Pelanggan Lebih Efisien, Kinerja Champion Pacific (IGAR) Jadi Melorot

Rabu, 31 Juli 2019 | 06:18 WIB
Pelanggan Lebih Efisien, Kinerja Champion Pacific (IGAR) Jadi Melorot
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar kurang menggembirakan datang dari PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR).

Dari Januari-Juni 2019, penjualan bersih Champion Pacifif turun 3,30% year-on-year (yoy) menjadi Rp 387,36 miliar.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih berkurang sebesar 6,39% yoy menjadi Rp 21,11 miliar.

Manajemen Champion Pacific menjelaskan, penurunan penjualan semester I tahun ini sejalan dengan penyusutan harga jual.

"Customer kami banyak mengubah kemasannya dengan bahan baku lebih murah," kata Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur PT Champion Pacific Indonesia Tbk saat dihubungi KONTAN, Selasa (30/7).

Informasi saja, mayoritas pelanggan Champion Pacific adalah perusahaan farmasi. Biasanya mereka memesan kemasan fleksibel dengan harga premium.

Namun belakangan, para pelanggan tersebut mengubah spesifikasi pesanan dengan harga lebih ekonomis.

Volume penjualan masih tumbuh

Perubahan selera pasar tersebut tak ayal mempengaruhi catatan nilai penjualan Champion Pacific.

Meski demikian, Champion Pacific mengaku volume penjualannya masih tumbuh 3% yoy. Sayang, manajemen PT Champion Pacific Indonesia Tbk tidak mengungkapkan detil soal volume penjualan tersebut.

Alasan lain, Champion Pacific menilai libur panjang Lebaran juga turut mempengaruhi performa kinerja semester I-2019. Distribusi produk kemarin sempat tersendat.

Biarpun capaian paruh pertama belum mampu mencatatkan kenaikan, Champion Pacific masih optimistis dengan perjalanan bisnis hingga tutup 2019 nanti.

Saat ini, mereka mengupayakan peningkatan kualitas agar tetap dapat bersaing dengan produsen kemasan fleksibel lain.

Segmen farmasi tetap menjadi target utama pemasaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Mayoritas PMI ASEAN Melemah di Juni 2025, Indonesia Paling Bontot
| Rabu, 02 Juli 2025 | 16:07 WIB

Mayoritas PMI ASEAN Melemah di Juni 2025, Indonesia Paling Bontot

Kinerja industri manufaktur mayoritas negara-negara ASEAN masih melempem di penghujung semester I-2025.

Korupsi Proyek Mesin EDC Rp 2,1 Triliun, Hingga Akhir 2024 BRI Miliki 776.000 Unit
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:30 WIB

Korupsi Proyek Mesin EDC Rp 2,1 Triliun, Hingga Akhir 2024 BRI Miliki 776.000 Unit

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo menuturkan bahwa nilai proyek pengadaan EDC di BRI mencapai Rp 2,1 triliun.

Pemerintah Akan Kembali Revisi Aturan PLTS Atap, Ini Bocorannya
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:11 WIB

Pemerintah Akan Kembali Revisi Aturan PLTS Atap, Ini Bocorannya

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana kembali merevisi aturan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).​

Ramai IPO Hari Ini (2/7), Intip Harga Penawaran Perdana Delapan Calon Emiten
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:03 WIB

Ramai IPO Hari Ini (2/7), Intip Harga Penawaran Perdana Delapan Calon Emiten

Menurut laman resmi e-IPO, delapan calon emiten ini menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2 Juli 2025.

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:20 WIB

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras

Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 1,87%, naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,6%

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:03 WIB

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun

Aset negara mencapai Rp 13.692,4 triliun per 31 Desember 2024, naik dibanding 2023 yang sebesar Rp 13.072,8 triliun

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:30 WIB

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Juli 2025) Rp 1.913.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,44% jika menjual hari ini.

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:08 WIB

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2025 mencatatkan surplus sebesar US$ 4,3 miliar, jauh lebih besar dari bulan sebelumnya

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:47 WIB

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jika tidak dilakukan efisiensi anggaran, defisit bisa lebih lebar lagi

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:35 WIB

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu

PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juni merupakan terendah sejak April 2025 dan sejak Agustus 2021 lalu

INDEKS BERITA

Terpopuler