Nasib Saham Himbara

Kamis, 06 Februari 2025 | 06:16 WIB
Nasib Saham Himbara
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Wahyu Tri Rahmawati. (Ilustrasi KONTAN/Steve GA)]
Wahyu Tri Rahmawati | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari tahun ke tahun, sektor keuangan yang disokong oleh bank-bank besar memberikan porsi terbesar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tetapi harga saham-saham perbankan besar big four terus tertekan dalam beberapa waktu belakangan.

Alhasil, porsi sektor keuangan terhadap IHSG pun turun menjadi hanya 10%. Bandingkan dengan posisi akhir 2022 yang masih 13%.

Empat dari lima bank beraset terbesar di Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terhimpun dalam Himpunan Bank Negara (Himbara). Tiga dari empat bank dengan market cap terbesar di bursa dengan aset lebih dari Rp 1.000 triliun adalah Himbara.

Bank-bank Himbara juga berkontribusi lebih dari setengah aset total BUMN Indonesia dengan porsi dividen yang juga signifikan. Artinya, posisi bank-bank BUMN ini sangat penting bagi pemerintah.

Pemerintah kini memproses pemisahan BUMN dari birokrasi dengan menempatkan sovereign wealth fund (SWF) Danantara sebagai pemegang saham. Apakah artinya BUMN tidak harus menjalankah mandat penugasan langsung karena akan lebih fokus pada bisnis?

Pada pengalaman sebelumnya, pemerintah memberikan penugasan langsung kepada BUMN Karya untuk menggarap proyek infrastruktur secara besar-besaran. Bisa dibilang, BUMN-BUMN ini kewalahan alias overcapacity. Buktinya, BUMN-BUMN Karya akhirnya berutang banyak, gagal bayar, dan berujung pada jebloknya saham di pasar.

Memang ada mismanagement di beberapa BUMN. Tetapi pemerintah perlu tetap melihat kapasitas sapi perah yang dimiliki agar tetap sehat dan menghasilkan.

Tak luput dari mandat, bank-bank BUMN juga menghadapi rencana hapus buku kredit macet UMKM, penyempitan subsidi bunga KUR, serta penugasan untuk memberikan kredit bagi pihak yang mungkin sebenarnya tidak bankable. 

Belajar dari BUMN Karya, pemerintah perlu hati-hati sebelum memaksakan kebijakan bagi bank-bank BUMN yang menyumbang kapitalisasi pasar besar di bursa. Untuk memaksa bank-bank menurunkan bunga kredit, bolehlah, asal dengan kebijakan yang tidak simpang siur.

Margin bank Indonesia masih lebih besar ketimbang negara ASEAN sehingga laba bank tidak akan menciut banyak. Tapi mengingat ungkapan bahwa pasar saham merupakan cermin realitas dalam setidaknya enam bulan ke depan, apakah artinya ada tanda-tanda buruk bagi sektor keuangan?

Bagikan

Berita Terbaru

Aturan Co-Payment OJK Bebani Langkah Mitra Keluarga (MIKA) dan Siloam (SILO)
| Selasa, 10 Juni 2025 | 10:06 WIB

Aturan Co-Payment OJK Bebani Langkah Mitra Keluarga (MIKA) dan Siloam (SILO)

Tidak hanya akan membebani masyarakat peserta asuransi, aturan OJK mengenai co-payment juga akan membebani kinerja MIKA dan SILO.

Profit 31,9% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (10 Juni 2025)
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:41 WIB

Profit 31,9% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (10 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Juni 2025) Rp 1.909.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,9% jika menjual hari ini.

Outlook Harga Minyak Semester II-2025
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:33 WIB

Outlook Harga Minyak Semester II-2025

Pertumbuhan PDB China yang diproyeksikan hanya berkisar 4,7%–5% adalah faktor yang mempengaruhi perlambatan permintaan minyak mentah.

Maharaksa Biru Energi (OASA) Intip Potensi Cuan di Sektor Industri Hijau
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:30 WIB

Maharaksa Biru Energi (OASA) Intip Potensi Cuan di Sektor Industri Hijau

OASA melihat proyek waste to energy punya prospek bisnis menarik, dan bisa menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah, terutama di perkotaan.

Valuasi IHSG Masih Menarik Dibanding Bursa Kawasan
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:26 WIB

Valuasi IHSG Masih Menarik Dibanding Bursa Kawasan

Dibandingkan pasar berkembang atau emerging market lainnya, valuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menarik.

SWF Sepakbola Qatar
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:16 WIB

SWF Sepakbola Qatar

Belanja infrastruktur Qatar senilai US$ 67 miliar menghasilkan sport tourism US$ 220 miliar setelah Piala Dunia 2022.

Selektif Memilih Saham yang Tertinggal
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:11 WIB

Selektif Memilih Saham yang Tertinggal

Saham-saham tertinggal atau laggard yang memiliki fundamental baik dapat dipilih untuk beli di harga diskon

Industri Kertas Lokal Minta Perlindungan dari Serbuan Produk Impor
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:00 WIB

Industri Kertas Lokal Minta Perlindungan dari Serbuan Produk Impor

Industri kertas nasional tengah menghadapi tekanan berat akibat membanjirnya produk impor dari China, Korea Selatan, dan Jepang.

Kenaikan Rupiah Diproyeksi Akan Terbatas pada Selasa (10/6)
| Selasa, 10 Juni 2025 | 07:19 WIB

Kenaikan Rupiah Diproyeksi Akan Terbatas pada Selasa (10/6)

Di tengah ketidakpastian global dan minimnya sentimen positif domestik, ruang gerak rupiah masih terbatas. 

Inilah Pilihan Valuta Asing Saat Dolar AS Melemah
| Selasa, 10 Juni 2025 | 06:57 WIB

Inilah Pilihan Valuta Asing Saat Dolar AS Melemah

 Indeks dolar AS  kembali turun usai fokus ECB memberi stimulus dengan pemangkasan suku bunga seiring kontraksi  di Jerman

INDEKS BERITA

Terpopuler