Pemda Berkomitmen Tambah Modal BPD

Sabtu, 26 Januari 2019 | 04:27 WIB
Pemda Berkomitmen Tambah Modal BPD
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Maizal Walfajri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permodalan merupakan salah satu pilar penting bisnis perbankan. Makanya, sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) akan mendapatkan suntikan modal dari pemegang saham tahun ini.

PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel), misalnya. Bank ini akan mendapatkan injeksi modal dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah selaku pemegang saham sekitar Rp 82,25 miliar tahun ini.

Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo mengatakan, suntikan modal selalu didapat dari tahun ke tahun. "Walaupun ada tambahan modal, kami tetap membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10% year on year (yoy) tahun ini," katanya, Jumat (25/1).

 

Bank Sulawesi Tenggara (Sultra) juga akan mendapatkan suntikan modal tahun ini. Injeksi tersebut sebesar Rp 150 miliar. Depid, Direktur Pemasaran Bank Sultra, menyatakan, banknya akan tetap agresif dalam menghimpun DPK dengan membidik target pertumbuhan 20% yoy. "Sementara pertumbuhan kredit kami targetkan sekitar 23%." ujarnya.

 

Sementara Bank Jawa Timur (Jatim) akan mendapatkan suntikan modal dari pemegang saham dominan, yakni Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 525 miliar. Dana tersebut menjadi tambahan modal Bank Jatim untuk menyapih atau spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi badan usaha sendiri.

 

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, untuk rencana spin off tersebut Bank Jatim telah menyetorkan modal sebesar Rp 502 miliar.Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta agar anak usaha ini nanti menjadi Bank Umum Kegiatan usaha (BUKU) II yang s memiliki modal minimal Rp 1 triliun setelah berpisah dari induk.

 

Menurut Ferdian, masalah spin off, cuma satu yakni setoran modal. Setoran modal yang menjadi komitmen pemda itu ada dua tahap.

 

Pertama di pengujung kuartal I-2019 sebesar Rp 200 miliar. Lalu di kuartal II-2019 sebesar Rp 325 miliar. "Kalau sudah jalan, maka Oktober atau November 2019 sudah bisa spin off," ujar Ferdian, Jumat, (25/1).

 

Sejak tahun lalu Bank Jatim fokus menurunkan rasio kredit bermasalah alias non perfoming loan (NPL). Rasio NPL gross Bank Jatim berhasil turun dari mendekati 5% menjadi 3,75% di akhir tahun 2018. Salah satu caranya, melakukan hapus buku sebesar Rp 128 miliar di akhir 2018.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

INDEKS BERITA

Terpopuler