Pagar Asean Plus 3

Rabu, 15 Maret 2023 | 08:00 WIB
Pagar Asean Plus 3
[]
Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gaungnya memang kalah kencang, bahkan nyaris tak terdengar ketimbang G20 yang diadakan tahun 2022 lalu. Hampir semua elemen masyarakat saat itu ikut terlibat dalam semarak G20.

Padahal, tak lama lagi, Indonesia terpilih menjadi tempat Konferensi Tingkat Tinggi Association of Southeast Asia Nation (Asean) 2023. 

Pada bulan Mei nanti, bertempat di Labuan Bajo, para pemimpin negara-negara Asean akan berkumpul.  Lalu pertemuan itu akan berlanjut ke Jakarta pada September 2023 mendatang.  Persis dengan G20, Indonesia menjadi keketuaan (Asean Chairmainsip) di KTT 2023, setelah sebelumnya dipegang Kamboja. 

Mengusung tema Asean Matters: Epicentrum if Growth, banyak isu strategis yang bakal dibahas dalam konferensi tingkat tinggi tersebut. Mulai dari krisis ekonomi, perubahan iklim, kerawanan pangan, hilirisasi hingga digitalisasi.

Sebanyak 11 negara, termasuk Timor Leste yang menjadi anggota akhir tahun lalu, meski belum penuh akan berupaya membuat 'kesepakatan' atas berbagai tantangan Asean di tahun ini.

Asean diyakini banyak pihak menjadi 'macan' pertumbuhan ekonomi. Hanya kini menghadapi tantangan serius, mengingat salah satu negara anggotanya yakni Laos tengah terlilit utang US$ 20 miliar, sekitar 88% dari PDB-nya.

Laos juga tengah antre jadi pasien IMF sebagai upaya  restrukturisasi utang. 

Kekhawatiran efek tular menjadi menjadi concern anggota Asean lantaran krisis global diprediksi berkepanjangan.

Kini bertambah keder lantaran risiko bertambah dengan jatuhnya beberapa bank di Amerika Serikat (AS), mulai  dari Silicon Valley Bank (SVB) yang ambruk, menyusul kemudian  Signature Bank.

Pemimpin negara Asean kini tengah memasang siaga penuh atas efek rembetan krisis. Itulah sebabnya,  topik yang juga bakal jadi diskusi penting di KTT Asean adalah kekuatan financing Asean.

Tak hanya 11 negara anggota, financing Asean juga melibatkan negara kawasan Asia Timur Laut yaitu Jepang, Korea Selatan, dan China (RRC).  

Disebut Asean Plus Three (Asean plus 3) digadang-gadang bisa menjadi kekuatan kawasan. Alih-alih bergantung dengan advanced country dalam IMF, negara Asean plus 3 ingin berdaya.

Selain financing, Local Currency Transactions digeber pengembangannya. Harapannya hegemoni dollar AS memudar, Asean plus 3 punya financing kuat untuk memagari efek rembetan masalah yang terjadi di advanced country, termasuk efek kolapsnya bank-bank di AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini, Senin (22/12)
| Senin, 22 Desember 2025 | 04:45 WIB

Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini, Senin (22/12)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam sepekan terakhir periode 15-19 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.609,55 di akhir pekan lalu.

Andalkan Aset Hunian, Kinerja SMRA Masih Bisa Tumbuh
| Senin, 22 Desember 2025 | 04:20 WIB

Andalkan Aset Hunian, Kinerja SMRA Masih Bisa Tumbuh

SMRA optimistis masih dapat mengantongi marketing sales senilai Rp 5 triliun hingga akhir tahun 2025

Aktivitas Transaksi Akhir Tahun Diproyeksi Sepi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 22 Desember 2025 | 04:05 WIB

Aktivitas Transaksi Akhir Tahun Diproyeksi Sepi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Dengan sejumlah sentimen pengiring IHSG hari ini, simak saham-saham emiten yang layak koleksi dan transaksi.

Perdagangan Lebih Sepi, IHSG Senin (22/2) Rawan Koreksi
| Senin, 22 Desember 2025 | 04:00 WIB

Perdagangan Lebih Sepi, IHSG Senin (22/2) Rawan Koreksi

Arah IHSG masih akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur
| Senin, 22 Desember 2025 | 02:22 WIB

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur

Penguatan Indeks Infrastruktur sepanjang 2025 ditopang oleh subsektor telekomunikasi dan infrastruktur digital

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

INDEKS BERITA

Terpopuler