Minim Printilan

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:21 WIB
Minim Printilan
[ILUSTRASI. TAJUK - Thomas Hadiwinata]
Thomas Hadiwinata | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabinet Merah Putih terbilang produktif dalam mencetak program kerja. Sejak dibentuk pada 21 Oktober tahun lalu, kabinet yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto ini menghasilkan, setidaknya, empat program.

Program pertama, yang sekaligus menjadi program unggulan, adalah makan bergizi gratis. Dua berikutnya, program tiga juta rumah dan pembentukan Danantara. 

Terakhir, yang baru dirilis pekan lalu adalah Koperasi Merah Putih. Saat diumumkan kelahirannya, koperasi ini disebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus mengatasi persoalan ekonomi di desa.

Koperasi ini dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 12 Juli 2025.  Jumlah koperasi merah putih ditargetkan 70.000 unit. Koperasi sebanyak itu, ada yang baru dibentuk, dan ada juga yang merupakan hasil pengembangan dan hasil peremajaan dari koperasi yang sudah ada.

Dalam rencana terkini, masing-masing koperasi merah putih mendapat modal awal Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar. Opsi pendanaan yang sudah disebut seperti pinjaman dari bank-bank BUMN hingga dana anggaran, baik pemerintah pusat maupun daerah. 

Dari keempat program yang sudah disebut, ada kesamaan yang terlihat. Pertama, keempat  program itu mengusung tujuan akhir yang populis, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ini tentu layak mendapat apresiasi. Cuma, keempat program itu juga memiliki kesamaan yang patut mendapat sorotan. 

Keempatnya dirancang sebagai solusi yang minim dengan printilan. Ambil contoh program makan bergizi gratis yang minim detail tentang rantai pasoknya.    

Untuk program tiga juta rumah, masih banyak tanya seputar detail pendanaan. Ini yang menyebabkan,  tidak jelasnya apakah rumah itu nanti gratis atau tidak.

Masih ada kesimpangsiuran dengan apa bentuk investasi yang akan dilakukan Danantara di kemudian hari. Lalu, koperasi merah putih memang disebut masih akan dimatangkan lagi berbagai detailnya.

Ya semoga saja, para pejabat pemerintahan sekarang, termasuk Presiden Prabowo, menyadari bahwa governing is in the details. 

Tanpa rincian yang menyertai, akan timbul banyak intepretasi tentang arah program. Bahkan, di antara para pejabat sekalipun. 

Konsep yang awalnya ideal, bisa belok ke mana-mana. Atau lebih buruk lagi, tidak jalan kemana-mana dan terhenti sebagai wacana.

Selanjutnya: Setelah Danantara, Koperasi Merah Putih Tekan IHSG, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Bagikan

Berita Terbaru

PLN Menyiapkan 1.000 SPKLU di Jalur Mudik
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:59 WIB

PLN Menyiapkan 1.000 SPKLU di Jalur Mudik

Keberadaan SPKLU di berbagai titik menjadi fokus utama PLN di momen Ramadan hingga Idul Fitri mengingat semakin meningkatnya jumlah pengguna EV.

Pertamina Ganti Oli Gratis Warga Korban Banjir
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:55 WIB

Pertamina Ganti Oli Gratis Warga Korban Banjir

Rogram ganti oli gratis diharapkan bisa meringankan masyarakat yang terdampak banjir.di wilayah Bekasi

Eks Lahan Duta Palma untuk Biodiesel
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:51 WIB

Eks Lahan Duta Palma untuk Biodiesel

Lahan sawit ini berasal dari kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan Grup Duta Palma pada tahun 2022.

 Teknologi dan Investasi Mengganjal Proyek DME
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:46 WIB

Teknologi dan Investasi Mengganjal Proyek DME

Indonesia masih bergantung pada asing untuk teknologi dan investasi proyek gasifikasi batubara atau DME

Ekonomi Sulit Bikin Ekuitas Asuransi Susut
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:40 WIB

Ekonomi Sulit Bikin Ekuitas Asuransi Susut

Ikhtiar industri asuransi umum untuk memenuhi aturan ekuitas minimum tak berjalan mudah saat ekonomi lesu.

Tarif Royalti Mineral dan Batubara akan Dinaikkan, Beban Pebisnis Semakin Berat​
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:18 WIB

Tarif Royalti Mineral dan Batubara akan Dinaikkan, Beban Pebisnis Semakin Berat​

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menyebut setiap kenaikan tarif pasti akan memberatkan perusahaan.

Ketergantungan Pendanaan Luar Negeri Berkurang
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:12 WIB

Ketergantungan Pendanaan Luar Negeri Berkurang

Pada akhir kuartal IV-2024, kewajiban neto pada Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia turun dibandingkan kuartal sebelumnya

Jalan Berat Bisnis Reasuransi Masih Berlanjut
| Selasa, 11 Maret 2025 | 06:10 WIB

Jalan Berat Bisnis Reasuransi Masih Berlanjut

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi reasuransi turun 4,4% pada tahun lalu menjadi Rp 25,9 triliun.

Setoran Pajak Daerah Awal Tahun 2025 Turun 32%
| Selasa, 11 Maret 2025 | 05:53 WIB

Setoran Pajak Daerah Awal Tahun 2025 Turun 32%

Realisasi penerimaan pajak daerah per akhir Januari 2025 mengalami penurunan 32,46% dari Januari 2024

Koperasi Desa Merah Putih dan Ekonomi Nasional
| Selasa, 11 Maret 2025 | 05:40 WIB

Koperasi Desa Merah Putih dan Ekonomi Nasional

Kopdes bisa menjadi tulang punggung (backbone) ekonomi nasional atau dalam kalimat Bung Hatta "koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional."

INDEKS BERITA

Terpopuler