Operator PLTU Banten Rilis Global Bond US$ 775 Juta dengan Kupon 6,875%

Kamis, 31 Januari 2019 | 19:52 WIB
Operator PLTU Banten Rilis Global Bond US$ 775 Juta dengan Kupon 6,875%
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 1, PT Lestari Banten Energi, menerbitkan obligasi global (global bond) senilai US$ 775 juta untuk refinancing. Anak usaha Genting Berhad ini telah menuntaskan proses bookbuilding dan menetapkan kupon sebesar 6,875%. 

Obligasi ini memiliki tenor 20 tahun dan akan jatuh tempo pada 2039 mendatang. Surat utang tersebut diterbitkan melalui entitas anak usaha, LLPL Capital Pte Ltd, dan akan dijamin sepenuhnya oleh Lestari Banten Energi. 

Dalam aksi korporasi ini, Citigroup Global Market Singapore Pte Ltd didapuk menjadi penasihat keuangan tunggal untuk penawaran itu. Sementara Barclays Bank Plc Singapura merupakan joint global coordinators

"Obigasi ini telah ditawarkan di Amerika Serikat, hanya kepada investor institusi yang memenuhi persyaratan US Securities Act 1933," ujar manajemen Genting, seperti dilansir The Edge Markets, Kamis (31/1). 

Moody's Investors Service telah memberikan peringkat Baa3 untuk obligasi tersebut. Sementara itu Fitch Ratings telah memberikan peringkat BBB-. Genting mengatakan, obligasi itu akan terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading Ltd sekitar 7 Februari mendatang.

Hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan seluruhnya untuk melunasi seluruh fasilitas utang senior Lestari Banten Energi dan membayar biaya hedging yang berlaku untuk fasilitas utang senior yang ada.

Lestari Banten Energi merupakan perusahaan yang mengerjakan proyek PLTU Banten 1 berkapasitas 660 Megawatt (MW) di Banten yang telah beroperasi sejak Maret 2017.

Sebesar 95% saham perusahaan ini dimiliki Lestari Lisrik Pte Ltd dan 5% dimiliki PT Hero Inti Pratama. Proyek pembangkit tersebut masuk ke program 35.000 MW.

Peringkat utang yang disematkan Fitch berdasarkan tingkat visibilitas yang tinggi dari pendapatan. Pasalnya proyek ini sudah mendapat kesepakatan jual beli listrik selama 25 tahun dengan PLN. Profil keuangan Lestari Banten Energi juga menunjukkan debt service coverage ratio (DSCR) sebesar 1,43 kali  dan minimum DSCR 1,27 kali.

Menurut Moody's, Banten 1 memiliki struktur keuangan yang kuat dan punya kemampuan untuk menghasilkan arus kas yang stabil, terlebih di tengah fluktuasi nilai tukar dan harga batubara.

Saat ini LLPL dimiliki secara tidak langsung oleh Genting Berhad, sebesar 57,89% dan SDIC Power Holdings Co Ltd sebesar 42,11%. Kepemilikan saham efektif dari Genting Berhad di Banten 1 adalah 55%.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?
| Sabtu, 15 November 2025 | 16:54 WIB

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini memimpin volume transaksi BEI, menggeser GOTO. Pahami penyebab lonjakan harga saham BUMI yang fantastis.

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

INDEKS BERITA

Terpopuler