Mitra Distribusi Optimistis Kejar Target Penjualan ORI020

Sabtu, 02 Oktober 2021 | 06:30 WIB
Mitra Distribusi Optimistis Kejar Target Penjualan ORI020
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mulai menawarkan obligasi ritel seri ORI020 pada Senin (4/10). SBN ritel kelima yang diterbitkan pada tahun ini menawarkan imbal hasil 4,95%. Imbal hasil ini lebih rendah dibanding imbalan yang dipatok untuk SR015, 5,1%. Kendati begitu, minat masyarakat terhadap ORI020 diprediksi tetap tinggi.

Mitra distribusi yakin ORI020 bakal laris. Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank Ivan Jaya meyakini, kupon yang ditawarkan ORI020 masih cukup menarik. Misalnya dibandingkan rata-rata imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor yang sama yang saat ini berada di kisaran 4,40%. Artinya, produk ORI020 masih premium 55 basis poin.

Terlebih lagi, pajak atas bunga obligasi untuk investor domestik turun menjadi 10%. "Saat ini rata-rata deposito satu tahun memberikan bunga yang lebih rendah dengan tarif pajak lebih tinggi, sehingga secara bersih ORI020 memberikan pengembalian investasi yang lebih menarik," kata Ivan, Jumat (1/30).

General Manager Divisi Wealth Management Bank Negara Indonesia (BNI) Henny Eugenia juga sepakat, kupon ORI020 masih tetap lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata deposito perbankan.Nominal pemesanan ORI020 juga terjangkau, yakni Rp 1 juta. Instrumen ini juga aman, karena negara menjamin pembayaran kupon dan pokok sampai jatuh tempo.

Selain itu, ORI020 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga investor memiliki potensi untuk mendapatkan capital gain jika harga mengalami kenaikan.

Tambah lagi, di 15 Oktober nanti, akan ada ORI015 yang jatuh tempo, senilai Rp 2,1 triliun. "ORI020 akan menjadi pilihan investor untuk melakukan investasi ulang," tutur Henny, Jumat (1/10).

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha juga melihat likuiditas yang masih tinggi akan menjadi faktor yang membuat prospek penjualan ORI20 tetap cerah. "Di samping itu, potensi keuntungan saat ditransaksikan di pasar sekunder juga menjadi nilai tambah tersendiri untuk ORI020," kata Rudi.

Dengan segala potensi yang dimiliki ORI020, Bank Mandiri menargetkan penjualan obligasi ritel ini bisa mencapai sekitar Rp 1,5 triliun sampai dengan akhir masa penjualan. Adapun, masa penjualan ORI020 sendiri berakhir pada 21 Oktober mendatang.

BNI mematok target minimum penjualan ORI020 Rp 1 triliun. Sedang Commonwealth, memasang target sama dengan target penjualan SR015 lalu, Rp 100 miliar.

 

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler