MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB
MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
[]
Reporter: Rashif Usman | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Susunan terbaru Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan mulai berlaku efektif pada Selasa (25/11) mendatang. Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

Seperti diketahui, dalam rebalancing terbaru, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masuk dalam MSCI Global Standard Index. 

Lalu saham-saham yang masuk MSCI Small Cap Indexes adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DNSG), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). 

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan mengatakan, menjelang tanggal efektif MSCI, saham-saham yang baru masuk indeks memang cenderung menguat karena kebutuhan portofolio rebalancing dari manajer investasi global. 

"Dari saham-saham ini, inflow asing paling agresif terlihat pada BREN, RAJA, WIFI, dan BRMS, masing-masing dengan katalis yang berbeda," katanya, Jumat (21/11). 

Baca Juga: Penguatan Saham DSSA di Dalam MSCI Indonesia Index

Ekky menerangkan, selain karena sentimen MSCI, kenaikan saham BREN juga didorong ekspansi kapasitas dan sektor energi terbarukan yang sedang menjadi fokus global. Sementara itu, saham RAJA didorong oleh momentum sektor energi dan distribusi gas dan likuiditas yang semakin baik. 

Sementara saham WIFI disokong momentum teknikal dan spekulasi terkait peluang konsolidasi bisnis digital. Lalu, BRMS dipoles tren kenaikan harga emas global.

Menurut Ekky, kondisi saat ini justru momentum yang pas untuk mulai mengakumulasi saham-saham tersebut. "Banyak saham yang belum menembus resistance utamanya sehingga ruang upside menjelang rebalancing masih terbuka. Biasanya, arus masuk asing dan aksi akumulasi memuncak mendekati tanggal efektif," tambah Ekky.

Strategi investasi

Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas Abida Massi Armand mengatakan, saham-saham yang masuk ke dalam Indeks MSCI Global Standard, seperti BREN dan BRMS cenderung menunjukkan pergerakan harga yang positif dan signifikan setelah pengumuman, didorong oleh ekspektasi forced buying dari dana pasif global. 

Abida bilang, fluktuasi harga saham-saham yang masuk MSCI menciptakan peluang buy on weakness pada masa koreksi di pertengahan November, sebelum passive funds menyelesaikan pembelian masif pada penutupan perdagangan Senin (24/11). 

Baca Juga: Saham Masuk Radar MSCI, Dana Asing Siap Menghampiri

Abida juga menilai, arus dana asing jelang tanggal efektif menunjukkan dinamika yang kompleks. Meskipun pasar saham Indonesia secara agregat mencatat beli bersih oleh asing di perdagangan setelah pengumuman, saham yang masuk MSCI justru menghadapi tekanan jual dari manajer investasi aktif.

Abida menyarankan untuk investor memperlakukan sentimen MSCI sebagai event yang didominasi oleh faktor technical flow dan bukan fundamental. Investor dapat mengambil pendekatan taktis dengan memanfaatkan dislokasi harga yang disebabkan oleh forced buying dan forced selling, yang harus diselesaikan oleh fund manager pasif pada penutupan sesi hari ini. 

"Waktu yang paling pas untuk memburu BREN dan BRMS adalah pada saat terjadinya koreksi atau konsolidasi harga, dengan strategi buy on weakness," katanya. 

Sementara itu, Ekky menilai, BREN berpotensi melanjutkan penguatan menuju Rp 11.500–Rp 12.000. WIFI memiliki peluang menuju Rp 4.500–Rp 5.000 bila momentum teknikal terjaga. Sedangkan BRMS diproyeksikan bergerak ke Rp 1.200–Rp 1.400 dan RAJA berpotensi menguji Rp 6.000.

Lalu, Abida menyarankan buy saham BREN di harga Rp 9.600-Rp 10.000 dan BRMS di harga Rp 1.080 per saham.     

Selanjutnya: Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
| Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks MSCI ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo
| Minggu, 23 November 2025 | 21:58 WIB

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Rencana perubahan manajemen telah mendapatkan restu dari investor kunci dan berpotensi diumumkan kepada karyawan, secepatnya pada Senin (24/11).

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

INDEKS BERITA

Terpopuler