Pekan Ini Lesu, IHSG Bakal Lebih Bergairah Pekan Depan

Sabtu, 04 Januari 2020 | 05:45 WIB
Pekan Ini Lesu, IHSG Bakal Lebih Bergairah Pekan Depan
[ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (13/12/2019) ditutup menguat ke zona hijau, IHSG berada di level 6.197,32 atau me]
Reporter: Kenia Intan | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,63% jadi 6.323,47 pada perdagangan Jumat (3/1) kemarin,

Namun, jika dihitung selama sepekan, IHSG pada pekan ini ditutup melemah tipis 0,09%.

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menjelaskan, IHSG terkoreksi selama sepekan ini gara-gara waktu transaksi yang kurang efektif karena ada libur tahun baru.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Aksi Goreng Saham Dibasmi premium

Transaksi pun hanya terjadi di tiga hari di Senin, Kamis dan Jumat. "Jadi memang pelaku pasarnya masih sepi," kata dia, Jumat (3/1).

Padahal menurut Wisnu, pekan ini sentimen dari pasar cukup baik. Dari global, bank sentral China melonggarkan dana cadangan mereka sebesar CNY 800 miliar untuk stimulus perekonomian.

Baca Juga: Siap-Siap, Ada Lima Perusahaan Masuk Bursa di Awal Tahun Ini premium

Sementara itu, pemerintah merilis inflasi akhir tahun lalu sebesar 2,72% year on year (yoy). Ini dinilai baik walaupun belum memenuhi target di area 3,5%.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan juga sepakat, lesunya IHSG hanya karena masih libur Natal dan Tahun Baru. Sepekan ke depan dia ,memprediksi, IHSG akan menguat di 6.260-6.400.

Baca Juga: Setelah Banjir Air, Muncul Banjir Klaim Asuransi premium

Sentimen positif dari domestik berupa rilis data inflasi yang baru saja dirilis kemarin akan mempengaruhi pasar pekan depan. Sentimen positif lainnya, kurs rupiah yang berada di bawah Rp 13.900.

Wisnu juga memperkirakan, IHSG akan menguat dan bergerak di kisaran 6.350-6.400. Sebab, pelaku pasar mulai kembali beraktivitas setelah libur natal dan tahun baru. Selain itu, rilis data mengenai cadangan devisa bisa menjadi katalis positif jika lebih tinggi dari November.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun
| Senin, 03 November 2025 | 15:49 WIB

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun

BPS melaporkan inflasi Oktober 2025 capai 0,28% (MtM) dan 2,86% (YoY), tertinggi dalam 5 tahun. Emas perhiasan jadi pemicu utama. Simak detailnya!

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut
| Senin, 03 November 2025 | 15:15 WIB

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut

BPS merilis data neraca dagang Indonesia September 2025. Surplus neraca dagang mencapai US$ 4,34 miliar, turun dari bulan sebelumnya.

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama
| Senin, 03 November 2025 | 12:47 WIB

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama

Inflasi Indonesia Oktober 2025 mencapai 0,28% MtM (2,86% YoY). BPS sebut emas perhiasan pemicu. Pahami dampak dan data provinsinya.

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno
| Senin, 03 November 2025 | 12:45 WIB

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno

Tak masuk akal, wajib pajak menjual atau melikuidasi sebagian harta mereka, hanya karena tidak memiliki aset likuid untuk membayar pajak ini. 

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini
| Senin, 03 November 2025 | 12:22 WIB

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini

BPS mengumumkan neraca perdagangan September 2025 mengalami surplus US$ 4,34 miliar, ditopang non-migas. 

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia
| Senin, 03 November 2025 | 12:05 WIB

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia

PMI manufaktur Indonesia naik jadi 51,2 di Oktober 2025, didorong permintaan domestik dan belanja masyarakat.

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan
| Senin, 03 November 2025 | 08:07 WIB

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan

Meski belakangan tengah mengalami koreksi, sepanjang 2025 berjalan saham BTPS sudah mencetak kenaikan harga 46,52%.

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan
| Senin, 03 November 2025 | 07:46 WIB

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan

Setiap kenaikan kapasitas 50 juta bcm membutuhkan investasi Rp 3,4 hingga Rp 4 triliun untuk pembelian alat berat dan peralatan pendukung.

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT
| Senin, 03 November 2025 | 07:25 WIB

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT

IKI Oktober menujukkan 22 subsektor masih ekspansi, hanya industri tekstil yang mengalami kontraksi akibat tekanan pasar

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi
| Senin, 03 November 2025 | 07:22 WIB

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi

Sampai 30 September 2025, laba bersih PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melejit 216,06% secara tahunan (yoy) jadi Rp 257,60 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler