November, Sky Energy (JSKY) Resmikan Pabrik Modul Surya Kedua

Selasa, 12 Oktober 2021 | 05:45 WIB
November, Sky Energy (JSKY) Resmikan Pabrik Modul Surya Kedua
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan, porsi pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) bisa lebih besar ketimbang pembangkit fosil. Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, porsi pembangkit EBT ditargetkan mencapai 51,6%, lebih besar ketimbang prognosa sebelumnya, yaitu 48%.

Direktur Utama PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) Christopher Liawan mengatakan, pihaknya sangat mendukung keputusan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam meningkatkan porsi EBT sebesar 51,6%. Ini sejalan dengan peta jalan (roadmap) JSKY yang akan melakukan ekspansi hingga tahun 2025, dengan total kapasitas produksi sel dan modul surya sebesar 1 gigawatt (GW).

Dalam roadmap tersebut disebutkan, JSKY akan meresmikan dan mengoperasikan pabrik kedua miliknya tahun ini. Pabrik khusus sel surya dengan kapasitas produksi sel surya 100 MW dan modul surya 200 MW  tersebut berlokasi di Cisalak.

Peresmian pabrik yang menelan dana investasi hingga US$ 22,15 juta ini akan dilakukan pada November 2021. Selain itu, JSKY juga sudah merencanakan untuk menggelar pembangunan pabrik ketiganya di Sentul dengan peningkatan kapasitas produksi sel dan modul surya menjadi 300 MW di tahun 2022.

Pada tahun 2023 hingga tahun 2025, JSKY berencana meningkatkan kapasitas produksi sel dan modul surya sampai dengan 1 GW. “JSKY juga semakin optimistis dengan pertumbuhan dan perkembangan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya  (PLTS), dengan mengetahui porsi PLTS dalam pengembangan EBT adalah yang paling besar di antara sumber energi lainnya,” terang Christopher, Senin (11/10).

JSKY sangat mengharapkan dukungan dari Pemerintah, berupa kemudahan dalam regulasi atau kebijakan yang mendukung pemanfaatan PLTS. Perusahaan ini juga berharap adanya dukungan pembiayaan dari bank-bank lokal di Indonesia, terkait pengembangan energi hijau.

Kinerja JSKY masih tertekan di pertengahan tahun ini. Mengutip laporan keuangan semester I-2021, perusahaan ini mencatatkan pendapatan Rp 89,39 miliar. Perolehan ini turun 23,77% dari periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan laba perusahaan pada akhir Juni 2021, turun 72,34% year on year menjadi Rp 1,55 miliar. Saham JSKY Senin (11/10) naik 0,81% ke Rp 125 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 36,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (29 April 2025)
| Selasa, 29 April 2025 | 08:32 WIB

Profit 36,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (29 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (29 April 2025) 1 gram Rp 1.966.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,98% jika menjual hari ini.

Bali Towerindo Sentra (BALI) Incar Pendapatan Rp 1,35 Triliun Tahun Ini
| Selasa, 29 April 2025 | 08:30 WIB

Bali Towerindo Sentra (BALI) Incar Pendapatan Rp 1,35 Triliun Tahun Ini

BALI operasikan dua segmen bisnis dan akan menambah 50 menara MCP dan jaringan fiber ke 30.000 unit rumah.

Stock Pick BRI Danareksa Sekuritas Hari ini (29 Maret): PGAS, TINS, MBMA, dan PGEO
| Selasa, 29 April 2025 | 08:25 WIB

Stock Pick BRI Danareksa Sekuritas Hari ini (29 Maret): PGAS, TINS, MBMA, dan PGEO

Pergerakan harga PGAS masih berada dalam tren bullish, berpotensi menguji area resistance became support-nya di level Rp 1.700 – Rp 1.720.

PT PAL Gandeng Pertamina dan Krakatau Steel
| Selasa, 29 April 2025 | 08:15 WIB

PT PAL Gandeng Pertamina dan Krakatau Steel

Kerjasama PT PAL dengan Pertamina dan Krakatau Steel untuk mengembangkan industri perkapalan dalam negeri dan memperluas pasar.

Beratnya Situasi Ekonomi Membebani Tren Merger dan Akuisisi Bisnis F&B
| Selasa, 29 April 2025 | 07:44 WIB

Beratnya Situasi Ekonomi Membebani Tren Merger dan Akuisisi Bisnis F&B

Manajemen PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mengaku belum bisa memberikan komentar atas rumor yang sedang berkembang.

Batas Penukaran Uang Kertas Rupiah Akhir April
| Selasa, 29 April 2025 | 06:49 WIB

Batas Penukaran Uang Kertas Rupiah Akhir April

Masyarakat yang memiliki empat pecahan uang kertas rupiah tahun emisi 1979, 1980, dan 1982, untuk dapat menukarkannya di kantor BI

Dekati Batas Akhir, Laporan SPT Baru 13,56 Juta
| Selasa, 29 April 2025 | 06:43 WIB

Dekati Batas Akhir, Laporan SPT Baru 13,56 Juta

Rasio kepatuhan pelaporan SPT alias kepatuhan formal wajib pajak, baru mencapai 68,55% dari total wajib pajak yang wajib lapor SPT

Rupiah Masih Akan Cenderung Melemah Terbatas
| Selasa, 29 April 2025 | 06:39 WIB

Rupiah Masih Akan Cenderung Melemah Terbatas

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada perdagangan Senin (28/4) ditutup di level Rp 16.856 per dolar AS, turun 0,14% dari akhir pekan lalu

Situasi Tak Menentu dan Adopsi Institusi Meningkat, Harga Kripto Naik
| Selasa, 29 April 2025 | 06:37 WIB

Situasi Tak Menentu dan Adopsi Institusi Meningkat, Harga Kripto Naik

Aset kripto kembal naik di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) – China. 

Indonesia Masih Riskan Ekspor Beras
| Selasa, 29 April 2025 | 06:34 WIB

Indonesia Masih Riskan Ekspor Beras

Saat ini Indonesia masih belum siap mengekspor beras, bahkan memiliki risiko tinggi jika kebijakan ini dilakukan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler