Operator Telekomunikasi Terus Menggelar Ekspansi Jaringan 4G

Jumat, 05 Juli 2019 | 06:22 WIB
Operator Telekomunikasi Terus Menggelar Ekspansi Jaringan 4G
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten operator telekomunikasi terus mengembangkan jangkauan jaringan 4G di tahun ini. Para operator menyatakan bahwa pengembangan jaringan hingga semester satu tahun ini masih sesuai target.

PT Indosat Tbk (ISAT) menyebut, pembangunan BTS 4G baru di tahun ini masih sesuai perencanaan. "Bahkan ada percepatan dalam dua bulan terakhir," kata Turina Farouk, Group Head Corporate Communications PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) kepada KONTAN, kemarin.

Catatan KONTAN, Indosat akan membangun 18.000 base transceiver station (BTS) 4G baru pada 2019 dengan jangkauan 87% dari total populasi. Indosat mengalokasikan belanja modal Rp 10 triliun. Dari jumlah tersebut, 88% untuk pengembangan jaringan 4G.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat, telah membangun 10.000 BTS sejak awal tahun hingga lebaran 2019. Pembangunan ini lebih banyak ditujukan untuk jaringan 4G, sementara sisanya 3G.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, jaringan 4G XL telah mencakup 92% populasi masyarakat Indonesia. Sedangkan jaringan 3G mencakup lebih dari 95% populasi dan 2G mencakup 93% populasi. Hingga akhir tahun ini, XL Axiata menargetkan penambahan jumlah BTS sama dengan tahun lalu.

Per akhir 2018, jumlah BTS XL Axiata mencapai 118.596 unit, naik 17,31% dari 2017 sebanyak 101.094 unit. Dengan begitu, XL Axiata menargetkan bisa memiliki 139.124 unit BTS hingga akhir tahun ini.

"Pembangunan jaringan data difokuskan di luar Jawa hingga daerah terluar Indonesia," ucap Tri. XL Axiata menyiapkan belanja modal Rp 7,5 triliun pada 2019 untuk pembangunan infrastruktur BTS, jaringan fiber optic, serta sistem informasi teknologi.

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tak mau kalah. Untuk ekspansi jaringan 4G, Smartfren menyiapkan belanja modal sebesar US$ 200 juta. Hingga Mei 2019, Smartfren telah menggunakan lebih dari setengah dari total belanja modal. "Sampai Mei dan Juni ini hampir keluar lebih dari US$ 100 juta," kata Antoni Susilo, Direktur Smartfren Telecom.

Smartfren Telecom tidak menjelaskan berapa belanja modal untuk jaringan 4G. Tapi yang pasti, Direktur Utama Smartfren Telecom Merza Fachys menyebut, tahun ini perusahaan menargetkan membangun 5.000 BTS baru di Indonesia. BTS baru ini untuk memperkuat wilayah existing dan kota-kota kecil potensial. Sampai akhir 2018, total BTS milik Smartfren sebanyak 19.032 BTS di lebih 200 kota.

Saat ini, jangkauan jaringan 4G milik Smartfren Telecom sebanyak 70%–80% dari total populasi. Ini karena jaringan Smartfren di Indonesia timur belum terbentuk. Saat ini, jangkauan di Jawa merata, sedangkan di Sumatra, Kalimantan, Bali dan NTB terus dikembangkan.

Smartfren  juga akan memperluas jangkauannya di sekitar Sulawesi Selatan dan lebih ke timur dengan adanya Palapa Ring Timur.

Sementara itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan menambah 23.000 BTS baru pada tahun ini. Per kuartal I-2019, BTS 4G Telkom bertambah 8.405 unit.

Dengan begitu, total BTS Telkom telah mencapai 197.486 unit, dengan BTS 4G sebanyak 147.181 unit. Perusahaan ini menyiapkan belanja modal di atas Rp 33 triliun pada 2019 yang mana 40%–50% untuk bisnis mobile.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi mengatakan, ekspansi jaringan 4G ini sejalan dengan konsumsi pengguna yang naik tiga kali lebih banyak daripada pengguna jaringan 3G. "Jadi kenaikan trafik data akan menaikkan rata-rata pendapatan dari pengguna bagi perusahaan," kata dia. Sehingga, margin perusahaan bakal meningkat. 

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler