MNC Investama (BHIT) Membidik Pendapatan Rp 17,75 Triliun di Tahun Ini

Rabu, 16 Juni 2021 | 06:13 WIB
MNC Investama (BHIT) Membidik Pendapatan Rp 17,75 Triliun di Tahun Ini
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Investama Tbk (BHIT) melihat peluang untuk mendongkrak kinerja di sepanjang tahun 2021. BHIT mengincar pertumbuhan dan laba bersih 2021 di kisaran 15%-20% dibandingkan 2020.

Direktur Utama PT MNC Investama Tbk, Darma Putra membeberkan sejumlah rencana bisnis di sepanjang tahun ini. BHIT mengandalkan empat segmen bisnis utama, yakni media, financial services, entertainment hospitality serta e-commerce & digital.

"Kami memperkirakan pendapatan dan laba bersih tumbuh 15%-20% tahun ini," kata Darma dalam paparan publik secara virtual, Selasa (15/6).

Baca Juga: Grup MNC Mendapat Berkah dari Pertandingan Euro 2020

Pada tahun lalu, BHIT meraih pendapatan bersih senilai Rp 14,79 triliun dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 150,95 miliar.

Dengan asumsi pertumbuhan tadi, maka tahun ini BHIT berpotensi meraup pendapatan maksimal Rp 17,75 triliun dengan potensi laba bersih senilai Rp 181,14 miliar.

Pada tahun lalu, pendapatan BHIT disumbangkan segmen bisnis media Rp 11,51 triliun (77,82%), lembaga keuangan Rp 2,6 triliun (17,57%) dan lainnya Rp 676,4 miliar.

Dari segmen media, BHIT memiliki PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang bergerak di advertising based media & content serta televisi yang memancarkan siaran gratis serta PT MNC Vision Network Tbk (IPTV) yang berbasis layanan berbayar.

Menurut Darma, bisnis televisi dalam beberapa tahun ke depan masih  menjanjikan. Pasalnya, belanja iklan paling besar masih diisi televisi dengan advertising market share hingga 72%.

Empat stasiun TV free to air MNC Group yakni RCTI, MNC TV, GTV dan iNews diklaim memiliki audience share prime time hingga 53,7% hingga Mei lalu. Darma bilang, stasiun televisi di bawah naungan Grup MNC juga menguasai production market share untuk program reguler drama sebesar 41%.

Baca Juga: Dua emiten media ini masuk dalam konglomerasi, berikut rekomendasi sahamnya

Dengan 80% konten yang diproduksi sendiri secara in-house, Grup MNC bisa lebih menjaga perolehan revenue. "Karena konten yang kami produksi hampir 80% in-house, jadi punya keleluasaan untuk mem-build advertising ke dalam konten, sehingga bisa menghasilkan high revenue dengan margin yang jauh lebih besar," terang Darma.

Dari segmen berlangganan yang dikelola IPTV, BHIT memiliki sejumlah produk seperti MNC Vision, K-Vision, MNC Play, Playbox, Vision+ hingga Local Cable Operator (LCO). Darma menyebutkan, pelanggan produk tersebut juga terus bertumbuh.

Apalagi di tengah ajang Piala Eropa 2021, BHIT optimistis bisa meraup pendapatan signifikan dari turnamen sepakbola antar negara Benua Eropa tersebut. Dengan siaran Euro 2021, jumlah penonton akan naik sehingga bisa mengundang lebih banyak iklan.

Bisnis BHIT juga ditopang MNC financial services yang dikelola PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP). Di segmen ini, BHIT akan menggenjot digitalisasi dengan Motion Banking sebagai lokomotif.

Melalui Motion, MNC akan mengintegrasikan ekosistem layanan finansial. Targetnya, dalam 4-5 tahun ke depan MNC bisa menarik lebih dari 30 juta nasabahnya untuk bergabung di ekosistem bank digital tersebut. Untuk lini bisnis media dan finansial services, BHIT mengalokasikan belanja modal (capex) US$ 80 juta pada tahun ini.

Selanjutnya: Asia Vision Network, anak usaha MNC Group bersiap IPO di Nasdaq Agustus 2021

Bagikan

Berita Terbaru

Mengekor Emas, Perak Menuju US$ 100 per troi ons
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 22:59 WIB

Mengekor Emas, Perak Menuju US$ 100 per troi ons

Harga logam putih ini naik tajam demi mengejar ketertinggalan rasio terhadap emas akibat lonjakan permintaan industri yang masif.

Strategi Samator Indo Gas Tbk (AGII) Ekspansi Sektor Pasar Gas
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 22:56 WIB

Strategi Samator Indo Gas Tbk (AGII) Ekspansi Sektor Pasar Gas

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) untuk menggenjot kinerja pada tahun depan 

Penetapan UMP 2026: Pengusaha Teriak, Buruh Menggugat
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 19:15 WIB

Penetapan UMP 2026: Pengusaha Teriak, Buruh Menggugat

Serikat pekerja akan menggugat kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026 di DKI Jakarta ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Kewajiban B50 Menjadi Dasar Ekspansi Lahan Baru Kebun Kelapa Sawit
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 19:05 WIB

Kewajiban B50 Menjadi Dasar Ekspansi Lahan Baru Kebun Kelapa Sawit

Sawit Watch mencium aroma ekspansi lahan secara massif, di balik ambisi pemerintah membidik implementasi B50 pada pertengahan 2026.

Kisah Sukes Danang Setyawan Berbisnis Wedangan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 18:41 WIB

Kisah Sukes Danang Setyawan Berbisnis Wedangan

Profil tempat kongkow Jahe Rempah Mbah Tolok, kedai minuman tradisional berbasis jahe asal Kudus, Jawa Tengah.

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 18:10 WIB

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik

Peluang utama dari waralaba tanpa outlet terletak pada pengelolaan struktur biaya. Tanpa biaya sewa yang mahal, titik impas bergeser lebih cepat.

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:54 WIB

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah

Menkeu menetapkan tambahan Dana Alokasi Umum (DAU) demi menuntaskan pembayaran THR dan gaji ke-13 bagi guru ASN daerah.

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:36 WIB

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank

BCA menilai, pertumbuhan asset under custody (AUC) mencerminkan prospek positif bisnis bank kustodian didorong kesadaran masyarakat berinvestasi.

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

INDEKS BERITA

Terpopuler