Pelemahan Harga Batubara Akan Menekan Kinerja United Tractors (UNTR)

Rabu, 30 Januari 2019 | 07:34 WIB
Pelemahan Harga Batubara Akan Menekan Kinerja United Tractors (UNTR)
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan harga batubara global membuat kinerja PT United Tractors Tbk di tahun ini tak terlalu oke dibanding kinerja 2018. Bahkan, perusahaan dengan kode emiten UNTR ini cenderung bersikap hati-hati dengan memangkas target penjualan alat beratnya.

Langkah tersebut diambil UNTR karena pemerintah juga memangkas target produksi batubara di tahun ini hanya 480 juta ton. Angka ini turun 5 juta ton dari produksi tahun lalu di 485 juta ton.

Di sisi lain, penurunan harga batubara juga kian terlihat jelas di awal tahun ini. Buktinya, Senin (28/1), harga batubara kontrak pengiriman bulan April 2019 di ICE Futures telah melemah 0,15% secara year to date (ytd) menjadi US$ 100,00 per metrik ton.

Analis JP Morgan Sekuritas Indonesia Indra Cahya mengatakan, pergerakan harga batubara dapat mempengaruhi kinerja UNTR. Kebijakan dari dalam negeri atau luar negeri mengenai produksi dan perdagangan batubara dapat menjadi sentimen bagi UNTR," tulis dia dalam risetnya.

Tren bearish batubara sebenarnya sudah terlihat sejak China mengerek produksi batubara. Pelemahan ekonomi global juga membuat permintaan batubara tak sebesar tahun lalu. Hal ini diantisipasi UNTR dengan menetapkan target penjualan alat berat menjadi 4.000 unit.

Hitungan Indra, tahun ini paling tidak penjualan alat UNTR sekitar 300–350 unit per bulan, sementara tahun lalu bisa 400 unit. Ini mengisyaratkan pertumbuhan penjualan bulanan Komatsu negatif sepanjang 2019, tegas dia.

Kontribusi Martabe

Analis Danareksa Sekuritas Stephanus Darmagiri menambahkan, walau penjualan alat berat terpangkas, namun kinerja UNTR bisa ditopang oleh kinerja PT Pamapersada Nusantara (PAM). PAMA akan menjadi stimulus pertumbuhan UNTR tahun ini, kata dia, kemarin. Sebab, anak usaha UNTR ini masih mempertahankan produksi batubaranya di 126 juta ton.

Bisnis aktivitas penggalian batuan penutup atawa overburded removal PAMA juga diramal masih positif. Target mencapai 950-980 juta bank cubic metre (BCM).

Tak hanya itu, UNTR juga bisa mendapat sokongan dari penjualan emas. Ini dilakukan setelah perusahaan selesai merampungkan akuisisi tambang emas Martabe di Sumatra Utara. Tahun ini kabarnya produksi emas Martabe mencapai 350.000 ons troi.

Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurcahyadi dalam riset per 28 Januari menyebut, Martabe dapat berkontribusi 10%-19% pada laba bersih UNTR yang diprediksi mencapai Rp 10,6 triliun. Sementara pendapatan anak usaha Astra Grup ini diperkirakan mencapai Rp 90,81 triliun.

Oleh karena itu, Akhmad dan Stephanus masih menyarankan beli saham UNTR dengan target harga masing-masing Rp 42.000 dan Rp 36.000 per saham. Sedangkan Indra memilih rekomendasi netral bagi UNTR dengan target harga Rp 28.000 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Emas Bikin BRIS Untung Besar: Rekomendasi Saham BRIS Terbaru
| Selasa, 09 September 2025 | 15:45 WIB

Emas Bikin BRIS Untung Besar: Rekomendasi Saham BRIS Terbaru

Emas telah berkontribusi 11,8% dari total kredit konsumer PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), meningkat dari 8,4% pada akhir 2024.

BEI Menggelar Pubex Live 2025 Mulai 8-12 September, 44 Emiten Ikut Berpartisipasi
| Selasa, 09 September 2025 | 08:54 WIB

BEI Menggelar Pubex Live 2025 Mulai 8-12 September, 44 Emiten Ikut Berpartisipasi

Ada 44 perusahaan tercatat yang siap memaparkan kinerja dan rencana perusahaan ke depan agar investor mengenal kondisi terkini emiten.

Jumlah IPO Minim, Bisnis Perusahaan Sekuritas Ikut Lesu
| Selasa, 09 September 2025 | 08:40 WIB

Jumlah IPO Minim, Bisnis Perusahaan Sekuritas Ikut Lesu

Perusahaan mau IPO itu  tidak mudah. Mereka harus lihat momentum. Bukan hanya hari ini membutuhkan dana, lalu gelar IPO dan langsung mendapat dana

Cari Tambahan Modal, Bumi Resources (BUMI) Tawarkan Obligasi Rp 721,61 Miliar
| Selasa, 09 September 2025 | 08:40 WIB

Cari Tambahan Modal, Bumi Resources (BUMI) Tawarkan Obligasi Rp 721,61 Miliar

Obligasi terbagi dua seri. Seri A bertenor tiga tahun senilai Rp 149,33 miliar dan Seri B bertenor lima tahun Rp 572,28 miliar.​

Nusantara Infrastructure (META) Siap Garap Proyek Jalan Tol Cikunir-Ulujami
| Selasa, 09 September 2025 | 08:35 WIB

Nusantara Infrastructure (META) Siap Garap Proyek Jalan Tol Cikunir-Ulujami

Anak usaha META PT Jakarta Metro Eskpressway (JKTMetro) merupakan pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Ruas Cikunir-Ulujami.

Mayoritas Dana IPO EMAS Masuk ke Kantong MDKA, Cek yang Perlu Jadi Perhatian Investor
| Selasa, 09 September 2025 | 08:31 WIB

Mayoritas Dana IPO EMAS Masuk ke Kantong MDKA, Cek yang Perlu Jadi Perhatian Investor

Valuasi harga saham IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) lebih premium ketimbang emiten pertambangan emas eksisting.

Tambah Modal, Emiten Menggelar Rights Issue dan Private Placement
| Selasa, 09 September 2025 | 08:23 WIB

Tambah Modal, Emiten Menggelar Rights Issue dan Private Placement

Pendanaan lewat pasar modal dengan skema private placement maupun right issue, umumnya dinilai berdampak positif bagi emiten.

Samator Indo Gas (AGII) Genjot Pelanggan Gas Medis dan Industri
| Selasa, 09 September 2025 | 08:20 WIB

Samator Indo Gas (AGII) Genjot Pelanggan Gas Medis dan Industri

AGII menyiapkan strategi utama, yakni memperluas pangsa pasar ritel melalui akuisisi pelanggan baru serta ekspansi jaringan filling station.

Banyak Tantangan, Surya Semesta Internusa (SSIA) Menurunkan Proyeksi Kinerja
| Selasa, 09 September 2025 | 08:16 WIB

Banyak Tantangan, Surya Semesta Internusa (SSIA) Menurunkan Proyeksi Kinerja

Proyeksi penurunan laba  PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) disebabkan sebagian backlog dari penjualan lahan baru akan diakui pada awal 2026.

Ekspor Kelapa Bulat Mengancam Kelangsungan Industri
| Selasa, 09 September 2025 | 08:10 WIB

Ekspor Kelapa Bulat Mengancam Kelangsungan Industri

Kenaikan produksi saat ini lebih banyak dijual dalam bentuk raw material ke luar negeri, terutama ke China.

INDEKS BERITA

Terpopuler