Para Taipan Adu Cepat Masuk Proyek Jalan Tol

Jumat, 01 Februari 2019 | 08:35 WIB
Para Taipan Adu Cepat Masuk Proyek Jalan Tol
[]
Reporter: Erviana Bastian, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek infrastruktur, termasuk jalan tol menjadi andalan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Sejalan dengan itu, korporasi besar mulai melirik proyek jalan bebas hambatan tersebut.

Beberapa perusahaan yang selama ini belum menyentuh bisnis jalan tol mulai bermunculan memprakarsai proyek tol. Setelah Grup Astra, Grup Salim, dan Surya Semesta Internusa (SSIA), kini Grup Gama mulai merangsek bisnis jalan bebas hambatan.

Kabarnya, Grup Gama berencana menggarap proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo. Di proyek tersebut, mereka menggandeng PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Grup Gama adalah perusahaan milik taipan duo Sitorus, yakni Ganda dan Martua.

Enthus Asnawi, Direktur Keuangan ADHI, mengatakan, bisnis jalan tol memang cukup prospektif. "Menarik karena investasinya yang panjang," ujar dia saat dihubungi KONTAN, Selasa (29/1).

Selain menggaet Gama Grup, ADHI bakal mengerjakan proyek itu bersama PT Daya Mulia Turangga. Soal investasi, Enthus belum bisa menyebutkan lantaran masih dalam proses perhitungan. Namun proyeksi lelang konstruksi akan dilaksanakan pada April tahun ini.

Korporasi lain yang siap ekspansi jalan tol adalah PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Tahun lalu META resmi berada di bawah kendali Grup Salim melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia, setelah sebelumnya di bawah bendera Grup Rajawali.

Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menilai semakin banyak perusahaan berbisnis jalan tol bukan hambatan. "Justru itu sebagai peluang untuk bekerjasama. Kami selalu melihat peluang membangun dan mengembangkan proyek jalan tol," tutur dia.

Atas dasar itulah META telah menyiapkan rencana ekspansi bisnis, termasuk memprakarsai pembangunan jalan tol di wilayah prospektif. META mengalokasikan belanja modal Rp 3 triliun untuk memuluskan target memperpanjang konsesi jalan tol.

Saat ini, META membangun jalan tol layang AP Pettarani, Makassar, sepanjang 4,3 km. Proyek itu akan menelan investasi Rp 2,2 triliun dan ditargetkan rampung pada Agustus 2020.

Bukan hanya perusahaan swasta, operator jalan tol pelat merah juga tak kalah agresif membangun jalan tol.

Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyebutkan, sepanjang tahun lalu mereka telah menyelesaikan enam proyek jalan tol. "Tahun lalu, kami menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 318 km," ungkap dia.

Tahun ini, JSMR siap menggarap proyek jalan tol Jakarta–Cikampek Elevated, Cinere–Serpong, Serpong–Kunciran, Kunciran–Cengkareng, Pandaan–Malang, Manado–Bitung, Balikpapan–Samarinda, lanjutan Bogor Ring Road. "Kami dalam persiapan proyek jalan tol Probolinggo–Banyuwangi," beber Agus.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

INDEKS BERITA

Terpopuler