Nilai Intrinsik dan Harga Teoretis Waran

Selasa, 01 Maret 2022 | 07:35 WIB
Nilai Intrinsik dan Harga Teoretis Waran
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - Hingga akhir Februari 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencatatkan delapan emiten baru dengan total nilai emisi Rp 2,4 triliun. Tiga dari delapan emiten tersebut juga memberikan waran bagi para pembeli sahamnya saat IPO. Ada SEMA yang melantai di bursa 10 Januari, BAUT di 28 Januari dan NTBK di 9 Februari.

Kini ada 61 waran dari 59 emiten di bursa kita. Apa bedanya waran dengan saham dan dengan opsi call? Bagaimana valuasinya?

Waran, opsi (call dan put), dan rights adalah derivatif yang diperdagangkan di bursa dan harganya tergantung kepada aset acuannya (underlying), yaitu sahamnya. Hubungan saham dan warannya seperti induk dan anaknya. Jika harga saham naik, warannya juga akan ikut naik. Begitu pula sebaliknya.

Bedanya, saham dapat memberikan dividen dan tidak ada jatuh temponya, sementara waran tidak pernah membayarkan dividen dan umurnya terbatas. Saham diperdagangkan dengan fraksi harga dari Rp 1 hingga Rp 25, sementara waran selalu ditransaksikan dengan fraksi Rp 1. Terakhir, jika saham ada batas maksimum penurunan (ARB) dan kenaikan (ARA) harian, tidak ada pembatasan itu untuk waran.

Waran vs Call

Waran memberi hak bagi pemegangnya untuk membeli saham biasa langsung dari perusahaan pada harga tertentu (strike price) selama periode yang sudah ditentukan. Waran mirip dengan opsi call. Bedanya, periode waran biasanya tahunan, sedang call bulanan.

Jika waran diberikan gratis, call harus dibeli di bursa dari penjualnya seperti produk asuransi. Saat waran di-exercise, akan ada efek dilusi karena ada penerbitan saham baru yang membuat jumlah saham tercatat bertambah. Tidak ada saham baru ketika opsi call digunakan. Penjual opsi akan menyerahkan sahamnya atau menyelesaikan kerugiannya.

Baca Juga: Sepeda Bersama Indonesia (BIKE) Bidik IPO Rp 54,96 Miliar

Sejak penerbitan hingga jatuh tempo, baik waran maupun call mempunyai nilai intrinsik dan nilai waktu (time value). Untuk menghitung nilai intrinsik call, bandingkan harga exercise (strike price) dengan harga pasar sahamnya. Jika strike price lebih rendah daripada harga sahamnya, opsi call dikatakan in the money.

Jika strike price lebih tinggi, call dikatakan out of the money dan akan dibiarkan kadaluwarsa tanpa dimanfaatkan, persis seperti asuransi yang kita miliki. Ini baru nilai intrinsik, masih ada nilai waktu dari opsi.

Ilustrasinya, opsi call untuk membeli saham TLKM pada harga Rp 4.000 yang jatuh tempo enam bulan lagi mempunyai nilai intrinsik Rp 200, saat harga saham TLKM Rp 4.200. Namun, karena masih ada waktu hingga enam bulan ke depan, harga call di bursa biasanya di atas Rp 200, katakan Rp 250.

Selisih Rp 50 ini dinamakan nilai waktu dari opsi. Semakin lama periode jatuh temponya, semakin besar nilai waktu dari call. Kisaran berapa harga wajar opsi TLKM di atas sejatinya tergantung volatilitas, bunga bebas risiko, dan yield dividen TLKM, selain harga saham saat ini, strike price, dan periodenya. Anda perlu mempelajari formula Black-Scholes yang telah memenangkan Nobel ekonomi di tahun 1997 lalu untuk estimasi harga opsi itu.

Untuk nilai intrinsik waran, kita dapat menggunakan valuasi opsi call di atas dengan sedikit penyesuaian, yaitu mengalikannya dengan faktor dilusi (jumlah saham lama/(jumlah saham lama + saham baru yang diterbitkan)). Sayangnya opsi call dan put tidak diperdagangkan lagi di bursa kita.

Kita juga mempunyai metode lain yang lebih mudah untuk menghitung nilai intrinsik waran. Untuk itu, saya akan menggunakan kasus SEMA-W dan BAUT-W, yang setiap warannya dapat digunakan untuk membeli satu saham induknya.

SEMA-W adalah waran yang diberikan cuma-cuma kepada pembeli saham SEMA di pasar primer dengan rasio satu waran untuk setiap dua saham biasa. Sehingga ada 173,5 juta waran untuk 347 juta saham biasa yang dilepas saat IPO.

Baca Juga: Demi Proyek Tol Cisumdawu, Citra Marga (CMNP) Gelar Rights Issue 2,23 Miliar Saham

Saat ini SEMA dihargai Rp 286 dengan jumlah saham tercatat 1,347 miliar. Sehingga kapitalisasi pasar Rp 385,24 miliar. SEMA-W bisa di-exercise mulai 11 Juli 2022 hingga 10 Januari 2023 pada harga Rp 230, sehingga akan ada tambahan kapitalisasi Rp 39,905 miliar ketika waran di-exercise nanti.

Karenanya, nilai intrinsik SEMA-W saat ini adalah Rp 49,6 (Rp 385,24 miliar + Rp 39,905 miliar) / (1,347 miliar + 173,5 juta) Rp 230. Jika kita asumsikan nilai waktu dari waran ini Rp 5Rp 10 karena umurnya masih 10 bulan lagi, SEMA-W kemahalan Rp 8Rp 13 rupiah pada harga Rp 67, saat saham induknya Rp 286. Harga SEMA-W akan wajar jika harga SEMA berada di Rp 294Rp 300. Selama ini SEMA diperdagangkan di harga Rp 176-Rp 326 dan warannya di Rp 25-Rp 110.

Hitungan yang sama dapat kita lakukan untuk BAUT-W, yang juga diperoleh gratis oleh investor yang membeli saham BAUT ketika IPO, dengan rasio 8 waran untuk setiap 10 saham BAUT yang dibeli ketika IPO. Ada 1,16 miliar BAUT-W dengan tanggal exercise 28 Juli 2022 sampai 27 Januari 2025 pada harga Rp 125.

Akan ada tambahan kapitalisasi pasar BAUT sebesar Rp 145 miliar saat waran di-exercise. Pada harga BAUT Rp 144 dan kapitalisasi pasar Rp 691,2 miliar saat ini, nilai intrinsik BAUT-W adalah Rp 15,3.

Jika kita asumsikan nilai waktu dari BAUT-W adalah sebesar Rp 8-Rp 12, karena masa aktifnya masih lama, valuasi BAUT-W terlalu murah Rp 4-Rp 8 pada harga Rp 19, saat harga saham induknya sebesar Rp 144. Harga waran di Rp 19 ini menjadi wajar jika harga saham BAUT turun lagi menjadi Rp 136Rp 139. Selama sebulan di bursa, harga saham BAUT ditransaksikan di level Rp 107Rp 304 dan BAUT-W di kisaran Rp 15-Rp 139.

Jadi, apa Anda berani mengambil risiko membeli waran yang harganya sering berada antara jigo, gocap hingga cepek? Fortune favors the bold 

Bagikan

Berita Terbaru

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri
| Sabtu, 23 November 2024 | 10:38 WIB

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri

PT Bumi Citra Permai Tbk bersiap menggenjot bisnis dengan menyediakan lebih banyak kaveling industri dan pergudangan. 

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

INDEKS BERITA

Terpopuler