Panen Pendapatan Bunga Sepi, Untung Surat Berharga Mendaki

Senin, 04 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Panen Pendapatan Bunga Sepi, Untung Surat Berharga Mendaki
[]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kepemilikan perbankan di surat berharga sering disorot seiring melambatnya laju penyaluran kredit perbankan. Bank dikritik tak menjalankan fungsi intermediasi dengan baik. 

Nyatanya, surat berharga memang memberikan alternatif bagi perbankan mengoptimalkan pendapatan di tengah biaya dana  dan risiko kredit yang tinggi. Lihat saja, pendapatan perbankan dari surat berharga di awal tahun tumbuh pesat di saat panen pendapatan bunga bersih hanya naik tipis. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) dalam empat bulan pertama tercatat Rp 184,7 triliun, hanya naik 4,1% secara tahunan. Sementara pendapatan bank dari kenaikan nilai wajar dan penjualan surat berharga melesat 117%, meski nilainya baru Rp 9,8 trillion. 

Kenaikan itu salah satunya dialami Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan meraup keuntungan kenaikan wajar aset keuangan Rp 3,18 triliun di semester I-2025, tumbuh 38% secara tahunan. Keuntungan dari penjualan aset keuangan juga tumbuh 39,6% jadi Rp 1,19 triliun. 

Baca Juga: Tekan Kredit Bermasalah, BTN Improvisasi Proses Bisnis Collection

Sedangkan NII BRI hanya naik 0,49% menjadi Rp 56,16 triliun. Per Juni 2025, kepemilikan BRI pada surat berharga mencapai Rp 385,8 triliun, naik 13% year on year (YoY)

CIMB Niaga yang mencatat penurunan NII 0,5% menjadi Rp 6,62 triliun justru membukukan keuntungan dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar sebesar Rp 1,06 triliun, dari rugi Rp 327miliar pada paruh pertama 2024. Keuntungan penjualan aset keungannya juga naik dari Rp 94 miliar menjadi Rp 466 miliar. 

Presiden Direktur CIMB Niaga  Lani Darmawan mengungkapkan bahwa pendapatan non bunga memang menjadi fokus bank yang ia pimpin dalam beberapa waktu terakhir. “Kami selalu melihat peluang pada saat yang tepat, tapi ini bukan fee income inti,” ujar Lani, Sabtu (2/8).

Kepemilikan surat berharga di CIMB Niaga juga terlihat susut per Juni 2025 senilai Rp 74,69 triliun. Posisi Desember 2024 masih senilai Rp 81,68 triliun.

Baca Juga: Kredit Perbankan di Semester-I 2025 Paling Banyak Mengalir ke Sektor Perdagangan

Bank Central Asia (BCA) tampil beda. NII bank ini masih tumbuh 6,4%  menjadi Rp 39,7 triliun. Tapi, penjualan aset keuangan turun 25% jadi Rp 608 miliar. Hanya saja, ada keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan sekitar Rp 638,4 miliar dari rugi Rp 51,1 miliar pada semester I tahun lalu.

EVP Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menekankan bahwa keuntungan dari aset keuangan hanya berkontribusi tipis terhadap total pendapatan nonbunga BCA. Ia bilang, pendapatan di luar bunga masih dari biaya transaksi layanan keuangan. 

Yanuar Rizky, pengamat sekaligus owner PT Bejana Investidata Globalindo, menilai bank kini lebih memilih menempatkan dana ke fungsi treasury, seperti pembelian SBN, karena imbal hasilnya lebih tinggi dan risikonya lebih rendah dari kredit. 

Meski dianggap bentuk intermediasi tidak langsung, efek fiskal pembelian SBN itu dinilai minim karena rasio pajak tetap rendah dan utang naik, memicu crowding out ekonomi.

Selanjutnya: Populasi Ikan di Perairan Jawa Semakin Menipis

Bagikan

Berita Terbaru

Pendapatan dan Laba Intiland Development (DILD) Menyusut
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Pendapatan dan Laba Intiland Development (DILD) Menyusut

Meski kinerja turun, DILD engklaim performa perusahaan pada semester I-2025 masih mencerminkan kondisi operasional yang stabil.

Jaga Whistleblower Aman, Bisnis pun Berkelanjutan
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:23 WIB

Jaga Whistleblower Aman, Bisnis pun Berkelanjutan

Kasus fraud pada industri startup mendorong ekosistem ini untuk tingkatkan tata kelola perusahaan dengan menerapkan sistemnya.

Mencari Peluang Cuan Di Tengah Risiko Menantang
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:19 WIB

Mencari Peluang Cuan Di Tengah Risiko Menantang

Gempuran skandal gagal bayar tak mengurungkan niat platform pinjaman daring untuk terus menjaring dana dari para lender.  

REI Usul Diskon PPNDTP untuk Properti Inden
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:00 WIB

REI Usul Diskon PPNDTP untuk Properti Inden

Saat ini PPN-DTP 100% hanya untuk unit-unit ready, sehingga manfaatnya terhadap penjualan properti lebih banyak dirasakan oleh pengembang besar.

Pasar Lesu, Transaksi di GIIAS Turun
| Senin, 04 Agustus 2025 | 06:35 WIB

Pasar Lesu, Transaksi di GIIAS Turun

Meskipun jumlah pengunjung diprediksi meningkat 5%-10%, tapi nilai transaksi diprediksi turun mengingat tren penjualan yang turun di tahun ini. 

Siasat Cisarua Mountain Dairy (CMRY) Mencecap Laba
| Senin, 04 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Siasat Cisarua Mountain Dairy (CMRY) Mencecap Laba

Strategi pertumbuhan tetap konsisten, yaitu dengan terus mengembangkan dan meluncurkan produk inovatif Premium Dairy dan Premium Consumer Foods.

Kinerja Keuangan Bank Milik Investor Korea Belum Menggembirakan
| Senin, 04 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Kinerja Keuangan Bank Milik Investor Korea Belum Menggembirakan

Kinerja bank milik investor asal Korea Selatan sepanjang paruh pertama 2025 secara umum belum menggembirakan. ​

Pelaku Kripto Berharap OJK  Lebih Terbuka Terhadap Inovasi
| Senin, 04 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Pelaku Kripto Berharap OJK Lebih Terbuka Terhadap Inovasi

Bappebti resmi menyerahkan sepenuhnya kewewenangan terkait pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto, kepada OJK

Kinerja Suram Para Penghuni LQ45
| Senin, 04 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Kinerja Suram Para Penghuni LQ45

Lebih dari separuh emiten penghuni indeks LQ45 mengalami penurunan laba bersih di semester pertama 2025​

Rakyat Makin
| Senin, 04 Agustus 2025 | 06:11 WIB

Rakyat Makin "Manut"

Dibandingkan menuduh pengibar bendera One Piece sebagai pemecah belah bangsa, pemerintah sebaiknya memecahkan masalah rakyat itu.

INDEKS BERITA

Terpopuler