Opsen Pajak Daerah bisa Mengerem Kinerja ASII dan IMAS, tapi Dorong ASSA dan ASLC

Selasa, 31 Desember 2024 | 10:00 WIB
Opsen Pajak Daerah bisa Mengerem Kinerja ASII dan IMAS, tapi Dorong ASSA dan ASLC
[ILUSTRASI. Mobil bekas yang siap dijual melalui lelang di JBA dari PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). DOK/ASLC]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Industri otomotif akan kembali mendapatkan tantangan besar di tahun depan. Pemerintah akan menerapkan opsen pajak alias pungutan daerah tambahan pada pajak kendaraan bermotor pada 5 Januari 2025. Pelaku usaha khawatir, pungutan tambahan ini membuat masyarakat enggan membeli mobil baru.

Bahkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi, jika opsen pajak dilaksanakan di seluruh daerah, tidak menutup kemungkinan penjualan kendaraan roda empat bisa turun mendekati level ketika Pandemi Covid-19.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kentanix Supra International (KSIX) Pasang Harga Saham IPO Rp 452
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:52 WIB

Kentanix Supra International (KSIX) Pasang Harga Saham IPO Rp 452

PT Kentanix Supra International Tbk memulai masa penawaran umum perdana saham (IPO) pada Kamis (2/1) sampai 6 Januari 2025. 

Sido Muncul (SIDO) Incar Pertumbuhan Dua Digit
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:45 WIB

Sido Muncul (SIDO) Incar Pertumbuhan Dua Digit

SIDO fokus melakukan penetrasi pasar domestik dengan memperkuat sistem distribsi, termasuk pemasaran online.

MNC Kapital (BCAP) Terbitkan Obligasi Senilai Rp 500 Miliar
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:42 WIB

MNC Kapital (BCAP) Terbitkan Obligasi Senilai Rp 500 Miliar

PT MNC Kapital Indonesia Tbk  (BCAP) menargetkan dana dari penawaran obligasi sebesar Rp 555 miliar.​

Genjot Kinerja Pada 2025, RAJA Ajak RATU IPO dan Dorong Ekspansi Usaha
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:31 WIB

Genjot Kinerja Pada 2025, RAJA Ajak RATU IPO dan Dorong Ekspansi Usaha

Meneropong prospek kinerja dan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) di tengah pelaksanaan IPO anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

Menakar Cuan Produk Baru Derivatif Bursa
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:22 WIB

Menakar Cuan Produk Baru Derivatif Bursa

Mengupas produk derivatif baru yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan underlying indeks saham asing​.

Ekspor Konsentrat Tembaga Resmi Distop, Freeport Wajib Jalankan Hilirisasi
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:02 WIB

Ekspor Konsentrat Tembaga Resmi Distop, Freeport Wajib Jalankan Hilirisasi

Larangan ekspor, memupus harapan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mendapat perpanjangan izin ekspor konsentrat yang berakhir tahun 2024.

Pilih-Pilih Saham Pendorong Indeks Agar Cuan Semakin Mencorong
| Jumat, 03 Januari 2025 | 07:26 WIB

Pilih-Pilih Saham Pendorong Indeks Agar Cuan Semakin Mencorong

Komposisi saham leaders dan laggards  di 2024 relatif sesuai ekspektasi. Mayoritas kinerja leaders membukukan pertumbuhan.

PMI Manufaktur 2025 Bisa Lebih Lemah dari 2024
| Jumat, 03 Januari 2025 | 07:24 WIB

PMI Manufaktur 2025 Bisa Lebih Lemah dari 2024

Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Desember 2024 lalu naik ke level 51,2.

Inflasi Tahun 2024 Terendah Sepanjang Sejarah
| Jumat, 03 Januari 2025 | 07:17 WIB

Inflasi Tahun 2024 Terendah Sepanjang Sejarah

Inflasi tahun 2024 lalu berada di batas bawah target sasaran inflasi 2024 yang sebesar 1,5% hingga 3,5%

Tarif PPN Tak Jadi Naik, Sektor Konsumsi Bakal Lebih Baik
| Jumat, 03 Januari 2025 | 07:08 WIB

Tarif PPN Tak Jadi Naik, Sektor Konsumsi Bakal Lebih Baik

Batalnya kenaikan PPN menjadi 12% untuk barang dan jasa umum, termasuk barang konsumsi menjadi kado manis bagi sektor konsumer. 

INDEKS BERITA

Terpopuler