OJK Sebut, Nasabah Paling Sering Ajukan Pengaduan Soal Perbankan

Selasa, 27 Desember 2022 | 07:00 WIB
OJK Sebut, Nasabah Paling Sering Ajukan Pengaduan Soal Perbankan
[]
Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pengaduan konsumen industri keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) naik. OJK menerima 14.086 pengaduan seputar produk, jasa maupun layanan industri keuangan yang masuk ke Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) sepanjang periode 1 Januari hingga 16 Desember 2022.

Dari total pengaduan itu, 7.104 atau sekitar 50% merupakan pengaduan ke sektor perbankan. Adapun 6.896 atau 49% pengaduan terhadap Industri Keuangan Non Bank (IKNB), dan 88 atau 0,6% merupakan pengaduan yang berkaitan dengan pasar modal.

Sebagai gambaran, selama tahun ini hingga 16 Desember 2022, total feedback konsumen industri keuangan  yang masuk APPK mencapai 304.890. Dari jumlah itu, 269.522 atau 88,4% berupa pertanyaan seputar industri keuangan, 21.281 atau 6,98% berisi permintaan informasi seputar produk maupun layanan finansial, dan 14.086 atau 4,62% merupakan pengaduan konsumen.  

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Mencari Reksadana Pasar Uang yang Memiliki Kinerja Gemilang
| Senin, 18 November 2024 | 09:35 WIB

Mencari Reksadana Pasar Uang yang Memiliki Kinerja Gemilang

Reksadana pasar uang menjafi primadona. Yakni menawarkan kemudahan transaksi, kinerja setara deposito, likuiditas setara tabungan. 

The Fed Tak Buru-Buru Pangkas Suku Bunga, Ruang Penurunan BI Rate Semakin Sempit
| Senin, 18 November 2024 | 09:30 WIB

The Fed Tak Buru-Buru Pangkas Suku Bunga, Ruang Penurunan BI Rate Semakin Sempit

Menurut Jerome Powell data-data ekonomi Amerika Serikat kuat, sehingga tidak buru-buru butuh "gula-gula" bagi perekonomian.  

ESG: Strategi RS EMC (SAME) untuk Menjadi Rumahsakit Digital dan Ramah Lingkungan
| Senin, 18 November 2024 | 08:56 WIB

ESG: Strategi RS EMC (SAME) untuk Menjadi Rumahsakit Digital dan Ramah Lingkungan

SAME meng-upgrade diri menjadi rumah sakit digital dan ramah lingkungan. Sahamnya pun menarik untuk trading jangka pendek.

Saham Blue Chip Non Bank Seperti TLKM & TPIA Banyak Dibuang Asing, Kapan Balik Lagi?
| Senin, 18 November 2024 | 08:48 WIB

Saham Blue Chip Non Bank Seperti TLKM & TPIA Banyak Dibuang Asing, Kapan Balik Lagi?

Data inflasi AS terbaru yang naik membuat pasar meragukan The Fed akan memangkas suku bunga Desember 2024.

Pasar Truk Digencet Truk Bekas Impor
| Senin, 18 November 2024 | 08:30 WIB

Pasar Truk Digencet Truk Bekas Impor

Ada prediksi, permintaan truk akan naik dari sektor logistik, dan tergantung kondisi ekonomi, jika stabil pelanggan tidak akan menunda pembelian.

Mengantisipasi Efek Tular Trumponomic
| Senin, 18 November 2024 | 08:10 WIB

Mengantisipasi Efek Tular Trumponomic

Efek tular Trumponomics bakal merembet ke pasar Indonesia lewaat jalur perdagangan serta jalur keuangan,

Produksi TBS dan CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Menurun
| Senin, 18 November 2024 | 08:05 WIB

Produksi TBS dan CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Menurun

Hingga akhir September 2024 lalu, ANJT telah menghasilkan 577.567 ton TBS, angka produksi ini turun 11,8% jika dibandingkan tahun lalu.

Kena Pukul Lagi
| Senin, 18 November 2024 | 08:00 WIB

Kena Pukul Lagi

Ditengah kondisi pelemahan daya beli masyarakat, pemerintah harusnya memberi insentif yang bisa mendongkrak konsumsi.

Sejumlah BPD Optimistis Capai Target Pertumbuhan Kredit Tahun 2024
| Senin, 18 November 2024 | 07:53 WIB

Sejumlah BPD Optimistis Capai Target Pertumbuhan Kredit Tahun 2024

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit BPD per Agustus 2024 mencapai Rp 632,9 triliun, tumbuh sebesar 6,9% secara tahunan 

Kredit Macet Tinggi, Kredit UMKM Melambat
| Senin, 18 November 2024 | 07:49 WIB

Kredit Macet Tinggi, Kredit UMKM Melambat

Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit UMKM per September 2024 ada di level 4%. 

INDEKS BERITA

Terpopuler