Pasir Itu Rumah Ikan

Senin, 05 Juni 2023 | 08:00 WIB
Pasir Itu Rumah Ikan
[]
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lain di mulut lain pula yang dilakukan. Setidaknya itu gambaran komitmen pemerintah dalam meningkatkan ekspor.

Kita tahu, Presiden Joko Widodo berusaha meningkatkan daya saing produk tambang guna meningkatkan nilai ekspor. Banyak produk tambang, diolah dulu baru diekspor.
Sebut saja nikel, bauksit dan timah. Diolah dulu baru diekspor. Dengan demikian, kantong negara bisa lebih tebal daripada hanya ekspor bahan mentah hasil tambang.

Namun tidak dengan pasir yang juga produk tambang, logikanya justru terbalik. Keran ekspor mentah justru dibuka setelah ditutup 20 tahun. 

Entah usulan siapa yang buka gembok ekspor pasir ke pembuat kebijakan. Yang pasti, pemerintah sudah menelurkan Peraturan Pemerintah (PP) No 26/ 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sendimentasi di Laut yang berlaku sejak 15 Mei. Sekarang apa? Ekspor bahan mentah pasir jelas merugikan bangsa sendiri karena tidak bernilai tambah.

Namun ada dalih baru, pasir yang diekspor bukan pasir dari daratan tetapi dari sendimentasi cekungan laut. Kalangan awampun tahu, sendimentasi di laut berasal dari daratan juga. Alasan ini juga mudah dibantah pengamat lingkungan.

Jika memang pasir itu dari sendimentasi, kenapa pasir itu tidak digunakan untuk memperkuat pulau terluar di sekitar Selat Malaka yang diantaranya terancam tenggelam. 

Belum lagi bicara dampak lingkungan. Perubahan topografi laut karena penggalian akan meluluhlantakkan ekosistem yang ada di dalam laut. Sementara ekosistem itu saling berkaitan dan berhubungan. Sendimentasi merupakan tempat bagi plankton dan mikroorganisme laut lainnya berkembang biak.  

Plankton dan mikroorganisme itu akan menjadi sumber makanan bagi ikan, dan ikan itu menjadi sumber mata pencarian nelayan. Jika sendimentasi tak ada, ekosistem ikan yang ada di dasar lautnya juga berantakan. Ujungnya, potensi penangkapan ikan nelayan juga turun. 

Adanya sendimentasi juga tak terelakkan karena ada hukum gravitasi yang membawa pasir hasil erosi  dari pulau terluar. Jika sendimentasi diambil, cekungan kembali terisi dari pasir pulau sekitarnya. Apalagi jika pulau-pulau terdekatnya sudah dalam keadaan rusak. 

Ingat, pasir layaknya tanah yang menjadi kunci ekosistem. Jika pasir direnggut dari laut, maka kehidupan dasar laut akan ikut direnggut. Tak ada lagi ikan yang bisa ditangkap untuk dibawa pulang oleh nelayan berbendera Merah Putih. Jadi pemerintah mau membela yang mana?

Bagikan

Berita Terbaru

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

INDEKS BERITA

Terpopuler