Pasca Libur Panjang, Rupiah Bakal Dikawal Ketat Bank Sentral

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup di level 16.822 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Senin (7/4). Posisinya melemah 1% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.653 per dolar AS. Kemarin, rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp 16.941 pada pukul 09.52 WIB.
Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang menilai, pergerakan rupiah mencerminkan respons pasar terhadap tekanan global yang meningkat selama libur panjang Lebaran.
Baca Juga: Intervensi BI Bantu Angkat Rupiah, Meski Belum ke Posisi Sebelum Idulfitri
Tekanan utama masih datang dari tensi perang dagang yang dipicu AS. Belum lagi rilis data tenaga kerja AS yang di atas ekspektasi. Ini membuat dolar AS berpotensi menguat dan semakin menekan nilai rupiah. "Kebutuhan valuta asing (valas) korporasi meningkat setelah libur panjang," ujar Hosiana, kemarin.
Selain intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar Non Deliverable Forward (NDF), BI dipercaya juga akan agresif mengintervensi pasar domestik pada Selasa (8/4) untuk menjaga rupiah.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memproyeksi rupiah di rentang Rp 16.970–Rp 17.050 pada Selasa (8/4). Hosianna memprediksi rupiah di Rp 16.680–Rp 16.850.