Berita Bisnis

Pasar Masih Besar, Bank Syariah Melaju

Sabtu, 11 September 2021 | 07:30 WIB
Pasar Masih Besar, Bank Syariah Melaju

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja Bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) jauh melampaui performa industri perbankan di separuh pertama 2021.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan konvensional mencatatkan pertumbuhan aset 8,54% year on year (yoy) dengan kredit naik hanya 0,48% yoy per Juni 2021. Sedangkan aset bank syariah beserta UUS melesat 15,87% dengan pertumbuhan pembiayaan di level 7,25% yoy. 
 
Direktur Bank Permata Syariah Herwin Bustaman bilang ini tak terlepas dari pangsa pasar syariah yang masih mini, 6% terhadap industri perbankan. Sehingga, bank syariah masih leluasa menggarap segmennya. 
 
Faktor berikutnya, ada konversi perbankan konvensional menjadi syariah sesuai ketentuan Qonun Aceh yang akan terus berlangsung hingga Desember 2021. Tidak adanya keberangkatan haji turut membantu pertumbuhan total aset perbankan syariah.
 
Herwin memproyeksi pembiayaan PermataBank Syariah bisa tumbuh dobel digit sepanjang 2021. Fokusnya pada pembiayaan korporasi dari BUMN dan ritel melalui Kredit Pemilian Rumah (KPR) iB. 
 
Adapun dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11% yoy. Pertumbuhan pembiayaan dan DPK tersebut membuat total aset UUS Bank Permata naik 5% yoy.
Asal tahu saja, UUS Bank Permata berhasil menyalurkan pembiayaan Rp 15,50 triliun per Juni 2021. Nilai itu tumbuh 8,32% yoy. Sementara laba hingga Juni 2021 senilai Rp 268,62 miliar, tumbuh 18,93% yoy.
 
Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjaja bilang, karena basis pasarnya masih kecil sehingga ika ada pertumbuhan pembiayaan sedikit, naiknya terlihat besar. 
 
BCA Syariah bakal mengejar pertumbuhan aset 5% hingga 10% sepanjang 2021. Pertumbuhan aset akan diperoleh dari penyaluran pembiayaan dan penempatan dana bank di surat berharga.
 
Ia melihat sektor pembiayaan yang masih bisa diandalkan dari industri perkebunan dan sawit. Lalu pembiayaan ke multifinance, logistik dan transportasi, farmasi, makanan dan minuman, hingga industri kertas dan tisu.
 
Rickyadi bilang, pertumbuhan laba akan mengikuti pertumbuhan pembiayaan. Pada semester I 2021 ini, laba bersih BCA Syariah tumbuh 23,08%  yoy menjadi Rp 34,4 miliar.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru