Pasar Sangat Gugup, Harga Emas Hari Ini Melorot Ke Bawah US$ 1.500

Kamis, 10 Oktober 2019 | 23:13 WIB
Pasar Sangat Gugup, Harga Emas Hari Ini Melorot Ke Bawah US$ 1.500
[ILUSTRASI. Emas cair dituangkan untuk membentuk emas batangan di Newmont Minings Carlin, Nevada 21 Mei 2014.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (10/10) melorot, kembali di bawah level US$ 1.500 ons troi, di tengah sinyal beragam atas prospek pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Mengacu Blommberg pukul 23.00 WIB, harga emas spot merosot 0,76% ke posisi US$ 1.494,15 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS menukik 0,87% menjadi US$ 1.499,70 per ons troi.

"Pasar sangat gugup. Semua orang menunggu semacam jaminan atau konfirmasi pada pembicaraan perdagangan (AS-China)," kata Afshin Nabavi, Senior Vice President MKS SA, kepada Reuters.

Baca Juga: Gelisah Menunggu Negosiasi AS-China, Harga Emas Hari Ini Mencoba Menembus US$ 1.510

Pasar gelisah selama berminggu-minggu melihat tanda-tanda yang bertentangan dari terobosan pembicaraan perdagangan AS-China. Kedua negara menggelar negosiasi tingkat tinggi di Washington pada Kamis waktu setempat.

Surat kabar South China Morning Post melaporkan, delegasi China berencana meninggalkan Washington setelah pertemuan tingkat tinggi hari pertama, bukan seperti yang direncanakan pada Jumat waktu setempat.

Jika negosiasi gagal lagi, maka pada 15 Desember mendatang, hampir semua barang impor Tiongkok senilai lebih dari US$ 500 miliar per tahun bisa terkena tarif tambahan oleh AS.

"Investor tertarik pada penghindaran risiko sampai ada kejelasan yang berkelanjutan ketika datang ketegangan perdagangan AS-China," ujar Han Tan, Analis Pasar FXTM.

"Jika ada perkembangan positif yang signifikan (dari pembicaraan dagang AS-China), maka emas bisa dengan mudah menembus di bawah US$ 1.500," imbuh dia.

Harga emas sudah naik sekitar 20% sejak mencapai level terendah tahun ini di posisi US$ 1.265,85 pada Mei lalu, terutama karena ada ketegangan perdagangan AS-China dan prospek pertumbuhan ekonomi yang suram.

Baca Juga: Harga emas Antam hari Ini naik, ini kalkulasi untung-rugi yang benar (10/10)

Emas sering investor gunakan sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan keuangan.

Sementara dolar AS hari ini melemah secara luas terhadap para pesaingnya, mendekati level terendah selama satu minggu. Ini mendukung emas dalam mata uang dolar negeri uak Sam. Bursa saham Eropa juga melemah pada awal perdagangan.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler