Pam Mineral (NICL) Kerek Target Produksi Tahun Depan

Kamis, 11 November 2021 | 07:30 WIB
Pam Mineral (NICL) Kerek Target Produksi Tahun Depan
[]
Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pam Mineral Tbk (NICL) tak mau ketinggalan momentum tingginya permintaan komoditas nikel. Perusahaan inni bakal mengerek target produksinya tahun depan.

Perusahaan yang memiliki dua tambang di Sulawesi ini menargetkan produksi tahun depan mencapai 1,5 juta metrik ton. Target ini naik 25% dibanding target tahun ini, sekitar 1,3 juta metrik ton.

Sama seperti periode-periode sebelumnya, produksi NICL berasal dari dua entitas. Produksi 600 ribu metrik ton berasal dari aktivitas pertambangan NICL. Sedang produksi PT Indrabakti Mustika ditargetkan sekitar 800.000 metrik ton.

PT Indrabakti Mustika merupakan anak usaha yang 99,05% sahamnya dikuasai oleh NICL. Perusahaan ini merupakan operator tambang yang berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Indrabakti Mustika memiliki izin usaha pertambangan (IUP) seluas 576 hektare (ha). Izin IUP memiliki jangka waktu selama 20 tahun terhitung sejak 17 maret 2014.

Tambang yang NICL operasikan, berlokasi di Morowali, Sulawesi tengah. Luas IUP NICL lebih kecil, yakni 198 ha, dengan jangka waktu IUP yang bakal habis 13 tahun ke depan terhitung sejak 18 Februai 2012.

Direktur Utama NICL Ruddy Tjanaka menjelaskan, perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memenuhi target produksi tahun depan. NICL bakal melanjutkan apa yang telah dilakukan tahun ini, salah satunya melakukan proses pembersihan sebelum penggalian material. "Untuk eksplorasi, kami akan melakukan pengeboran pada spasi 25 meter x 25 meter dan 50 meter x 50 meter dan analisis guna menambah potensi cadangan nikel," jelas Direktur Utama NICL Ruddy Tjanaka, Rabu (10/11).

Lewat penambahan produksi, NICL berharap mampu menjaga kinerja keuangan yang sedang moncer akibat kenaikan harga nikel. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, NICL mencatat kenaikan laba bersih 74,62% secara tahunan menjadi Rp 23,68 miliar.

Kenaikan itu terjadi di tengah pendapatan perusahaan yang naik 26,80% secara tahunan menjadi Rp 226,02 miliar. Adapun pendapatan untuk periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 178,25 miliar.

Untuk aspek pemasaran, NICL akan melanjutkan model pemasaran bijih bijih logam lainnya yaitu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar dan pengguna, dalam hal ini smelter

 

Bagikan

Berita Terbaru

Futura Energi Global (FUTR) Mengembangkan Bisnis Panas Bumi
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 16:39 WIB

Futura Energi Global (FUTR) Mengembangkan Bisnis Panas Bumi

Transformasi ini dilakukan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) usai diakuisisi PT Aurora Dhana Nusantara alias Ardhantara ada 9 September 2025. ​

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 10:06 WIB

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar

Ray Dalio menuturkan emas merupakan diversifikasi aset yang baik, investor sebaiknya menaruh 15% portofolio di emas

Patriotisme Tanpa Prospektus
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:32 WIB

Patriotisme Tanpa Prospektus

Keterbukaan bukan sekadar soal informasi yang dibagikan, tetapi juga soal konsistensi antara niat dan pelaksanaan, satunya kata dengan perbuatan.

Uang Kripto
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:13 WIB

Uang Kripto

Inovasi harus dikawal regulasi dan kebebasan harus tetap tunduk pada stabilitas. Karena uang bukan hanya alat tukar, tapi juga cermin kepercayaan.

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:05 WIB

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)  secara bertahap merealisasikan rencana penambahan armada dan rute baru.

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam

Kenaikan harga saham-saham Grup Barito didorong oleh kombinasi faktor fundamental dan sentimen pasar. 

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:29 WIB

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI

Ada potensi pemulihan minat asing di saham bank, walaupun secara akumulatif sepanjang 2025 masih akan tetap mencatatkan posisi net foreign sell.

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:13 WIB

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Keyakinan konsumen ini tercatat turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 117,2. IKK ini menyentuh level terendah sejak Mei 2022. ​

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:52 WIB

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi

Kepala SPPG Mampang 1 Depok Mustika Fie beralasan memilih pangsit di menu MBG untuk menghindari food waste.

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:51 WIB

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah

Bank Jakarta dan Bank Jatim siap menyalurkan dana dari pemerintah ke sektor produktif terutama UMKM. 

INDEKS BERITA

Terpopuler