Obligasi Berkelanjutan Voksel (VOKS) Senilai Rp 500 Miliar Raih Rating irA-

Rabu, 16 Agustus 2023 | 15:32 WIB
Obligasi Berkelanjutan Voksel (VOKS) Senilai Rp 500 Miliar Raih Rating irA-
[ILUSTRASI. Proses pengiriman kabel tegangan tinggi produksi PT Voksel Electric Tbk (VOKS) untuk proyek strategis PLN. DOK/VOKS]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi Obligasi Berkelanjutan II Voksel Electric Tahun 2023 senilai Rp 500 miliar yang diterbitkan PT Voksel Electric Tbk (VOKS) mendapatkan rating irA dengan outlook stabil. Pada saat bersamaan, rating perusahaan Voksel Electric juga mendapat peringkat irA- dengan outlook stabil.

Peringkat surat utang dan rating perusahaan tersebut diberikan oleh PT Kredit Rating Indonesia (KRI) untuk periode 17 Juli 2023 hingga 1 Agustus 2024. 

Rating irA- berarti VOKS dinilai memiliki tingkat kapabilitas tinggi dalam memenuhi kewajiban finansialnya. Namun dapat terpengaruh perubahan yang merugikan dalam kondisi usaha dan ekonomi, relatif dibandingkan obligor dengan peringkat yang lebih tinggi.

Voksel merupakan salah satu rekanan PT PLN (Persero) dalam penyediaan kabel untuk proyek ketenagalistrikan di Indonesia. 

Per 31 Maret 2023, pendapatan VOKS yang berasal dari PLN mencapai 51,33% dari total pendapatan. Kontribusinya meningkat dibanding setahun penuh 2022 yang 36,10% dan 15,12% per 31 Desember 2021.

 

 

Sepanjang 2023 Voksel diproyeksikan memperoleh pendapatan hingga Rp 3 triliun dengan EBITDA margin mencapai 10,87%. 

"Ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengembangkan dan memulai kembali berbagai proyek infrastruktur di seluruh tanah air," tulis Furqon Abrory Samara dan Cut Nabila Saraziva, Analis Kredit Rating Indonesia dalam penilaian yang hasilnya dirilis hari ini (16/8/2023).

Baca Juga: Dari Ratusan Pernyataan Minat, Baru Delapan Perusahaan yang Siap Berinvestasi di IKN

Sebagai gambaran, pada 2022 Voksel memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 2,63 triliun. Artinya, pada tahun ini ada ekspektasi pertumbuhan sekitar 14,13%.

Sementara posisi debt to equity ratio (DER) meningkat dari 0,95 kali di 2020 menjadi 1,35 kali pada kuartal I-2023. Ini mengindikasikan VOKS memiliki struktur modal yang agresif. 

KRI menyebut, kenaikan DER disebabkan oleh penurunan saldo laba ditahan akibat pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarif PPN 12%, Tingkatkan Risiko Kemiskinan hingga Tekan Daya Saing Investasi
| Senin, 18 November 2024 | 12:30 WIB

Tarif PPN 12%, Tingkatkan Risiko Kemiskinan hingga Tekan Daya Saing Investasi

LPEM FEB UI menyebutkan dampak kenaikan PPN akan menambah beban pengeluaran rumah tangga masyarakat miskin.

Sengketa Hukum Bank Victoria (BVIC) Vs Inet Global Indo, Berikut Tinjauan Hukumnya
| Senin, 18 November 2024 | 11:00 WIB

Sengketa Hukum Bank Victoria (BVIC) Vs Inet Global Indo, Berikut Tinjauan Hukumnya

PT Inet Globalindo (Inet) melayangkan gugatan material senilai Rp 93,46 miliar kepada PT Bank Victoria International Tbk.

Mencari Reksadana Pasar Uang yang Memiliki Kinerja Gemilang
| Senin, 18 November 2024 | 09:35 WIB

Mencari Reksadana Pasar Uang yang Memiliki Kinerja Gemilang

Reksadana pasar uang menjafi primadona. Yakni menawarkan kemudahan transaksi, kinerja setara deposito, likuiditas setara tabungan. 

The Fed Tak Buru-Buru Pangkas Suku Bunga, Ruang Penurunan BI Rate Semakin Sempit
| Senin, 18 November 2024 | 09:30 WIB

The Fed Tak Buru-Buru Pangkas Suku Bunga, Ruang Penurunan BI Rate Semakin Sempit

Menurut Jerome Powell data-data ekonomi Amerika Serikat kuat, sehingga tidak buru-buru butuh "gula-gula" bagi perekonomian.  

ESG: Strategi RS EMC (SAME) untuk Menjadi Rumahsakit Digital dan Ramah Lingkungan
| Senin, 18 November 2024 | 08:56 WIB

ESG: Strategi RS EMC (SAME) untuk Menjadi Rumahsakit Digital dan Ramah Lingkungan

SAME meng-upgrade diri menjadi rumah sakit digital dan ramah lingkungan. Sahamnya pun menarik untuk trading jangka pendek.

Saham Blue Chip Non Bank Seperti TLKM & TPIA Banyak Dibuang Asing, Kapan Balik Lagi?
| Senin, 18 November 2024 | 08:48 WIB

Saham Blue Chip Non Bank Seperti TLKM & TPIA Banyak Dibuang Asing, Kapan Balik Lagi?

Data inflasi AS terbaru yang naik membuat pasar meragukan The Fed akan memangkas suku bunga Desember 2024.

Pasar Truk Digencet Truk Bekas Impor
| Senin, 18 November 2024 | 08:30 WIB

Pasar Truk Digencet Truk Bekas Impor

Ada prediksi, permintaan truk akan naik dari sektor logistik, dan tergantung kondisi ekonomi, jika stabil pelanggan tidak akan menunda pembelian.

Mengantisipasi Efek Tular Trumponomic
| Senin, 18 November 2024 | 08:10 WIB

Mengantisipasi Efek Tular Trumponomic

Efek tular Trumponomics bakal merembet ke pasar Indonesia lewaat jalur perdagangan serta jalur keuangan,

Produksi TBS dan CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Menurun
| Senin, 18 November 2024 | 08:05 WIB

Produksi TBS dan CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Menurun

Hingga akhir September 2024 lalu, ANJT telah menghasilkan 577.567 ton TBS, angka produksi ini turun 11,8% jika dibandingkan tahun lalu.

Kena Pukul Lagi
| Senin, 18 November 2024 | 08:00 WIB

Kena Pukul Lagi

Ditengah kondisi pelemahan daya beli masyarakat, pemerintah harusnya memberi insentif yang bisa mendongkrak konsumsi.

INDEKS BERITA

Terpopuler