Momentum EV

Selasa, 09 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Momentum EV
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entah mulai kapan persisnya, mobil listrik atau electric vehicle (EV) menjadi topik hangat di tengah masyarakat.

Bukan cuma para konsumen, kalangan pejabat juga gemar membahas EV dan ekosistem pendukungnya. 

Padahal, sebenarnya, pasar mobil ramah lingkungan ini masih sepi di sini. Sebagian besar konsumen hanya bisa bermimpi memilikinya.

Harga yang tinggi, di atas Rp 500 juta, menjadi kendala utama. Namun, mungkin, tak lama lagi, kondisi ini akan segera berubah. 

Pada tahun 2021, penjualan mobil listrik di Indonesia baru mencapai sekitar 3.000 unit. Pertumbuhannya memang ratusan persen, tapi porsinya masih sangat kecil dari total pasar. Tak sampai 1% malah. 

Fenomena ini gampang dipahami karena daya beli mayoritas konsumen di negeri kita hanya mampu membeli mobil seharga Rp 250 juta sampai Rp 300 juta.

Pangsa pasar mobil dengan kisaran harga itu mencapai 60% lebih. Menyebut model, mobil jenis low multi purpose vehicle (MPV) dan low sport utility vehicle (SUV) paling laris saat ini. 

Dengan struktur pasar seperti itu, jauh-jauh hari, para pengamat telah memperkirakan, pasar mobil listrik di Indonesia baru akan menemukan momentum pertumbuhan jika ada produsen yang mampu menghadirkan EV dengan banderol Rp 250 juta - Rp 300 juta.

Nah, mencermati dinamika pasar mobil listrik belakangan ini, boleh jadi, momentum yang ditunggu bakal segera tiba. 

Bukan produsen Jepang atau Korea Selatan, justru Wuling Motors yang mencuri start masuk pasar mobil listrik murah. Ya, Wuling memperkenalkan mobil listrik mini Air ev yang akan dibanderol dengan kisaran harga sama dengan low MPV dan low SUV. 

Wuling serius mulai menggarap pasar EV terjangkau ini.  Mereka telah resmi mulai memproduksi Air ev di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Tak main-main, kapasitas produksi pabrik ini mencapai 10.000 unit per tahun. Mobil listrik pertama Wuling yang diproduksi di Indonesia memiliki tingkat komponen dalam negeri 40%. 

Pasar yang dirintis Wuling ini, mungkin, akan memancing pemain lain. Dalam pameran terakhir, DFSK juga mengenalkan mobil mini EV. 

Apakah momentum pertumbuhan pasar mobil listrik benar-benar datang. Kita lihat saja.

Yang pasti, selain harga, layanan purna jual juga menjadi perhatian konsumen.

Di luar itu, penyediaan infrastruktur pendukung mesti dikebut. Misalnya pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik secara masif.

Bagikan

Berita Terbaru

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan
| Kamis, 20 November 2025 | 22:22 WIB

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan

Buyback saham PT Darma Henwa (DEWA) digelar saat IHSG tengah rally dan harga sahamnya sedang mendaki.  

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

INDEKS BERITA

Terpopuler