KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Angka kasus Covid-19 di Indonesia kembali menanjak dan sudah menembus 2.000 kasus per hari. Dari sini, beberapa perusahaan penyedia tes Covid-19 mulai mengantisipasi lonjakan permintaan layanan tes antigen dan PCR.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah mengantisipasi layanan tes PCR di tengah kenaikan tren kasus Covid-19 varian omicron. Presiden Direktur KLBF Vidjongtius menyampaikan, meski telah mengantisipasi dengan menambah kapasitas tes per hari, mereka memang belum melihat lonjakan permintaan tes PCR.
“Saat ini tes lab relatif stabil sesuai kebutuhan dan perkembangan kasus Covid-19. Kami juga berupaya untuk terus tracing,” ungkap dia kepada KONTAN, Jumat (21/1).
Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat memang sudah mengetahui akan adanya kebutuhan tes PCR sehingga KLBF melihat potensi bisnis layanan kesehatan masih akan tetap positif.
Saat ini Kalbe Farma telah menyiapkan kapasitas tes laboratorium sekitar 2.000 tes per hari. “Kami sudah mengantisipasi dan berjaga-jaga kalau Covid-19 bertambah dan kapasitas akan ditambah,” ucap Vidjongtius.
Legal Head & Corporate Secretary PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), Marina Eka Amalia mengatakan, terkait layanan PCR di tengah kenaikan kasus omicron, hingga saat ini mereka belum melihat lonjakan permintaan tes PCR di Prodia.
“Berdasarkan pemantauan kami, pada Januari 2022, rata-rata harian pemeriksaan PCR di Prodia sekitar 400-500 per hari,” ungkap dia kepada KONTAN, Jumat (21/1).
Saat ini dengan alat otomatis dan semi otomatis di laboratorium pusat rujukan nasional dan rujukan regional, kapasitas harian pemeriksaan PCR di Prodia sekitar 2.000 per hari. “Kami belum melihat lonjakan pemeriksaan PCR di Prodia,” tambah Marina.
Terkait harga tes PCR, Prodia telah mengikuti ketentuan pemerintah, yakni tarif sebesar Rp 275.000 untuk Jawa-Bali dan Rp 300.000 untuk luar Jawa-Bali.
Adapun untuk jumlah laboratorium tes PCR, ada sekitar lima lab, yakni satu di Pusat Rujukan Nasional dan empat lainnya merupakan lab rujukan regional yang berlokasi di Medan, Surabaya, Denpasar dan Makassar.
Hingga September 2021, kontribusi tes Covid-19 (PCR, Antigen dan lain-lain) sekitar 18%-20% terhadap total pendapatan PRDA.
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) melaporkan bahwa total tes PCR mencapai 600 pemeriksaan per hari, terhitung sejak minggu kedua Januari 2022.
Corporate Secretary DGNS, Fanfan Riksani menjelaskan, ada peningkatan tes PCR yang begitu masif di minggu kedua Januari tahun ini. Menurut dia, salah satu penyebab peningkatan tersebut adalah dampak dari aktivitas masyarakat yang keluar dan masuk Indonesia pada perayaan Natal dan Tahun Baru.
Demi mengantisipasi penyebaran varian omicron, dia mengharap kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat.
Fanfan menjelaskan, tidak dapat dipungkiri kenaikan kasus omicron memberikan dampak bagi DGNS sebagai perusahaan yang bergerak dalam pelayanan penunjang kesehatan. “Tes PCR memberikan kontribusi cukup besar, yakni 70% bagi pendapatan tahun 2021. Sisanya, 30% pendapatan berasal dari pemeriksaan non Covid-19,” ungkap Fanfan kepada KONTAN, Jumat (21/1) pekan lalu.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.