Minat Startup Melantai di BEI Masih Minim

Senin, 17 Juni 2019 | 08:08 WIB
Minat Startup Melantai di BEI Masih Minim
[]
Reporter: Sanny Cicilia, Sinar Putri S.Utami | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih harus bekerja keras menggaet perusahaan rintisan atau startup untuk menjajakan sahamnya di bursa saham. Pasalnya, ada sinyal startup yang beroperasi di Indonesia masih ogah melego saham di bursa lokal.

Achiko Limited, penyedia layanan teknologi finansial (tekfin) Mimopay, berencana mengajukan pencatatan saham secara langsung (direct listing) di Bursa Efek Swiss SIX. Dalam rilis pers, perusahaan yang didukung oleh Grup MNC ini berencana mencatatkan 100 juta saham di bursa Swiss. Sebagai gambaran, dari pendanaan terakhir yang diterima Achiko, perusahaan ini dihargai US$ 0,70 per saham.

Mimopay adalah agregator pembayaran untuk transaksi online, antara lain menyediakan layanan pembayaran untuk membeli konten gim bagi orang-orang yang belum memiliki rekening bank atau kartu kredit. Aplikasi ini sudah punya 2 juta pelanggan di Indonesia. Achiko berencana ekspansi ke Myanmar, Filipina dan Vietnam dalam 18 bulan ke depan.

Menurut Kenneth Ting, CEO Achiko, banyak negara berkembang di dunia, seperti Indonesia, dengan tingkat penggunaan perangkat seluler tinggi, tapi penduduk belum punya akses bank dan tidak bisa membayar layanan daring melalui kanal-kanal pembayaran konvensional. "Pasar ini jadi peluang pertumbuhan yang luar biasa bagi kami," kata dia.

Keinginan BEI tak muluk-muluk. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menargetkan, dua sampai tiga perusahaan rintisan atawa startup bisa menawarkan sahamnya ke publik. Ada beberapa alasan para startup, khususnya unicorn, urung menggelar initial public offering (IPO) di BEI.

Salah satu adalah dukungan dari investor besar, yang royal menanamkan duit. Investor ini pun memiliki kepentingan dan menentukan perusahaan IPO di bursa. Apalagi, jika sudah menggunakan dana publik, perusahaan juga harus siap untuk memiliki kontrol sosial yang tinggi.

BEI sudah melakukan upaya menggaet emiten startup. Misalnya, startup tidak perlu menunggu asetnya besar jika ingin IPO. Bahkan dengan aset menengah, Rp 50 miliar, BEI membuka kesempatan untuk tumbuh di bursa.

Dari sisi operasional, startup yang baru beroperasi 12 bulan juga bisa IPO. "Yang penting, kami melihat sustainbility-nya dan model bisnis, juga bisa atribusi balik ke investor," kata Nyoman.

Saat ini. BEI sudah membuat IDX Incubator untuk memberi gambaran ke startup atas pencarian dana lewat bursa. Lewat ini, BEI berinisiasi memfasilitasi pengembangan startup digital dan menjembatani startup dengan investor dan perusahaan publik.

Saat ini, baru empat emiten startup yang listing, yaitu PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), PT M Cash Inegrasi Tbk (MCAS), PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), dan PT Yelooo Integra Datanet (YELO).

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler