Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata
KONTAN.CO.ID - DALLAS. Pengusaha miliarder Elon Musk meminta dokumen dari perusahaan iklan digital untuk memperbanyak informasi tentang akun bot dan spam di Twitter, demikian diperlihatkan dokumen yang dipublikasikan pengadilan Delaware pada Kamis. Ini merupakan langkah hukum terbaru Musk yang berupaya membatalkan kesepakatan pembelian Twitter Inc senilai US$ 44 miliar.
Twitter menggugat niat kepala eksekutif Tesla itu untuk membatalkan kesepakatan. Musk menuduh Twitter menyembunyikan informasi dari publik tentang bagaimana menghitung persentase bot pada layanan mikroblogging itu. Sidang yang akan menentukan nasib kesepakatan akuisisi Twitter dijadwalkan pada 17 Oktober.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.