Pemerintah Bakal Lego 8 Seri SBN Ritel di Tahun Ini

Rabu, 11 Januari 2023 | 04:45 WIB
Pemerintah Bakal Lego 8 Seri SBN Ritel di Tahun Ini
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Pulina Nityakanti | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggemar surat berharga negara (SBN) ritel bisa mulai bersiap. Mulai pekan depan, pemerintah akan kembali menawarkan SBN ritel terbaru. Pemerintah menyebut akan menerbitkan delapan seri SBN ritel sepanjang tahun ini. 

DJPPR Kementerian Keuangan menyebut seri pertama yang dirilis berbentuk saving bond ritel (SBR). Tapi penerbitan kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Akan ada dua jenis tenor dalam satu penerbitan. 

Nantinya, ada seri SBR012-T2 untuk tenor dua tahun dan SBR012-T4 untuk tenor empat tahun. SBR012 ini akan mulai dirilis pada 19 Januari-9 Februari 2023. Selanjutnya pemerintah akan menerbitkan sukuk ritel SR018 pada 3-29 Maret 2023 dan sukuk negara tabungan ST010 pada 12-31 Mei 2023.

Baca Juga: Pemerintah Menyerap Rp 13,85 Triliun pada Lelang SBSN Perdana Tahun 2023

Lalu, pemerintah akan menerbitkan surat utang negara ritel sukuk wakaf alias cash waqf linked sukuk ritel seri SWR004. Selanjutnya ada obligasi negara ritel ORI023 yang dirilis pada 26 Juni-20 Juli 2023. 

Pemerintah juga akan menerbitkan sukuk ritel SR019 pada 18 Agustus-13 September 2023. Kemudian pada 9 Oktober-2 November 2023 akan dirilis ORI024. Terakhir ada ST011 yang diterbitkan pada 3-29 November 2023

Sebelumnya pemerintah mengatakan akan menambah alokasi penerbitan surat berharga negara ritel di tahun 2023 dengan nilai mencapai sekitar Rp 130 triliun. Angka ini naik sekitar 30% dari alokasi di tahun 2022, sebesar Rp 100 triliun. 

Pemerintah menyebut, penambahan alokasi ini seiring dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel. Kementerian Keuangan bahkan menyebut banyak masyarakat yang tidak berhasil berinvestasi di SBN ritel karena kehabisan kuota di tahun lalu. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan bilang membeli SBN ritel tahun lalu lebih susah daripada membeli tiket Blackpink. 

Baca Juga: Tahun Lalu Pemerintah Batal Tarik Utang Rp 255,2 Triliun

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler