Rivian akan, bagaimanapun, menghadapi persaingan dari pembuat mobil baik di pasar konsumen dan van komersial.

Ford mengatakan telah mencatat lebih dari 160.000 pesanan untuk truk pikap listrik F-150 Lightning. Produsen otomotif klasik AS itu juga menyatakan bahwa versi listrik dari van komersial Transit-nya "benar-benar terjual habis."

Sementara General Motors sedang mempersiapkan produksi van pengiriman listrik, SUV, dan truk pikap.

Selanjutnya: Permintaan Cetakan Sarung Tangan Naik, MARK Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun pada Tahun Ini

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Emiten Konglomerasi Dijual Kala IHSG Terkoreksi, Masih Ada yang Punya Gigi?
| Rabu, 10 September 2025 | 06:04 WIB

Saham Emiten Konglomerasi Dijual Kala IHSG Terkoreksi, Masih Ada yang Punya Gigi?

Saham-saham konglomerasi masih menarik untuk diakumulasi, tetapi tetap perlu menunggu konfirmasi momentum.​

Kinerja Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Merosot, Begini Strategi Bisnisnya
| Rabu, 10 September 2025 | 06:00 WIB

Kinerja Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Merosot, Begini Strategi Bisnisnya

Laba bersih ACES anjlok 19,9% semester I-2025! Ini strategi ekspansi ACES hadapi tekanan daya beli di tahun 2025.

Net Sell Jumbo Rp 4,55 T dan Daya Beli Makin Anjlok, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 September 2025 | 05:50 WIB

Net Sell Jumbo Rp 4,55 T dan Daya Beli Makin Anjlok, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Bahkan asing semakin khawatir. Kemarin total penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 4,55 triliun.

Wijaya Karya Beton (WTON) Bidik Program Unggulan Presiden Prabowo
| Rabu, 10 September 2025 | 05:20 WIB

Wijaya Karya Beton (WTON) Bidik Program Unggulan Presiden Prabowo

WTON turut membidik peluang dari sejumlah program pemerintah, yakni tanggul laut raksasa atau giant sea wall dan program 3 juta rumah.

Tunggu Kebijakan Menteri Keuangan Baru, IHSG Berpeluang Tertekan
| Rabu, 10 September 2025 | 04:50 WIB

Tunggu Kebijakan Menteri Keuangan Baru, IHSG Berpeluang Tertekan

Dana asing pun keluar dari pasar saham, dengan total penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 4,55 triliun.

IHSG Turun 3 Hari Disertai Net Sell Asing, Bagaimana Prospek Untuk Rabu (10/9)?
| Rabu, 10 September 2025 | 04:45 WIB

IHSG Turun 3 Hari Disertai Net Sell Asing, Bagaimana Prospek Untuk Rabu (10/9)?

IHSG merosot 138,24 poin atau 1,78% menjadi 7.628,60 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/9).

Kinerja Bisnis Penjamin Emisi Saat IPO Loyo
| Rabu, 10 September 2025 | 04:25 WIB

Kinerja Bisnis Penjamin Emisi Saat IPO Loyo

Pendapatan emiten berkode saham RELI ini menurun 31,14% secara tahunan menjadi Rp 16,47 miliar pada semester I tahun ini

Perang Harga Kendaraan, Pembiayaan Bisa Tumbuh
| Rabu, 10 September 2025 | 04:25 WIB

Perang Harga Kendaraan, Pembiayaan Bisa Tumbuh

Jika harga kendaraan yang lebih kompetitif karena fenomena perang harga dapat mendorong peningkatan permintaan pembiayaan.

Setelah Melesat di Awal Pekan, Saham Emiten Rokok Kembali Tertekan
| Rabu, 10 September 2025 | 04:20 WIB

Setelah Melesat di Awal Pekan, Saham Emiten Rokok Kembali Tertekan

Ancaman efisiensi hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) menambah kekhawatiran untuk prospek industri rokok

Teladan Prima Agro (TLDN) Melicinkan Pasar CPO Lokal
| Rabu, 10 September 2025 | 04:20 WIB

Teladan Prima Agro (TLDN) Melicinkan Pasar CPO Lokal

Sepanjang semester I-2025, volume penjualan CPO perusahaan tercatat 157.195 ton, tumbuh 4,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy)

INDEKS BERITA

Terpopuler