Pasar Properti Dubai Belum Pulih, Limitless Menuju Restrukturisasi Utang Tahap Ketiga

Senin, 30 Agustus 2021 | 10:57 WIB
Pasar Properti Dubai Belum Pulih, Limitless Menuju Restrukturisasi Utang Tahap Ketiga
[ILUSTRASI. Pemandangan dari udara Sheikh Zayed Road, saat Dubai, United Arab Emirates di awal pandemi, 26 Maret 2020. REUTERS/Satish Kumar]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pengembang properti milik keemiratan Dubai, Limitless, selangkah lagi mencapai kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$ 760 juta (atau setara Rp 10,9 triliun lebih) dengan para krediturnya. Demikian keterangan yang termuat dalam dokumen yang dilihat Reuters.

Limitless, bersama Nakheel, adalah salah satu korban terbesar dari kehancuran properti Dubai, dan krisis utang yang terjadi berikutnya yang bermula pada 2009. Restrukturisasi terbaru yang dilakukan Dubai merupakan yang ketiga dalam periode satu dekade terakhir.

Perusahaan properti itu berencana untuk menandatangani kesepakatan lock-up, mengawali sederet daftar kesepakatan panjang nan rinci, dengan kelompok kreditur ad-hoc pada akhir bulan ini. Dalam tahapan berikut, Dubai akan melakukan restrukturisasi dengan kreditur yang tersisa pada akhir September, demikian ringkasan rencana yang dilihat Reuters.

 Baca Juga: Pandemi belum usai, survei Dubai Expo sebut Indonesia optimis masa depan lebih baik

Grup ad-hoc kreditur mencakup First Abu Dhabi Bank, Dubai Islamic Bank, Emirates NBD, Arab National Bank, dan Mashreqbank.

Seorang juru bicara Limitless menolak berkomentar. First Abu Dhabi Bank menolak berkomentar dan pemberi pinjaman lainnya tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kreditur akan mendapatkan pilihan berupa pelunasan utang dengan pemotongan nilai tagihan sebesar 50%, atau memperpanjang posisi saat ini, melalui fasilitas dengan jangka waktu tujuh tahun.

Pinjaman yang direstrukturisasi akan dibagi menjadi dolar Amerika Serikat (AS) dan dirham Uni Emirat Arab, dan mencakup pembayaran di muka yang bersifat wajib dari rencana penjualan aset, dokumen menunjukkan.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, Limitless akan menjual tanah di Al Wasl, sebuah proyek senilai US$ 12 miliar yang direncanakan di pinggiran Riyadh di Arab Saudi.

Grup akan menyimpan sebagian dari hasil penjualan untuk menstabilkan dan mendanai bisnis.

Baca Juga: Menteri Investasi Arab Saudi Berkunjung ke Oman Demi Peluang Kerja Sama Ekonomi

Limitless mencapai kesepakatan restrukturisasi pertama pada tahun 2012 dan yang kedua pada tahun 2016.

Perusahaan yang sebelumnya merupakan lini bisnis properti dari Dubai World, adalah korban dari krisis utang perusahaan Dubai, yang terjadi sejak 2009. Pemicu krisis itu adalah permintaan Dubai World untuk menunda pembayaran utang sebesar US$25 miliar.

Dubai World mencapai kesepakatan restrukturisasi pada 2011 dengan bank untuk memperpanjang jatuh tempo utang. Sebagia bagian dari kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$ 16 miliar di tahun yang sama, Dubai World harus mengalihkan kepemilikannya di Limitless kepada pemerintah Dubai dan Nakheel Properties.

Selanjutnya: Kendati Ditentang WHO, Israel Tawarkan Booster Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Warganya

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:14 WIB

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,01% jika menjual hari ini.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:40 WIB

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter

MDKA membangun tiga smelter nikel. MDKA baru mengoperasikan smelter HPAL pertama mereka lewat PT ESG New Energy Material  (ESG).

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:50 WIB

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti

Dunia Propertti tak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru bagi Denny Asalim untuk terus selalu berkembang.

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:12 WIB

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya

Proyek mangkrak hingga tingginya utang masih akan membayangi kinerja emiten anak usaha BUMN Karya ke depan

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:09 WIB

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih merugi. Emiten pelat merah ini juga dihadapkan dengan kondisi industri baja yang cukup menantang.​

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:07 WIB

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN

Sejumlah aksi korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada di tengah ketidakpastian setelah BPI Danantara meminta penundaan RUPS BUMN 

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:30 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II

INTP menilai penyediakan semen untuk pembangunan IKN dapat mendorong penjualan semen di Pulau Kalimantan.

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:15 WIB

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan

Keinginan pemerintah untuk melakukan ekspor beras harus melihat data produksi beras lima tahunan yang fluktuatif.

Kelinci Percobaan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Kelinci Percobaan

Pemerintah perlu mempunyai regulasi yang jelas terkait adanya kegiatan ujicoba vaksin untuk menjamin keselamatan relawan uji klinis.

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri

DMAS mengintip peluang penjualan lahan industri dari sektor industri data center dan juga sektor lainnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler