OBMD Yakin Mencapai Target Pertumbuhan Penjualan 40%

Rabu, 08 Juni 2022 | 07:15 WIB
OBMD Yakin Mencapai Target Pertumbuhan Penjualan 40%
[ILUSTRASI. ]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah membukukan kinerja memuaskan di kuartal pertama lalu, PT OBM Drilchem Tbk (OBMD) optimistis bisa mencapai target tahun ini. Emiten ini juga melanjutkan ekspansi peningkatan kapasitas pergudangan di tengah kenaikan permintaan.

Penjualan OBMD tercatat sebesar Rp 25,80 miliar di akhir kuartal I-2022. Perolehan ini lebih tinggi 80,54% dari realisasi pendapatan kuartal I-2021. Penjualan OBMD ke pasar ekspor mencapai Rp 5,11 miliar dan pasar lokal sebesar Rp 20,69 miliar.

Penjualan di pasar lokal meroket 163,23% di kuartal satu lalu. Laba bersih emiten ini juga melesat 347% secara tahunan menjadi Rp 6,45 miliar. "Faktor yang mendukung kinerja OBMD adalah meningkatnya penjualan dan permintaan produk secara lokal, sejalan dengan implementasi atas rencana pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, menuju 1 juta barel per hari pada tahun 2030," kata Ivan Alamsyah Siregar, Wakil Direktur Utama OBMD, Selasa (7/6).

Sekadar mengingatkan, OBMD merupakan produsen bahan aditif berteknologi serat untuk aktivitas pengeboran. Di pasar domestik, produk OBMD menyasar sejumlah wilayah, terutama Kalimantan, Jawa dan Sumatra. Sedangkan di pasar ekspor, OBMD memasok produk hingga ke Australia, India, Pakistan dan Timur Tengah.

Di akhir 2022, OBMD menargetkan penjualannya bisa tumbuh 30%-40% dari akhir tahun lalu, atau bisa mencapai sekitar Rp 94 miliar. Harga minyak mentah yang berada di atas US$ 100 per barel dan permintaan dalam negeri yang tinggi akan menjadi pendorong kinerja.

Selain itu, emiten ini juga sudah menyiapkan anggaran belanja Rp 3,8 miliar untuk meningkatkan kapasitas. Sebesar Rp 3 miliar untuk pembelian gudang di Balikpapan yang akan direalisasikan Juli 2022. Rp 800 juta untuk penambahan sparepart mesin.

Saham OBMD juga melesat 44,68% dalam sebulan terakhir. Selasa (7/6) sahamnya turun 6,85% ke Rp 136. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, OBMD masih cukup rawan terkoreksi jika tidak mampu kembali ke atas Rp 155. Rekomendasi dia, sell on strength sebelum membeli kembali.

 

Bagikan

Berita Terbaru

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian
| Jumat, 11 Juli 2025 | 14:35 WIB

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian

Liabilitas PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) membengkak di 2024, salah satunya bersumber dari pinjaman online.

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.906.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.750.000 per gram.

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global

Langkah Donald Trump justru lebih merugikan ekonomi AS dan menekan mata uangnya sendiri, ketimbang berdampak negatif terhadap negara lain.​

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:16 WIB

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput

Hingga akhir Juni 2025, pendapatan pajak daerah hanya mencapai Rp 107,7 triliun, terkontraksi 8,06% secara tahunan.

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:11 WIB

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit

Mengukur potensi defisit neraca perdagangan efek negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS)  

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:07 WIB

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah

Meski dibayangi sentimen negatif sektoral, sejumlah saham emiten dinilai masih menarik untuk dicermati.

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:05 WIB

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 15-16 Juli pekan depan   

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:38 WIB

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas

Kinerja PT Pamapersada Nusantara serta pelemahan harga batubara global membatasi prospek PT United Tractors Tbk (UNTR).

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:10 WIB

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi

Target harga rata-rata 12 bulan berdasar rekomendasi analis menunjukkan ada upside potential lebih dari 50%.

Anomali Saham IOTF, Naik Hampir 70% Usai Calon Pengendali Jual Sebagian Kepemilikan
| Jumat, 11 Juli 2025 | 06:48 WIB

Anomali Saham IOTF, Naik Hampir 70% Usai Calon Pengendali Jual Sebagian Kepemilikan

Ketika PT Gaia Artha Dinamic melakukan akumulasi, harga saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) justru melorot. 

INDEKS BERITA

Terpopuler