KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kecemasan kembali menyeruak di pasar mata uang global. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan kembali melemah pada Selasa (20/3).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah diakibatkan investor yang cenderung berhati-hati di tengah berita merger UBS dan Credit Suisse. "Kehati-hatian itu tercermin dari semakin bervariasinya arah valuta Asia," ujar dia, Senin (20/3).
Josua memprediksikan, rupiah akan bergerak melemah dalam kisaran yang terbatas pada hari ini (20/3), menjelang libur nasional. Pasar bersikap wait and see menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 22-23 Maret. "Ada kemungkinan aksi jual menjelang rapat FOMC," ujar dia.
Baca Juga: Rupiah Melemah Hari Ini (20/3), Berikut Prediksi Besok (21/3)
Dari dalam negeri, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo bilang, langkah Bank Indonesia menahan bunga membuat rupiah melemah. "BI percaya bunga 5,75% sudah cukup mengembalikan inflasi," ujarnya.
Josua memproyeksikan, USD/IDR hari ini akan bergerak di kisaran 15.300-15.400. Prediksi Sutopo, nilai tukar rupiah ada kisaran Rp 15.300 hingga Rp 15.400.
Kemarin, Senin (20/3), rupiah di pasar spot melemah 0,10% menjadi Rp 15.360 per dollar AS. Sedang kurs Jisdor BI melemah 0,05% menjadi Rp 15.372 per dollar AS.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,05% Rp 15.372 per Dolar AS, Senin (20/3)