KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berencana membangun proyek baru akhir tahun ini di Bekasi, Jawa Barat.
Salah satu pertimbangan manajemen adalah soal ketersediaan lahan dan akses yang tidak jauh dari Jakarta.
Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk, Stefanus Ridwan, menjelaskan saat ini pengembang, khususnya pusat belanja kesulitan ekspansi proyek di Jakarta.
Selain harga lahan yang mahal, pengembang sulit bisa segera balik modal.
"Di Bekasi itu proyek mixed use, di sana ada mal, juga hotel dan apartemen," ujar dia saat ditemui KONTAN, Selasa (6/8).
Stefanus menargetkan, proyek tersebut bisa berjalan di kuartal IV 2019, begitu izin mereka kantongi.
Proyek mixed use di Bekasi merupakan proyek yang cukup besar dengan luas 60.000 meter persegi (m), terdiri dari satu mal, dua hotel dan empat menara apartemen.
PWON menargetkan proyek tersebut rampung dalam dua tahun.
Dua kali lipat Gandaria City
"Kami sedang memproses perizinannya. Nantinya bangunan mal lumayan besar, dua kali lipat Gandaria City," ungkap dia.
Selain berharap dari segmen properti, Pakuwon Jati menghitung investasi untuk recurring income dari pusat belanja.
Pasalnya, mal milik PWON seperti Gandaria City hingga Kota Kasablanka sejauh ini memiliki trafik pengunjung yang bagus dengan pertumbuhan sebesar 20% per tahun.
"Proyek di Bekasi ini mungkin investasinya sekitar Rp 2 triliun," sebut Stefanus.
Sejatinya, Pakuwon Jati tahun ini memang lebih realistis dengan memasang target pertumbuhan satu digit.
Hingga semester pertama tahun ini, pendapatan PWON meningkat 3,79% dari Rp 3,38 triliun menjadi Rp 3,5 triliun.
Laba bersihnya juga menanjak 27,78% dari Rp 1,28 triliun menjadi Rp 1,63 triliun.
Dominasi kondominium dan kantor
Pendapatan PWON selama semester pertama tahun ini memang masih didominasi oleh penjualan kondominium dan kantor yang berkontribusi sebesar Rp 1,49 triliun.
Sedangkan penjualan tanah dan bangunan hanya menyumbang pemasukan sebesar Rp 243,79 miliar.
Pendapatan Pakuwon Jati lainnya ditopang oleh recurring income dengan pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan mencapai Rp 1,2 triliun, pendapatan hotel senilai Rp 226,66 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 315,83 miliar.
Adapun total aset PWON di semester I 2019 meningkat menjadi Rp 25,58 triliun dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp 25,02 triliun.
Aset lancar maupun aset tidak lancar mencatatkan peningkatan masing-masing Rp 287,28 miliar dan Rp 271,95 miliar.