Berita Market

Modal Lebih Kecil dari Utang BUMN, Efek SWF bagi Emiten Konstruksi Belum Signifikan

Rabu, 24 Maret 2021 | 08:09 WIB
Modal Lebih Kecil dari Utang BUMN, Efek SWF bagi Emiten Konstruksi Belum Signifikan

ILUSTRASI. Eddy Porwanto saat diperkenalkan sebagai Direktur Keuangan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (16/2/2021). DOK/Setneg

Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) menjadi asa emiten BUMN mengurangi beban keuangan. Namun, Fitch Ratings punya pendapat berbeda. Lembaga rating ini menilai, dalam jangka pendek, INA belum signifikan membantu BUMN karya mengurangi beban utangnya.

Penyebabnya, Fitch menilai modal INA relatif kecil dibanding jumlah utang BUMN. Terutama, BUMN yang bergerak di sektor konstruksi, tol, serta minyak dan gas.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru