Olam International Mengakuisisi BT Cocoa, Pengolah Kakao Terbesar di Indonesia

Rabu, 27 Februari 2019 | 10:47 WIB
Olam International Mengakuisisi BT Cocoa, Pengolah Kakao Terbesar di Indonesia
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan makanan dan agribisnis global Olam International Limited mengakuisisi 85% saham YTS Holdings Pte Limited. Nilai transaksi akuisisi tersebut sebesar US$ 90 juta.

YTS Holdings adalah perusahaan yang berkedudukan di Singapura, pemilik 100% saham PT Bumitangerang Mesindotama alias BT Cocoa.

Pasca akuisisi, YTS resmi menjadi anak perusahaan Olam International. Sementara 15% sisa saham YTS Holding masih dipegang oleh pendiri BT Cocoa, Piter Jasman dan keluarganya.

Didirikan oleh Piter Jasman pada 1983, BT Cocoa merupakan perusahaan pengolah kakao terbesar di Indonesia. Memiliki kapasitas pengolahan sebesar 150.000 ton per tahun, BT Cocoa memasarkan produk kako ke 50 negara di seluruh dunia.

Manajemen Olam menyebutkan, transaksi akuisisi ini ditujukan untuk memperluas platform kakao Olam di Asia dan meningkatkan penawaran produk kako di pasar Asia Pasifik.

Akuisisi BT Cocoa oleh Olam ini akan menciptakan integarsi penuh dalam rantai pasokan kakao. Sebab, akuisisi ini akan menyatukan Olam Cocoa sebagai pemimpin dunia di dalam sumber biji kakao serta pengolah bahan kakao terkemuka dengan BT Cocoa sebagai pengolah kakao terbesar di Indonesia.

"Kami sangat senang memiliki kesempatan untuk memperluas dengan cepat jejak kami di Asia dan mengembangkan bisnis ini dengan pendiri dan keluarga BT Cocoa," kata Chief Executive Officer Olam Cocoa Gerard A. Manley dalam siaran pers perusahaan.

Manley menambahkan, Olam Cocoa dan BT Cocoa sudah memiliki hubungan yang berlangsung lama. Hal itu memungkinkan Oloam mengirimkan bahan dan layanan kakao kelas dunia ke basis pelanggan yang lebih luas.

Olam Cocoa telah bekerja sama dengan BT Cocoa selama hampir tiga tahun melalui sebuah perjanjian kolaborasi bisnis. Olam Cocoa juga telah membuat banyak perbaikan operasional dan keuangan, termasuk membantu BT Cocoa mencapai penguranga konsumsi energi sebesar 30%.

"Ini akan memperkuat hubungan kami di masa depan di salah satu daerah dengan pertumbuhan tercepat di dunia," imbuh Manley.

Sementara Piter Jasman mengatakan, hubungan dengan Olam Cocoa mewakili peluang kuat bagi BT Cocoa untuk memperluas pasar secara signifikan dengan peningkatan kualitas dan keamanan.

"Kombinasi keahlian Olam Cocoa sebagai pemasok global dan pengolah kakao berkelanjutan dengan BT Cocoa yang memiliki jaringan lokal yang kuat akan memberi pelanggan kami manfaat yang semakin meningkat," ujar Piter dalam siaran pers.

Beroperasi di Indonesia sejak 1996, Olam Cocoa merupakan pengeskpor terbesar biji kakao di Indonesia. Pada 2004, Olam Cocoa mendirikan perusahaan kako di Indonesia.

Sejak saat itu, Olam Cocoa telah membayar US$ 20 juta kepada para petani kakao dan telah mendistribusikan 5 juta bibit pohon kakao.

Saat ini, Olam Cocoa menggandeng 65.500 petani kokoa di Indonesia yang tersebar di enam provinsi. Olam Cocoa juga memiliki salah satu perkebunan kakao terbesar di Indonesia yang terletak di Pulau Seram.

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Miring Harga Mobil Listrik
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 04:30 WIB

Adu Miring Harga Mobil Listrik

Pabrikan mobil listrik gencr merilis mobil baru dengan harga yang lebih terjangkau sehingga terjadi perang harga.

PTPP Patok Kenaikan Kontrak Anyar
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 04:25 WIB

PTPP Patok Kenaikan Kontrak Anyar

PTPP merealsasikan nilai kontrak baru di tahun 2024 lalu sebesar Rp 27,09 triliun dan pada tahun ini ditargetkan meningkat sekitar 5%.

Rasio Kredit Macet Bank-Bank Besar Kompak Mencatatkan Perbaikan
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 04:05 WIB

Rasio Kredit Macet Bank-Bank Besar Kompak Mencatatkan Perbaikan

Dari empat bank tersebut, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat rasio NPL terendah dibandingkan bank lainnya, yakni di 0,97%. 

PTRO Capai Nilai Kontrak Tertinggi Sepanjang Berdiri Seiring Prospek Cerah 2025
| Jumat, 14 Februari 2025 | 18:03 WIB

PTRO Capai Nilai Kontrak Tertinggi Sepanjang Berdiri Seiring Prospek Cerah 2025

Petrosea (PTRO) memperoleh berbagai dukungan pendanaan dari beberapa pihak perbankan nasional dengan total nilai fasilitas Rp 11,1 triliun.

Utang DEWA Susut dan Ekuitas Tumbuh Triliunan Rupiah Usai Private Placement Rp 1,41 T
| Jumat, 14 Februari 2025 | 17:20 WIB

Utang DEWA Susut dan Ekuitas Tumbuh Triliunan Rupiah Usai Private Placement Rp 1,41 T

Setelah private placement, nilai utang DEWA akan terkikis dari sebelumnya Rp 4,35 triliun di September 2024 menjadi Rp 2,94 triliun.

Bahlil, Budi Arie, hingga Sri Mulyani Dinilai Mungkin Kena Reshuffle
| Jumat, 14 Februari 2025 | 14:59 WIB

Bahlil, Budi Arie, hingga Sri Mulyani Dinilai Mungkin Kena Reshuffle

Berbagai spekulasi muncul mengenai kemungkinan reshuffle kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran tersebut.

Pendanaan dari Perbankan Lebih dari Separuh Pengucuran Pinjaman Fintech, Ini Kata OJK
| Jumat, 14 Februari 2025 | 12:02 WIB

Pendanaan dari Perbankan Lebih dari Separuh Pengucuran Pinjaman Fintech, Ini Kata OJK

Per November 2024, pendanaan fintech dari bank mencapai Rp 44,77 triliun, yang merupakan 59,22% dari total pendanaan fintech.

Konsekuensi Aturan Reksadana Boleh Menerima Pinjaman
| Jumat, 14 Februari 2025 | 10:34 WIB

Konsekuensi Aturan Reksadana Boleh Menerima Pinjaman

Munculnya peraturan ini memperjelas peraturan OJK sebelumnya. Yakni  membolehkan reksadana meminjam dana untuk membayar redemption (pelunasan).

Presiden Prabowo: Danantara Akan Meluncur 24 Februari 2025 Kelola Aset US$ 900 Miliar
| Jumat, 14 Februari 2025 | 09:43 WIB

Presiden Prabowo: Danantara Akan Meluncur 24 Februari 2025 Kelola Aset US$ 900 Miliar

Presiden Prabowo Subianto menjelaskan Danantara adalah sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang nantinya akan mengelola aset US$ 900 miliar.

MINA Milik Happy Hapsoro Terkena Suspensi, Dapat Tato Tambahan di Papan FCA
| Jumat, 14 Februari 2025 | 08:45 WIB

MINA Milik Happy Hapsoro Terkena Suspensi, Dapat Tato Tambahan di Papan FCA

Meski masuk dalam Papan Pemantauan Khusus, manajemen MINA tetap menjalankan perusahaan dengan komitmen yang terbaik.

INDEKS BERITA

Terpopuler