Multifinance Kian Hati-Hati Jaga Rasio Kredit Macet

Rabu, 20 November 2024 | 05:10 WIB
Multifinance Kian Hati-Hati Jaga Rasio Kredit Macet
[ILUSTRASI. Penjualan mobil baru di pusat perbelanjaan Jakarta, Kamis (14/12/2023). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis adanya momen Pemilu 2024 tak akan memperburuk angka kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) industri multifinance. OJK mencatat profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio NPF gross sebesar 2,59% di September 2023./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/12/2023.]
Reporter: Nadya Zahira | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) pada perusahaan pembiayaan alias multifinance dalam tren naik. Menilik data OJK per September 2024, NPF multifinance berada di level 2,62%. 

Angka tersebut naik dari periode sama pada 2023 di 2,23% dan lebih tinggi dari posisi akhir 2023 yang ada di 2,44%. Namun level tersebut lebih rendah ketimbang NPF per Agustus 2024 di 2,66%. 

Hingga akhir tahun, sejumlah multifinance optimistis bisa menekan kredit macet. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya menargetkan angka NPF di bawah 1%. 

Baca Juga: Begini Strategi WOM Finance Jaga NPF Tetap Aman hingga Akhir 2024

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, hingga Oktober 2024, NPF CNAF ada di 1,14%. Ia menilai angka ini relatif stabil dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 1,15%. Tapi posisi di Oktober tahun ini lebih tinggi dari posisi di Oktober 2023, yakni 1,09%.

Sampai saat ini, pasar masih dibayangi oleh tren penurunan daya beli masyarakat. Kondisi tersebut berdampak pada kemampuan bayar angsuran dari debitur. 

"Meski begitu, CNAF telah memiliki langkah antisipasi guna menjaga kesehatan portofolio, di antaranya pemutakhiran sistem scoring dalam menentukan dan memastikan debitur yang disetujui adalah yang mempunyai tingkat risiko terkendali," kata Ristiawan, Selasa (19/11). 

PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) juga menyebut rasio NPF neto mulai menurun. Di September 2024, NPF neto Mandala Finance ada di 0,62%, lebih rendah dari posisi September 2023 di 1,46%. 

"Hal ini menunjukkan kualitas portofolio pembiayaan Mandala Finance tetap stabil dan terjaga dengan baik," kata Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana.

Christel menuturkan, Mandala Finance menjalankan serangkaian strategi agar kualitas penyaluran pembiayaan tetap terjaga. Misal, Mandala menjaga tingkat pencadangan yang optimal, lebih selektif penyaluran pembiayaan, melakukan pemantauan berkala, serta menerapkan tata kelola yang baik. Christel mengungkapkan, pembiayaan yang telah disalurkan Mandala Finance per akhir Oktober 2024 tumbuh 19% secara tahunan. 

Baca Juga: NPF Paylater Multifinance Per September 2024 Naik, Ini Kata Bos Indodana

Selanjutnya: Kena Tipu, KoinP2P Jadi Fintech yang Gagal Bayar

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Sepak Terjang Danantara Masuk Radar Pelaku Pasar
| Rabu, 20 November 2024 | 07:30 WIB

Sepak Terjang Danantara Masuk Radar Pelaku Pasar

Pelaku pasar akan mencermati skema pengambilalihan saham emiten BUMN ini, meskipun saat ini belum ada rincian proses transisi BPI Danantara. 

Demi Jaga Performa Laba, Bank Belum Turunkan Suku Bunga
| Rabu, 20 November 2024 | 07:17 WIB

Demi Jaga Performa Laba, Bank Belum Turunkan Suku Bunga

Perbankan belum menunjukkan tanda-tanda menurunkan bunga kredit pasca penurunan suku bunga acuan dengan dalih biaya dana masih tinggi 

Status Jakarta Masih Menjadi Ibukota Negara
| Rabu, 20 November 2024 | 07:15 WIB

Status Jakarta Masih Menjadi Ibukota Negara

DPR mengesahkan status Jakarta sebagai Daerah Khusus Jakarta dan masih tetap berstatus sebagai Ibu Kota Negara.

Belanja Online Meningkat, Bisnis Lokapasar Makin Legit
| Rabu, 20 November 2024 | 07:15 WIB

Belanja Online Meningkat, Bisnis Lokapasar Makin Legit

Shopee menjadi platform e-commerce terbesar di wilayah  Asia Tenggara dengan total transaksi GMV mencapai US$ 55,1 miliar.

Hotel dan Restoran Terpukul PPN 12%
| Rabu, 20 November 2024 | 07:10 WIB

Hotel dan Restoran Terpukul PPN 12%

Pengenaan PPN 12% tahun depan mendapat penolakan dari pengusaha hotel dan restoran yang secara bisnis belum pulih benar. 

Elnusa (ELSA) Hadirkan Teknologi Eksplorasi Geothermal
| Rabu, 20 November 2024 | 07:10 WIB

Elnusa (ELSA) Hadirkan Teknologi Eksplorasi Geothermal

Inovasi teknologi ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Bank Milik Investor Malaysia Eskpansif Salurkan Kredit UMKM
| Rabu, 20 November 2024 | 07:08 WIB

Bank Milik Investor Malaysia Eskpansif Salurkan Kredit UMKM

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat kredit UMKM per September 2024 hanya tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan atau year on year (yoy),

RUU Pangan Bakal Menjadi Pijakan Bagi Bulog
| Rabu, 20 November 2024 | 07:05 WIB

RUU Pangan Bakal Menjadi Pijakan Bagi Bulog

RUU Pangan yang bertujuan menjaga ketahann pangan masuk dalam Program Legislasi Nasional atau prolegnas 2025.

Harga Naik, Nilai Ekspor CPO Mendaki
| Rabu, 20 November 2024 | 07:05 WIB

Harga Naik, Nilai Ekspor CPO Mendaki

Kenaikan harga CPO ini terjadi seiring meningkatnya permintaan dari industri biofuel serta menurunnya produktivitas CPO di Indonesia dan Malaysia.

Berebut Pasar Ekspor Listrik Hijau ke Singapura
| Rabu, 20 November 2024 | 07:00 WIB

Berebut Pasar Ekspor Listrik Hijau ke Singapura

Malaysia memiliki infrastruktur kuat untuk mengekspor listrik hijaunya ke Merlion melalui jalur listrik lintas batas yang sudah lama dibangun.

INDEKS BERITA

Terpopuler