Pembatalan Polis Asuransi Mendaki

Kamis, 15 Juli 2021 | 06:55 WIB
Pembatalan Polis Asuransi Mendaki
[]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 menyebabkan kebutuhan dana nasabah asuransi meningkat. Hal ini tampak dari peningkatan nilai pembatalan polis sebelum waktunya atau nilai tebus (surrender) pada industri asuransi jiwa.

Kalau menilik data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di kuartal I 2021, nilai tebus polis asuransi jiwa meningkat 30,61% year on year (yoy) menjadi Rp 28,54 triliun dari Rp 21,85 triliun. 
 
Peningkatan nilai tebus tersebut juga turut mendorong lonjakan klaim dan manfaat yang harus dibayar sebesar 23,55% menjadi Rp 47,69 triliun. Asal tahu saja, nilai tebus polis ini yang mendominasi total klaim secara keseluruhan dengan porsi sebesar 59,84%
 
Ketua AAJI Budi Tampubolon menyampaikan, kenaikan nilai tebus tersebut diperkirakan karena adanya kebutuhan dana bagi nasabah. Selain itu, didorong pasar yang mungkin sedang menguntungkan mengingat polis yang dikembalikan mayoritas dari produk unitlink.
 
Meskipun klaim yang dibayarkan meningkat, namun Budi mengatakan nasabah baru yang membeli produk asuransi juga tumbuh. Ini terlihat dari jumlah tertanggung industri asuransi jiwa meningkat menjadi 63,87 juta orang di kuartal I 2021 dari kuartal sebelumnya yang sebanyak 63,69 juta orang.
 
Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang juga mengalami pertumbuhan total klaim surrender ialah BRI Life. Total surrender hingga Juni 2021 mencapai Rp 180 miliar dengan jumlah polis sekitar 18.000 polis. Mayoritas dari produk unitlink.
 
“Total klaim surrender meningkat sekitar 15% yoy karena kemungkinan dipengaruhi oleh adanya kebutuhan dana menghadapi pandemi,” ujar Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila kepada KONTAN, kemarin (14/7).
 
Sedikit berbeda, BNI Life mengaku nilai klaim surrender turun lebih dari 3%. “Nilai klaim surrender sampai Juni 2021 sebesar Rp 511,8 miliar dengan lebih dari 75% klaim surrender berasal dari produk-produk unitlink,” ujar Direktur Bisnis BNI Life Neny Asriani.
 
Neny bilang, pandemi covid-19 menyebabkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki proteksi diri atau jiwa.   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Kongsi IBC, Antam dan CATL Atur Skema Pendanaan Sindikasi Luar Negeri dan Himbara
| Jumat, 15 November 2024 | 15:15 WIB

Kongsi IBC, Antam dan CATL Atur Skema Pendanaan Sindikasi Luar Negeri dan Himbara

Nilai investasi ekosistem baterai EV di proyek patungan IBC, Antam dan anak usaha CATL mencapai kurang lebih US$ 6 miliar.

Aral Melintang Gerus Komposisi China di Smelter Nikel Indonesia Demi Tembus Pasar AS
| Jumat, 15 November 2024 | 14:30 WIB

Aral Melintang Gerus Komposisi China di Smelter Nikel Indonesia Demi Tembus Pasar AS

Meski mendapat halangan dari Amerika Serikat, China dan Indonesia akan tetap mendominasi pasokan nikel dunia.

Pasar Obligasi Asia Bakal Tumbuh Subur, Indonesia Jadi Salah Satu Pendorong
| Jumat, 15 November 2024 | 10:40 WIB

Pasar Obligasi Asia Bakal Tumbuh Subur, Indonesia Jadi Salah Satu Pendorong

China, Indonesia, India, dan Filipina diprediksi akan terus memimpin pertumbuhan pasar obligasi di Asia.​

Saham Lapis Dua Mulai Merana
| Jumat, 15 November 2024 | 09:02 WIB

Saham Lapis Dua Mulai Merana

Setelah sempat menguat di tengah pelemahan saham-saham big cap, kini saham-saham lapis kedua juga mulai kehilangan tenaga.

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia
| Jumat, 15 November 2024 | 08:49 WIB

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia

Tidak tersedianya stok emas batangan Antam bisa terjadi karena masalah logistik ataupun permintaan. 

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing
| Jumat, 15 November 2024 | 08:48 WIB

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing

Beberapa saham berada di daftar top 10 market cap bursa, tidak  masuk dalam portofolio hedge fund asing

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed
| Jumat, 15 November 2024 | 08:42 WIB

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed

Rasio lancar TBIG per September 2024 berada di angka 0,2x, turun dari periode sama tahun sebelumya yang sebesar 0,3x. 

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok
| Jumat, 15 November 2024 | 07:55 WIB

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok

Pelemahan industri ritel disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk tren deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024
| Jumat, 15 November 2024 | 07:29 WIB

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Pemerintahan Prabowo Subianto membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Politik dan Keamanan.

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao
| Jumat, 15 November 2024 | 07:20 WIB

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao

Produsen makanan dan minuman fokus melakukan efisiensi dan pengetatan biaya operasional untuk mengantisipasi efek kenaikan harga kakao.

INDEKS BERITA

Terpopuler