Modal Asuransi

Rabu, 28 Juni 2023 | 08:00 WIB
Modal Asuransi
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rentang setengah tahun terakhir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil tindakan tegas kepada dua perusahaan asuransi. Mereka adalah  PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life) dan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life).

Jumat (23/6) akhir pekan lalu, OJK mencabut izin usaha Kresna Life. Pada 5 Desember 2022, OJK telah lebih dahulu mencabut izin PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life).

Wanaartha Life menanggung beban kewajiban senilai Rp 15,9 triliun, sementara perhitungan asetnya kini tak lebih dari Rp 500 miliar. Kresna Life pun sampai menawarkan konversi klaim menjadi pinjaman subordinasi alias subordinated loan untuk menyelesaikan kewajibannya senilai Rp 5 triliun.

Pengetatan pengawasan dan menghitung ulang batas minimum permodalan perusahaan asuransi, inilah fokus OJK saat ini. Oleh sebab itu sejak Mei lalu, Ogi Prastomiyono Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Lembaga Penjamin, dan Dana Pensiun OJK sudah melontarkan usulan revisi persyaratan modal minimum.

Ogi mengusulkan meningkatkan persyaratan modal minimum dari Rp 150 miliar menjadi Rp 500 miliar pada tahun 2026, dan naik menjadi Rp 1 triliun di tahun 2028.

Persyaratan modal minimum untuk perusahaan reasuransi juga akan OJK tingkatkan dari Rp 300 miliar menjadi Rp 1 triliun di tahun 2026, dan naik menjadi Rp 2 triliun di tahun 2028.

Hingga akhir tahun 2022, di Indonesia terdapat 72 perusahaan asuransi umum, 52 perusahaan asuransi jiwa, 7 perusahaan reasuransi, 54 perusahaan syariah, dan 4 perusahaan reasuransi.

Merujuk data GlobalData, seperti dikutip Asia Insurance Review pada 21 Juni lalu menyebutkan, terdapat 66 perusahaan yang keseluruhan nilai preminya di bawah Rp 200 miliar di tahun 2021. Kelompok ini disebut memiliki risiko paling tinggi terdepak, tidak bisa memenuhi persyaratan dari rencana kebijakan OJK itu.

Selain itu, juga terdapat 33 perusahaan dengan nilai premi berkisar Rp 200 miliar hingga Rp 500 miliar yang juga harus mandi keringat.

Artinya, lumrah jika dalam tiga tahun ke depan kita akan lebih sering mendengar aksi akuisisi, merger atau bahkan penutupan bisnis asuransi. Bukan tak sayang, tapi memang demikian aturannya.

Harapan ke depan, bisnis asuransi kian tumbuh berkembang dan tak ada lagi cerita gagal bayar

Bagikan

Berita Terbaru

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:40 WIB

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)

Kontribusi terbesar terhadap penjualan datang dari segmen manufaktur dan retail, yang bersama-sama menyumbang 97% terhadap total penjualan.

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:38 WIB

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) 1 gram Rp 1.884.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  29,93% jika menjual hari ini.

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:15 WIB

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025

ALII memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024.

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:57 WIB

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande

Sejak 1 Juni 2024 pendaftaran produk yang mengandung omethoate, carbosulfan, dan Methomyl di China ditangguhkan dan produksinya dilarang.

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:23 WIB

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT

Rata-rata margin laba bersih tahun 2025-2029 diprediksi meningkat sebesar 22,10% dibanding posisi per akhir tahun 2024.

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:03 WIB

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

Belum ada sentimen negatif, harga bitcoin diprediksi masih akan bertahan di kisaran US$ 102.000 hingga US$ 108.000 per btc.

Catur dan Support System
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Catur dan Support System

Pendanaan masih menjadi persoalan klasik di program pembinaan olahraga seperti catur yang merupakan olahraga sejuta umat.

Tarif, Konsumsi dan Sustainability
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Tarif, Konsumsi dan Sustainability

Esensi dari keberlanjutan atau sustainability sebenarnya sederhana yakni mengurangi yang tidak perlu.

Masih Akumulasi Sejak Awal 2025, Lo Kheng Hong Kembali Beli 2,43 Juta Saham GJTL
| Selasa, 13 Mei 2025 | 06:43 WIB

Masih Akumulasi Sejak Awal 2025, Lo Kheng Hong Kembali Beli 2,43 Juta Saham GJTL

Harga saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang dikoleksi Lo Kheng Hong dalam beberapa bulan terakhir mengalami koreksi.

Ketegangan Global Mereda, Bursa Saham Asia Terlihat Lega
| Selasa, 13 Mei 2025 | 06:32 WIB

Ketegangan Global Mereda, Bursa Saham Asia Terlihat Lega

Sentimen positif bursa saham Asia datang dari harapan negosiasi perdagangan antara AS dan negara-negara lain seperti China akan berjalan positif.

INDEKS BERITA

Terpopuler